Kasus bully atau perundungan merupakan kasus yang terjadi di seluruh negara di dunia. Mayoritas dari kasus-kasus tersebut justru terjadi di lingkungan anak-anak dan remaja. Tentu saja kasus ini banyak mengundang keprihatinan banyak pihak.
Laman sains ASCB bahkan menulis bahwa kasus-kasus perundungan dan intimidasi juga banyak terjadi di lingkungan akademisi, seperti kampus, tempat praktik, dan laboratorium. Padahal secara intelektualitas, orang-orang dengan status sarjana dan pascasarjana seharusnya memiliki pola pikir yang baik dan dewasa.
Inilah lima negara dengan kasus perundungan atau bully tertinggi di dunia, apakah Indonesia termasuk?
1. Portugal
Sebuah studi ilmiah yang ditulis dalam jurnal Tandfonline.com, menyimpulkan bahwa kasus-kasus perundungan banyak terjadi di Portugal. Kasus yang paling mendominasi adalah kasus perundungan di media sosial atau cyberbullying.
Dalam studi tersebut didapatkan bahwa kaum perempuan lebih banyak mendapatkan bully atau perundungan, sedangkan pria lebih banyak melakukan bully. Salah satu cara mereka dalam melakukan perundungan adalah melalui pesan-pesan yang mengintimidasi dan menekan lewat pesan online atau pesan langsung melalui HP.
Sebetulnya secara nasional, kasus perundungan di Portugal memang tidak setinggi di negara-negara lainnya di Eropa. Namun karena terdapat peningkatan laporan terhadap kasus-kasus bully yang sering terjadi, membuat negara berpopulasi 10 juta jiwa ini dianggap sebagai negara dengan kasus perundungan tertinggi di Eropa, bahkan dunia.
2. Inggris
Siapa sangka Inggris ternyata termasuk dalam daftar negara dengan tingkat bully tertinggi di dunia? Ya, melansir Independent.co.uk, tingkat kasus perundungan di Inggris sudah cukup tinggi.
Dalam lima tahun terakhir justru terdapat peningkatan kasus perundungan di Inggris, terutama dalam lingkungan akademi dan sekolah. Sebanyak 29 persen sekolah di Inggris menyatakan bahwa kasus bully terjadi hampir setiap minggu.
Kasus-kasus perundungan di lingkungan sekolah Inggris mengundang banyak keprihatinan, terutama bagi pengajar dan badan perlindungan anak di Inggris. Jika Inggris tidak berbenah, maka bisa saja Inggris menjadi negara terburuk dalam hal perundungan.
Baca Juga: Di Negara-negara ini, Tingkat Perselingkuhannya Tercatat Paling Tinggi
3. Estonia
Bukan hanya di lingkungan sekolah, kasus perundungan di Estonia juga banyak terjadi di lingkungan kerja. Orang-orang dewasa yang seharusnya dapat berpikir dewasa, justru memberikan contoh yang kurang baik bagi generasi mudanya.
Negara berpenduduk sekitar 1,4 juta jiwa ini juga merupakan satu dari lima besar negara dengan kasus bully terbanyak di dunia. Meskipun saat ini sudah mulai digencarkan pencegahan bully, namun perundungan secara verbal dan online masih kerap terjadi di Estonia.
4. Rusia
Rusia memang negara yang keras dan cenderung kaku. Dalam lingkungan sosial di negara dingin ini, tingkat kasus perundungan juga diklaim menjadi salah satu yang tertinggi di dunia.
Studi dan penelitian yang ditulis dalam Themoscowtimes.com menyimpulkan bahwa 1 dari 4 anak di Rusia mengalami perundungan di sekolahnya. Ada hampir 30 persen anak sekolah di Rusia telah mengalami kasus bully.
Itu belum termasuk dengan kasus perundungan yang terjadi dalam media sosial dan online lainnya. Hal ini menjadikan Rusia sebagai negara dengan kasus perundungan tertinggi kedua di dunia.
5. Austria
Austria merupakan negara dengan kasus perundungan tertinggi di Eropa, dan bahkan dunia, seperti ditulis dalam Qz.com. Sejak 2015 silam kasus perundungan yang terjadi di Austria terus mengalami peningkatan.
Kasus terbanyak juga masih didominasi dengan perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah dan akademi. Selain itu, perundungan secara online juga masif terjadi di negara berpopulasi 9 juta jiwa ini.
Namun, perlu dicatat bahwa perundungan yang terjadi di Austria kebanyakan terjadi hanya pada cara verbal dan online. Karena Austria juga memiliki budaya yang sudah mapan dan taat pada peraturan, kejadian bully sekecil apapun pasti akan terpantau.
Itulah lima negara dengan tingkat bully tertinggi di dunia. Ternyata negara-negara maju juga tidak bisa luput dari yang namanya bully, ya!
0 komentar:
Posting Komentar