Apakah kamu termasuk penikmat makanan fermentasi?
Di Indonesia, berbagai makanan fermentasi seperti tempe, tahu, kecap dan makanan tradisional seperti tape ketan bisa kamu temukan dengan mudah. Diolah dengan proses fermentasi, pembuatan makanan tersebut memanfaatkan kinerja dari mikroorganisme seperti ragi dan bakteri.
Selain bermanfaat untuk mengawetkan makanan, proses fermentasi juga dapat meningkatkan kualitas makanan. Mikroorganisme yang berperan dalam proses ini akan meningkatkan nilai gizi yang terkandung dalam bahan makanan. Dan, menambah keragaman rasa, aroma, serta tekstur pada makanan.
Tak hanya manfaatnya yang baik bagi kesehatan, masih banyak hal menarik mengenai makanan fermentasi. Berikut lima fakta mengenai makanan fermentasi.
1. Fermentasi sudah dilakukan sejak sebelum Masehi
Proses fermentasi sudah dilakukan sejak tahun 6.000 SM dan berlangsung di setiap peradaban. Bahkan, setiap negara memiliki olahan fermentasi sebagai warisan kulinernya, seperti kimchi dari Korea, asinan kubis dari India, keju, maupun yoghurt.
2. Membuat tidur lebih nyenyak
Kandungan tryptophan pada jenis susu fermentasi kefir dapat membuatmu mengantuk. Selain itu, tryptophan juga membuatmu merasa lebih rileks dan meningkatkan kualitas tidurmu.
3. Proses fermentasi dapat dilakukan pada semua jenis makanan
Semua jenis makanan dapat diolah menggunakan proses fermentasi. Hal ini dikarenakan adanya mikroba yang memungkinkan proses fermentasi berlangsung dengan baik.
4. Fermentasi kedelai adalah hal umum di Asia
Proses fermentasi kedelai seringkali dilakukan di negara-negara Asia. Misalnya saja di Jepang, terdapat beberapa makanan hasil fermentasi kedelai yang umum dijumpai seperti miso dan natto. Lalu kimchi di Korea, serta tempe di Indonesia.
5. Nutrisi dalam makanan fermentasi lebih mudah diserap tubuh
Mikroorganisme yang bekerja dalam proses fermentasi mampu memecah asam pada bahan makanan. Sehingga, nutrisi yang terkandung dalam makanan fermentasi dapat lebih mudah dicerna dan terserap oleh tubuh.
0 komentar:
Posting Komentar