Menjadi seorang pemusik merupakan cita-cita yang didambakan oleh banyak orang, bahkan tidak sedikit yang rela merogoh kocek lebih demi bisa mempelajari musik di sekolah terbaik. Di dunia musisi sendiri, terdapat beberapa istilah khusus bagi orang-orang yang terlibat, salah satunya ialah komponis.
Komponis merupakan orang yang dapat menciptakan karya dalam bentuk musik, umumnya mereka membuat gubahan instrumental dan banyak yang dipertunjukkan dalam seni orkestra.
Di dunia ini, banyak sekali para komponis ternama yang lahir di era klasik, dan namanya mampu bertahan hingga saat ini. Meski demikian, sebagian komponis tersebut memiliki kehidupan pribadi yang tidak secemerlang kariernya lho, siapa saja mereka?
1. Ludwig van Beethoven
Para penggemar musik klasik pasti sudah familiar dengan beberapa lagu berjudul FĂĽr Elise atau Symphony No.9 dari seorang komposer ternama, yakni Ludwig van Beethoven atau lebih dikenal dengan nama Beethoven.
Awalnya, ia merupakan seorang pianis asal Jerman yang menduduki puncak karier di antara zaman peralihan. Namun demikian, seorang seperti Beethoven pun memiliki lika-liku hidup yang tak kalah panjang dan menyakitkan seperti banyak orang pada umumnya.
Beethoven hidup bersama keluarga yang juga seorang musisi, baik kakek maupun ayahnya, sama-sama memiliki bakat dalam hal bermusik. Perkara itulah yang kemudian menjadi anugerah sekaligus petaka bagi Beethoven. Sebab, pada akhirnya Beethoven pun berkecimpung di dunia permusikan dengan berbagai pengajaran yang diberikan, namun ia pun dipaksa untuk menjadi seorang Mozart yang memiliki bakat luar biasa di usianya yang masih belia.
Dilansir biography.com, dijelaskan pula bahwa Beethoven mengalami ketulian sehingga sempat membuatnya kehilangan semangat bermusik. Masalah itu pun kemudian bertambah parah sehingga Beethoven menghabiskan sisa hidupnya bermusik dalam kondisi pendengaran yang terganggu.
Beethoven pun kemudian mengalami krisis keuangan setelah beberapa waktu tinggal di Austria, namun dirinya tetap membangkitkan semangat bermusik dan sempat menggelar konser-konser besar, sebelum akhirnya ia meninggal pada tahun 1827.
2. Wolfgang Amadeus Mozart
Wolfgang Amadeus Mozart menjadi salah satu komposer terkenal yang namanya abadi dalam dunia permusikan, khususnya instrumental klasik. Jauh sebelum karya-karya seperti Requiem atau Symphony No.40 mendunia seperti sekarang, Mozart hanyalah seorang anak yang lahir di keluarga musisi, di mana profesi tersebut ditekuni oleh ayahnya langsung. Seperti dijelaskan pada laman britannia.com, di usia yang belum mencapai 10 tahun, Mozart sudah tampil di depan bangsawan dan mampu menciptakan musiknya sendiri.
Namun demikian, kehidupan Mozart tidak selalu berada dalam garis kebahagiaan. Sejak kecil, bakatnya terus diasah hingga mendobrak kemampuan yang dimiliki anak biasa pada umumnya, ayahnya bahkan sangat berambisi mengenalkan Mozart ke seluruh dunia dengan bakatnya yang luar biasa di usia semuda itu. Selepas memiliki keluarga sendiri, Mozart juga kerap kali dibayangi keadaan ekonominya yang hampir selalu mengalami krisis berkepanjangan.
Mozart juga disebut-sebut sebagai pengidap autisme yang memiliki bakat luar biasa akan musik, bahkan dirinya bisa menangkap nada yang ada pada sebuah musik dalam sekali dengar.
Akan tetapi, di usia 35 tahun, Mozart dinyatakan meninggal dunia. Namun kematiannya masih diperdebatkan hingga kini. Banyak orang yang percaya, bahwa musisi asal Austria itu kehilangan nyawa akibat diracun oleh rivalnya.
3. Antonio Vivaldi
The Four Seasons merupakan satu dari sekian banyak musik klasik yang masih sering kita dengarkan bahkan hingga saat ini. Karya tersebut milik pemusik ternama, yakni Antonio Vivaldi. Musik-musik yang diciptakan olehnya memang memiliki ciri khas yang unik dan senantiasa menyisakan kesan tersendiri setiap kali diputar di sela-sela waktu.
Antonio Vivaldi, merupakan seorang pemusik dari Italia yang melambungkan namanya melalui bakat bermain biola. Namun sebetulnya Antonio Vivaldi juga menekuni profesi sebagai seorang pendeta, meskipun pada akhirnya diketahui bahwa Antonio Vivaldi mengundurkan diri dari pekerjaan tersebut.
Walaupun pada akhirnya ia memilih fokus sebagai seorang pemusik, kehidupannya tidak selalu secemerlang karya-karyanya yang mendunia. Hal itu dibuktikan dengan kondisinya setelah memutuskan untuk pindah ke Vienna, Austria.
Antonio Vivaldi hidup dalam kemiskinan yang membuatnya harus bertahan dengan menjual karya-karya musik yang dibuatnya, hingga beberapa tahun berselang, Antonio Vivaldi pun meninggal lantaran penyakit yang dideritanya sejak muda, yakni asma.
4. Franz Liszt
Franz Liszt merupakan seorang musisi yang terkenal pada era romantisisme, di mana dirinya mendapatkan ciri sebagai orang yang memiliki banyak kemampuan dalam bermusik. Hal ini tak lain dan tak bukan merupakan bakat yang diturunkan langsung dari sang ayah, yang banyak menguasai berbagai jenis alat musik, sehingga Franz dapat memperoleh ilmu mumpuni sedari kecil.
Pencipta lagu La Campanella dan Liebestraum ini memiliki lebih dari 600 karya yang mendunia, namun di balik kesuksesannya, Franz Liszt memiliki kehidupan yang rumit dan memilukan.
Franz Liszt harus kehilangan kedua anaknya dalam rentang waktu yang berdekatan, yakni Daniel dan Blandine. Belum lagi dirinya juga harus berjuang mempertahankan karya-karyanya di saat komposer lain bernama Johannes Brahms menerbitkan karya yang digunakan untuk melawan komposer modern.
Seolah belum cukup mendapatkan cobaan, rencana pernikahan Franz dengan seorang putri pun pada akhirnya digagalkan karena berkas perceraian sang putri pada pernikahan sebelumnya dianggap belum memenuhi persyaratan. Franz kemudian memilih untuk menjauh dari keramaian, hingga kemudian ia pun memutuskan untuk hidup menyendiri dan mengasingkan diri ke tempat yang sunyi.
5. Joseph Haydn
Joseph Haydn merupakan seorang komposer kenamaan lain yang bersinar saat periode klasik dan memiliki julukan sebagai Bapak Simfoni. Sama seperti beberapa komposer ternama dunia, Joseph Haydn lahir dan tinggal di Austria. Sejak kecil, Haydn sudah memiliki bakat bermusik yang menonjol, sehingga dirinya bisa belajar musik hingga ke Vienna. Ia memiliki banyak sekali komposisi musik yang populer, seperti Symphony No.94 atau Symphony No. 104.
Akan tetapi, nasib kurang beruntung sempat dialami oleh Haydn selama menjalani kehidupan sebagai seorang komposer. Selain memiliki kondisi ekonomi yang tidak stabil, kehidupan pribadinya berbanding terbalik dengan apa yang ia dapat dari dunia musik.
Haydn pernah memiliki istri yang sama sekali tidak mendukung profesinya sebagai seorang komposer. Bahkan di beberapa kesempatan, sang istri menggunakan manuskrip musik milik Haydn sebagai peralatan dapur dan menaruhnya sebagai alas loyang. Hal itu disebabkan oleh sang istri yang tidak mengerti akan musik.
Nah, itu dia para musisi yang jungkir balik mempertahankan bakat mereka di tengah sulitnya mengembangkan musik pada saat itu. Meskipun kehidupan yang mereka jalani tidak secemerlang karya-karyanya, namun kita patut berterima kasih dan memberi apresiasi pada para komponis tersebut karena sudah menciptakan karya-karya luar biasa yang masih bisa membuat kita terhibur hingga saat ini.
0 komentar:
Posting Komentar