Bertualang di alam bebas di area tertentu dapat membawa risiko, seperti digigit ular berbisa. Situasi ini adalah kondisi medis yang tergolong gawat darurat karena dapat menyebabkan hilangnya nyawa jika tidak segera ditangani.
Pada dasarnya, mengeluarkan bisa atau racun adalah upaya ular untuk melumpuhkan mangsa. Biasanya, ular akan menggigit jika merasa terganggu atau terancam. Tanpa penanganan yang tepat, bisa ular dapat berakibat fatal.
Pertolongan Pertama untuk Korban Gigitan Ular
World Health Organization (WHO) mencatat terjadi lebih dari 100.000 kematian per tahun di seluruh dunia akibat digigit ular. Maka dari itu, penting untuk mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan jika Anda atau orang yang sedang bersama Anda digigit ular. Berikut beberapa hal yang perlu dicermati:
Tetap tenang dan segera pergi atau bawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan bantuan.
Ingatlah bentuk, warna dan ukuran ular yang menggigit.
Jika Anda adalah orang yang sedang bersama dengan orang yang digigit ular, jangan tinggalkan korban sendirian.
Jangan sekali-sekali mengisap bisa ular dari anggota tubuh korban. Selain itu, jangan mengoleskan apa pun pada area yang digigit ular, termasuk bahan kimia, es, maupun benda hangat.
Untuk mencegah penyebaran bisa ke area lain tubuh, usahakan agar area yang digigit ular tidak bergerak.
Longgarkan pakaian jika memungkinkan.
Bebaskan area bekas gigitan dari benda-benda seperti perhiasan atau sepatu.
Hindari konsumsi minuman beralkohol atau berkafein. Keduanya berisiko meningkatkan penyerapan racun ular oleh tubuh.
Pasien yang digigit ular biasanya perlu diobservasi di rumah sakit, setidaknya 24 jam. Hal ini perlu dilakukan karena antiracun ini dapat menyebabkan reaksi alergi parah (anafilaksis) pada beberapa orang. Oleh sebab itu, obat ini hanya dapat diberikan oleh tenaga medis profesional. Di rumah sakit, korban akan diberikan infus jika tekanan darah turun secara signifikan. Selain itu, pemberian transfusi darah mungkin akan diberikan pada pasien yang kehilangan banyak darah.
Rasa nyeri yang dialami saat masa pemulihan umumnya dapat diredakan dengan mengonsumsi obat pereda sakit. Pada umumnya, orang dewasa yang digigit ular membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih dibandingkan anak-anak yang biasanya cukup membutuhkan waktu sekitar 1-2 minggu dengan pemberian obat antiracun atau serum antibisa ular. Namun, waktu pemulihan dapat bervariasi tergantung pada jenis ular yang menggigit.
Cara Mencegah Gigitan Ular
Mengingat risiko yang sangat berbahaya, sangat penting untuk mengetahui cara mencegah agar Anda atau rekan Anda tidak digigit ular. Lakukan cara-cara di bawah ini:
*. Jika melihat ular, jangan pernah mencoba untuk mengganggunya, seperti mendekati lalu menyentuhnya, mengangkat atau melempari dengan batu.
*. Sebaiknya jangan bergerak jika Anda tidak sengaja berada atau melihat ular melintas, agar ular tidak merasa terancam.
*. Kenakan celana panjang dan sepatu bot saat bepergian ke tempat yang diduga menjadi habitat ular, misalnya ke hutan, kebun, atau sawah.
*. Perhatikan petunjuk di sekitar area tempat Anda berada, terutama yang berkaitan dengan peringatan terhadap ular.
*. Jangan pernah memasukkan tangan ke dalam lubang atau celah batu. Gunakan dahan atau tongkat untuk meraih sesuatu.
*. Ketika berpetualang dan hendak mendirikan tenda, sebaiknya pilih tempat yang jauh dari rawa, area tanah basah dan tempat-tempat yang dicurigai sarang ular.
Risiko digigit ular memang lebih besar saat berada di alam bebas, namun dapat juga terjadi di area pemukiman, bahkan di dalam rumah. Jangan panik jika melihat orang lain atau Anda sendiri digigit ular. Segera lakukan pertolongan pertama seperti yang sudah dijelaskan di atas, kemudian secepatnya bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan selanjutnya.
0 komentar:
Posting Komentar