Gagal jantung menjadi kondisi kesehatan yang berbahaya karena dapat mengakibatkan kematian pada lansia maupun orang-orang berusia muda. Oleh sebab itu, Anda harus selalu waspada untuk menghindari kondisi berbahaya ini.
Kali ini, nation4dvip akan mengajak Ruppers memahami lebih dalam tentang penyakit gagal jantung yang telah dilansir dari beberapa sumber.
Gagal jantung merupakan sebuah kondisi kronis yang menyebabkan jantung tidak dapat memompa darah sebagaimana mestinya. Ketika kondisi ini terjadi, maka jantung tidak dapat memompa secara maksimal. Akibatnya, aliran darah di dala tubuh akan bekerja lebih lambat daripada kondisi normal. Inilah yang bisa mengancam nyawa seseorang.
Jenis- jenis gagal jantung?
Gagal jantung ini dibedakan menjadi empat, yaitu gagal jantung sisi kiri, sisi kanan, diastolik dan sistolik.
Gagal jantung kiri
Ini adalah salah satu kondisi kronis yang paling umum terjadi. Biasanya, penderita akan merasakan sesak napas. Kondisi ini terjadi akibat bagian ventrikel sebelah kiri tidak dapat memompa darah dengan baik. Akibatnya, terjadi tekanan yang terus menerus terjadi pada bilik kiri jantung. Bila tidak segera diatasi, maka bisa menyebabkan gagal jantung.
Gagal jantung kanan
Gagal jantung kanan terjadi karena fungsi jantung untuk memompa darah kotor dari jantung ke paru-paru terhambat. Akibatnya, peredaran darah yang seharusnya berjalan normal, justru kembali ke pembuluh darah balik atau venna. Akhirnya, terjadi penumpukan cairan di perut dan bagian tubuh lain, seperti kaki. Umumnya, gagal jantung kanan disebabkan karena gagal jantung kongestif kiri, yang membuat terjadinya tekanan berlebih pada paru-paru.
Gagal jantung diastolik
Ketika aliran darah tidak lancar, maka dapat menyebabkan otot jantung menjadi kaku. Kondisi seperti inilah yang mengakibatkan gagal jantung diastolik. Gejala yang sering terjadi, antara lain napas tersengal dan merasa sesak.
Gagal jantung sistolik
Sistolik adalah istilah yang sering dikenal sebagai heart failure with reduced ejection fraction (HFrEF), yang ditentukan melalui pengukuran ejection fraction. Kondisi kronis ini terjadi akibat otot jantung tidak lagi mampu berkontraksi dan tidak dapat memompa darah ke dalam tubuh.
Apa ciri-ciri gagal jantung?
Tidak semua orang mengalami gejala yang sama. Bahkan, bisa jadi Anda tidak merasakan gejala apa pun. Umumnya, gejala gagal jantung memiliki tingkatan yang berbeda, mulai dari yang ringan, sedang, hingga berat.
Gejala yang terjadi ini dapat memburuk dari waktu ke waktu sehingga menimbulkan gejala baru yang berbeda, seperti penjelasan berikut ini.
1. Apakah Anda merasa kesulitan bernapas saat berolahraga atau sedang berbaring? Bila ini yang terjadi, jangan sepelakan kondisi tersebut. Ini adalah tanda Anda harus lebih waspada terhadap kesehatan.
Kesulitasan bernapas biasanya terjadi karena beberapa faktor. Pertama, karena penimbunan darah dalam vena akibat aliran darah yang melambat atau bahkan berhenti. Kedua, karena tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup.
Untuk efek jangka panjangnya, Anda bisa terbangun secara mendadak di malam hari hanya untuk duduk dan mengatur napas. Kondisi ini menunjukan gejala gagal ginjal yang lebih buruk. Bila ini yang terjadi, maka Anda memerlukan perawatan medis.
2. Merasa lelah (fatigue) dan kaki lemas saat beraktivitas. Hal ini bisa terjadi ketika jantung Anda tidak memompa cukup oksigen ke sel organ tubuh dan otot.
3. Adanya pembengkakan di pergelangan kaki, betis, tangan,lengan, wajah, hingga perut, yang menyebabkan berat badan bertambah. Hal ini dapat terjadi karena ginjal tidak bisa berfungsi secara optimal. Akibatnya, bisa menyebabkan timbulnya endema, yaitu kebocoran cairan tubuh melalui dinding pembuluh darah.
4. Keinginan buang air kecil terus menerus di malam hari juga bisa menjadi salah satu gejala gagal ginjal yang harus diperhatikan. Hal ini terjadi karena adanya kerusakan pada saringan ginjal. Kondisi inilah yang akhirnya membuat ginjal menghasilkan urin terlalu banyak dan membuat Anda jadi ingin buang air kecil.
5. Apakah Anda sering merasa pusing, kebingungan, sulit berkonsentrasi, dan ingin pingsan? Bila Anda merasakan gejala ini, maka Anda perlu waspada. Bisa jadi jantung Anda tidak dapat memompa cukup darah yang kaya oksigen ke otak.
6. Palpitasi adalah kondisi saat jantung berdegup kencang akibat kontraksi otot yang bekerja keras untuk mencoba mendapatkan cukup oksigen ke organ dan otot. Penyebab lainnya, Anda mungkin juga memiliki kadar kalium yang tidak normal.
7. Jangan sepelekan saat Anda merasa ingin batuk terus menerus saat sedang berbaring. Bisa jadi ini adalah gejala gagal jantung yang tidak boleh dianggap remeh.
8. Perut kembung, perut mengeras, kehilangan nafsu makan, dan mual, tidak selalu menandakan Anda menderita penyakit maag. Ada kemungkinan ini merupakan gejala gagal jantung. Hal ini disebabkan karena sistem pencernaan tidak mendapatkan aliran darah sesuai kebutuhannya.
Apa penyebab gagal jantung?
Gagal jantung dapat disebabkan oleh banyak kondisi medis yang merusak otot jantung. Namun, kondisi umum yang biasanya terjadi meliputi beberapa hal berikut:
1. Penyakit arteri koroner
Penyakit arteri koroner biasanya disebabkan karena aterosklerosis koroner atau pengerasan pembuluh darah arteri. Hal ini terjadi akibat lapisan arteri yang rusak, dinding arteri menjadi tebal, dan terjadi penimbunan lemak dan plak, yang menghalangi aliran darah.
Oleh karena itu, tidak heran jika seiring berjalannya waktu, arteri menjadi sempit atau tersumbat total sehingga bisa menyebabkan serangan jantung. Penyumbatan ini juga membuat jantung tidak mampu memompa cukup darah, yang berfungsi untuk menjaga organ tubuh.
Seringkali, saat masalah ini terjadi, ada kemungkinan Anda akan mengalami nyeri pada bagian dada (angina). Selain itu, Anda juga akan mengalami gejala penyakit jantung lainnya, seperti pembengkakan, nyeri, dan masih banyak lagi.
2. Serangan jantung
Serangan jantung terjadi ketika arteri koroner tiba-tiba tersumbat dan darah tidak dapat mengalir ke semua area otot jantung. Akibatnya, sel otot jantung harus bekerja lebih keras atau rusak secara permanen.
3. Kardiomiopati
Kardiomiopati adalah penyakit otot jantung yang menyebabkan terjadinya perubahan pada jantung, baik itu semakin tebal, lebar, atau kaku. Kindisi ini yang menyebabkan jantung mengalami kesulitan memompa darah ke seluruh tubuh. Penyebab Kardiomiopati sangat beragam, seperti dapat terjadi karena virus, konsumsi alkohol atau penyalahgunaan obat, merokok, genetika, kehamilan (kardiomiopati peripartum), hingga cacat jantung saat lahir (penyakit jantung bawaan).
4. Diabetes
Penyakit diabetes adalah suatu kondisi glukosa dalam darah yang meningkat tajam dan mengalami penumpukan. Hal ini diakibatkan karena penyerapan glukosa yang tidak maksimal. Efek buruknya adalah terjadi gangguan organ tubuh, salah satunya pada bagian jantung. Untuk itu, sangat penting bagi penderita diabetes rutin memeriksa kadar gula dalam darah menggunakan alat dari Sowell ini.
5. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah berada di angka 130/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini akan sangat berbahaya karena jika dibiarkan terus menerus. Efek buruknya adalah dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti gagal ginjal, penyakit jantung, dan stroke.
Oleh karena itu, menjaga pola makan sehat dengan membatasi asupan garam, olahraga rutin, konsumsi obat dokter secara rutin, dan selalu cek tekanan darah secara konsisten, merupakan hal yang sangat penting. Anda bisa melakukan memeriksa tekanan darah dengan memakai alat dari Sowell berikut ini.
6. Aritmia
Aritmia merupakan kondisi detak jantung yang tidak normal akibat impuls listrik di jantung tidak bekerja dengan baik. Gejala yang mungkin muncul, antara lain nyeri dada, dada berdebar, pingsan, atau pusing. Jika Anda merasa semakin parah, maka segeralah ke dokter untuk mendapatkan pengobatan atau prosedur medis.
7. Kerusakan ginjal
Kerusakan ginjal biasanya terjadi akibat konsumsi garam berlebih, sering minum obat penghilang rasa sakit, mengonsumsi makanan olahan, kurang minum air putih, makanan asupan tinggi gula, serta akibat makan daging secara berlebihan. Bila kebiasaan ini terus menerus Anda lakukan, maka dapat menyebabkan ginjal menjadi rusak. Efek buruknya bisa terjadi komplikasi, seperti pembengkakan kaki dan tangan, tekanan darah tinggi, sertai bisa berisiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah.
8.Obesitas (kelebihan berat badan)
Seseorang yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas dapat mengakibatkan ginjal bekerja keras menyaring darah untuk mendukung kerja metabolisme tubuh. Karena kerja ginjal yang terlalu keras inilah, akhirnya bisa meningkatkan risiko kerusakan ginjal dan penyakit ginjal kronik.
9. Penggunaan tembakau dan obat-obatan terlarang
Ruppers harus banget waspada terhadap kandungan kadmium dalam tembakau. Pasalnya, saat kadmium tersebut masuk ke dalam paru-paru, maka dapat menyebabkan gagal ginjal, kejang dan meningkatkan risiko kanker.
10. Obat kemoterapi
Beberapa obat yang digunakan untuk melawan kanker (kemoterapi) juga dapat menyebabkan gagal jantung. Untuk itu, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter mengenai obat-obatan seperti ini.
Cara mengobati gagal jantung
Gagal jantung adalah kondisi kronis jangka panjang yang memburuk seiring waktu. Biasanya, ada empat tingkatan gagal jantung mulai dari A, B, C dan D. Dalam setiap tahapan tersebut, tentunya memiliki pencegahan dan perawatan yang berbeda-beda, seperti berikut ini.
Tahap A
Tahap A merupakan tahap awal dan Anda akan dianggap memiliki risiko tinggi terkena gagal jantung. Hal ini bisa jadi karena terdapat riwayat keluarga atau terdapat kondisi medis, seperti berikut:
- Hipertensi
- Diabetes
- Penyakit arteri koroner
- Sindrom metabolik
- Riwayat penyalahgunaan alkohol
- Demam rematik
- Kardiomiopati
- Riwayat mengkonsumsi obat kanker
- Perawatan tahap A
- Lakukan olahraga teratur dan aktif, seperti jalan kaki setiap hari.
- Berhentilah untuk merokok.
- Perhatikan tekanan darah agar selalu normal dan tidak tinggi.
- Menjaga tingkat kolesterol dari makanan yang Anda konsumsi.
- Tidak minum alkohol secara rutin.
- Mengonsumsi obat-obatan dari dokter.
Tahap B
Dalam tahap ini, Anda sudah mengalami gagal jantung kiri tanpa gejala. Kebanyakan orang dengan gagal jantung Tahap B menunjukkan fraksi ejeksi atau banyaknya darah yang terpompa berada di angka 40% atau kurang.
Perawatan tahap B
Perawatan untuk pasien dengan gagal jantung Tahap B adalah dengan mengonsumsi obat-obatan yang telah diresepkan oleh dokter dan melakukan prosedur medis jika diperlukan.
Tahap C
Pasien dengan gagal jantung Tahap C telah didiagnosis dengan gagal jantung dan memiliki gejala berikut:
- Sesak napas.
- Merasa lelah (fatigue).
- Kurang bisa berolahraga.
- Kaki merasa lemah.
- Sering bangun untuk buang air kecil.
- Kaki bengkak, pergelangan kaki, kaki bagian bawah dan perut (edema).
- Perawatan tahap C
Perawatan yang bisa dilakukan adalah dengan membatasi konsumsi natrium harian dan mengonsumsi obat-obatan yang diperlukan. Selain itu, kemungkinan besar dokter akan membatasi konsumsi cairan harian, serta melakukan prosedur medis.
Tahap D dan E
Ini adalah tahap akhir dari gagal jantung. Umumnya terjadi pada pasien yang kondisi kesehatannya tidak membaik, meskipun telah melakukan pengobatan.
Perawatan stadium D
Pada tahapan ini, ada beberapa perawatan yang perlu dilakukan, yaitu melakukan transplantasi, mengonsumsi obat, dan perawatan medis, yang akan disarankan oleh dokter.
Itu dia beberapa hal penting mengenai penyakit gagal jantung. Untuk itulah, sejak dini kita harus memperhatikan pola hidup yang sehat dengan mengonsumsi makanan sehat, dan selalu mengecek kesehatan secara berkala. Anda bisa menggunakan berbagai peralatan medis terpercaya, seperti dari Sowell.
Sowell adalah brand yang mengusung fitur modern sehingga lebih mudah digunakan di mana saja. Keunggulan lainnya adalah harga bersaing dan memiliki garansi produk dalam waktu lama, yang sulit Anda dapatkan dari produk lainnya. Jadi, tunggu apalagi miliki produk kesehatan terbaik ini sekarang juga.
0 komentar:
Posting Komentar