Kita boleh mengenal Amerika Serikat sebagai negara adidaya yang maju dalam bidang ekonomi, teknologi, dan sumber daya manusia. Namun di balik semua itu, diskriminasi dan dan rasisme masih terjadi hingga sekarang.
Ku Klux Klan adalah grup yang paling ekstrem dalam menyuarakan superioritas orang kulit putih dan rasisme serta diskriminasi terhadap orang kulit berwarna terutama orang kulit hitam dan orang Yahudi. Organisasi ini juga tidak jarang meneror dan membunuh dalam kampanye rasis mereka. Lalu bagaimana sepak terjang mereka, berikut ini fakta-fakta Ku Klux Klan:
1. Berdiri setelah perang sipil Amerika berakhir
Amerika Serikat pernah mengalami perang sipil antara 1861-1865 yang disebabkan oleh perbedaan pendapat mengenai perbudakan orang kulit hitam. 11 negara bagian di selatan yang menamakan diri Konfederasi berusaha memisahkan diri dari Amerika Serikat namun gagal setelah kalah dalam perang sipil. Di akhir perang, 6 mantan perwira Konfederasi membentuk sebuah perkumpulan di mana anggotanya terdiri dari orang-orang yang mendukung superioritas orang kulit putih.
Perkumpulan ini sering mengadakan pertemuan dan membentuk apa yang mereka sebut "Invisible Empire of The South" karena grup ini tumbuh di bagian selatan Amerika Serikat.
2. Jumlah anggotanya sempat mencapai 4 juta orang
Di era 1920 an, Amerika Serikat mengalami perubahan sosial dan politik yang drastis. Wanita lebih bebas berekspresi, urbanisasi meningkat disertai imigran dari negara-negara lain, pelarangan alkohol, dan semakin bebas orang kulit hitam mengekspresikan diri. Hal-hal tersebut membuat orang-orang konservatif di selatan sangat tertarik untuk menjadi bagian dari Ku Klux Klan.
Grup ini menekankan kepada anggotanya untuk anti imigrasi, anti Yahudi, anti Katolik dan anti Komunis. Nilai-nilai yang dianut juga bertentangan dengan kemajuan jaman seperti wanita yang harus pasif dan orang kulit putih yang mendapat perlakuan spesial.
3. Aksi kekerasan dan ancaman
Anggota Ku Klux Klan merasa terancam dengan perubahan jaman. Mulai dari era setelah perang sipil hingga saat ini Amerika Serikat mengalami perubahan yang tidak bisa diterima oleh grup rasis ini. Terutama sejak orang kulit hitam mendapat peran lebih dalam masyarakat, grup ini sering melancarkan aksi-aksi yang didasari kebencian. Antara 1867-1868 klan setidaknya telah membunuh 7 anggota legislatif berkulit hitam. Pada 1871 500 orang bertopeng menyerang penjara dan menghukum mati 8 napi berkulit hitam.
Di awal abad ke-20, aksi klan semakin banyak. Menebar ancaman di media cetak, membunuh atau melakukan tindak kekerasan kepada orang kulit hitam hanya karena berinteraksi dengan wanita kulit putih, serta melakukan tindakan mengancam kepada orang kulit putih yang berteman atau berasosiasi dengan orang kulit hitam.
4. Upacara membakar salib
Ku Klux Klan adalah sebuah perkumpulan yang tertarik kepada hal-hal mistis Para anggotanya didoktrin untuk melakukan ritual-ritual tertentu dan memakai kostum mulai dari inisiasi anggota baru hingga saat rapat. Ritual yang terkenal adalah membakar salib.
Membakar salib sebenarnya sudah dilakukan sejak lama sebagai bentuk protes terhadap kesewengan gereja, namun bagi anggota Ku Klux Klan membakar salib adalah bentuk intimidasi terhadap musuh-musuhnya dan simbol memanggil orang-orang lain untuk ikut dalam perjuangan mereka. Dalam ritual ini para anggota akan berkumpul di luar ruangan memakai gaun putih dengan tudung yang menutupi wajah yang membuat suasana terasa mistis.
5. Menjadi bagian dari Popular Culture
Karena sepak terjang dan aroma mistisnya, Ku Klux Klan adalah salah satu organisasi yang terkenal di Amerika Serikat. Oleh karena itu para pelaku industri entertainment menjadikannya sebagai salah satu referensi. Contohnya film Bad Boys II yang dibintangi aktor Will Smith, terdapat satu adegan dimana anggota Ku Klux Klan mengadakan ritual membakar salib. Serial terkenal X-Files juga pernah membuat episode mengenai pemain baseball kulit hitam yang dibunuh oleh anggota Ku Klux Klan.
Seringkali Ku Klux Klan disinggung dalam sebuah film atau novel atau bahkan sebuah lelucon untuk mengangkat isu diskriminasi dan rasisme yang masih terjadi bahkan di negara seperti Amerika Serikat.
0 komentar:
Posting Komentar