Hutan adalah salah satu tempat yang tepat untuk menenangkan diri. Jauh dari keramaian kota dan terbebas dari suara bising kendaraan. Di sana kita bisa menikmati keheningan, kesejukan dan ketenangan. Namun, di balik suasananya yang hening saat kita melintasi tanah di hutan, ternyata banyak hal terjadi di bawah tanah yang kita injaki tersebut.
Di bawah tanah banyak terjadi interaksi makhluk hidup layaknya manusia. Mereka saling berdagang, melakukan tukar-menukar komoditas yang mereka miliki seperti transaksi kimia, mineral, dan hidro.
Pohon-pohon yang selama ini terlihat individualis, ternyata mereka juga melakukan komunikasi. Jika manusia dapat berkomunikasi dengan internet melalui jaringan kabel, berbeda halnya dengan pohon. Berkat adanya serat optik yang dimilki jamur, pohon-pohon dapat berkomunikasi.
Bagaimana penjelasan lebih lanjut mengenai fenomena ini? Simak penjelasannya berikut baik-baik ya.
1. Miselium, pembuat jaringan internet alami di bawah tanah
Miselium adalah bagian vegetatif dari koloni bakteri yang terdapat pada jamur. Miselium terdiri atas beberapa hifa bercabang menyerupai benang.
Ia bertindak semacam internet bawah tanah yang menghubungkan akar berbagai tanaman. Antara pohon satu dengan lainnya saling terhubung pada bagian akar. Hal tersebut berkat adanya benang-benang miselium yang menyatukannya.
Paul Stamets seorang pakar jamur menyebutnya sebagai "internet alami dari bumi". Stamets pertama kali mempelajari dunia jamur pada tahun 1970-an. Saat itu ia mempelajari jamur menggunakan mikroskop elektron, ia menemukan sebuah fakta bahwa terdapat kesamaan antara miselium dan ARPANET, versi pertama internet dari Departemen Pertahanan AS.
2. Simbiosis mutualisme antara jamur dan pohon, dinamakan mikoriza
Mikoriza adalah hubungan simbiosis antara tanaman hijau dan jamur di mana jamur mengkolonisasi akar tanaman. Dilansir BBC, terdapat sekitar 90 persen tanaman darat memiliki hubungan yang saling menguntungkan dengan jamur. Pencipta kata mikoriza ini adalah Albert Bernard Frank, seorang ahli biologi Jerman pada abad ke-19.
Dalam asosiasi mikoriza, tanaman menyediakan jamur dengan makanan dalam bentuk karbohidrat. Sebagai gantinya, jamur membantu tanaman menyedot air, dan memberikan nutrisi seperti fosfor dan nitrogen melalui miselia mereka.
Jaringan jamur juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tanaman inangnya. Hal ini terjadi ketika jamur mengolonisasi akar tanaman, ia memicu produksi bahan kimia untuk proses pertahanan.
Selanjutnya hal itu membuat respon sistem kekebalan tubuh lebih cepat dan lebih efisien. Cukup dengan menghubungkannya ke jaringan miselium membuat tanaman lebih tahan terhadap penyakit.
3. Bukti pertama dalam sejarah mengenai fenomena komunikasi antar pohon ini
Butuh waktu puluhan tahun untuk mengumpulkan apa saja yang bisa dilakukan oleh jaringan internet pohon yang dibuat oleh jamur. Paul Stamets pada tahun 1970-an menemukan fakta bahwa terdapat kesamaan antara miselium dan jaringan internet ARPANET. Pada saat itu belum terlalu jelas adanya jaringan komunikasi yang dibuat oleh jamur untuk pohon.
Pada tahun 1997, Suzanne Simard yang seorang Profesor di Fakultas Kehutanan dari The University of British Columbia menemukan salah satu bukti pertama paling kuat bahwa pohon juga berkomunikasi menggunakan jaringan internet. Hal tersebut berkat adanya miselium pada jamur.
Simard menunjukkan bahwa pohon cemara Douglas dan kertas pohon birch dapat mentransfer karbon di antara pohon-pohon melalui miselium. Bukti lainnya juga menunjukkan bahwa tanaman dapat menukar nitrogen dan fosfor melalui jaringan internet yang dibuat oleh jamur, melalui miselium.
4. Hal negatif yang tersembunyi di balik adanya mikoriza
Ada kalanya jaringan internet yang dimiliki manusia mampu mendatangkan virus tertentu. Bahkan sampai menyebarkan virus ke komputer atau ponsel yang kita miliki. Nampaknya hal tersebut sama dengan yang dialami oleh jaringan internet milik jamur ini.
Hubungan jamur dengan tanaman menciptakan sebuah kondisi di mana mereka berdua tidak pernah benar-benar sendirian. Suatu hal yang biasa jika pohon lain di sekitar pohon tertentu memiliki niat jahat. Saat suatu pohon memiliki virus, sangat mungkin ia menyebarkannya kepada pohon lain melalui miselium.
Bahkan untuk tujuan tertentu, beberapa tanaman saling mencuri kandungan pohon lain menggunakan fasilitas internet miselium. Contoh kasusnya adalah yang terjadi pada tanaman anggrek hantu. Tanaman tersebut tidak memiliki klorofil, tidak seperti kebanyakan tanaman.
Dampaknya, mereka tidak dapat menghasilkan energi sendiri melalui fotosintesis. Mereka mendapatkan karbon yang mereka butuhkan dari pohon terdekat, melalui miselia jamur yang keduanya terhubung. Inilah proses pencurian yang dimaksud.
Hal itu mungkin tidak terdengar terlalu buruk. Namun, kejahatan "dunia maya" bisa jauh lebih menyeramkan daripada kasus kecil tersebut. Tumbuhan harus bersaing dengan tetangganya untuk sumber daya seperti air dan cahaya. Sebagai bagian dari pertempuran itu, beberapa melepaskan bahan kimia yang membahayakan saingan mereka.
5. Kerusakan alam mengancam jaringan internet yang dibuat jamur untuk pohon, berikut solusinya
Simard telah banyak memberikan andil dalam penelitian jaringan komunikasi antar pohon. Saat ini Simard fokus pada pemahaman bahwa jaringan komunikasi vital yang dimilliki pohon sedang terganggu oleh berbagai kerusakan alam. Kerusakan alam yang dimaksud seperti seperti perubahan iklim dan penebangan liar.
Simard menyarankan empat solusi sederhana untuk kehutanan yang lebih holistik dan berkelanjutan. Empat hal ini dipercaya mampu mengakhiri kerusakan hutan yang banyak disebabkan oleh kasus penebangan liar. Salah satu pokok harapan dari upaya-upaya ini adalah untk umenyelamatkan jaringan komunikasi antar pohon yang dibangun oleh jamur melalui miseliumnya.
Kita perlu keluar untuk mengunjungi hutan-hutan lebih banyak
Kita harus menyelamatkan hutan pertumbuhan yang memiliki pohon-pohon dengan usia tua. Sebab, mereka adalah repositori gen, pohon induk dan jaringan miselium.
Saat kita menebang pohon, kewajiban kita adalah melakukan reboisasi. Hal ini dimaksudkan untuk menyiapkan penerus atas pohon yang telah kita tebang.
Kita harus meregenerasi hutan kita dengan keanekaragaman spesies.
Itulah lima penjelasan mengenai fenomena unik bahwa selama ini pohon juga berkomunikasi layaknya manusia. Semakin hari semakin kita ketahui bahwa terdapat banyak kesamaan antara manusia dengan pohon.
Sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan, manusia dan pohon sama-sama melakukan berbagai aktivitas untuk melangsungkan hidupnya.
Kita patut berterima kasih kepada para ilmuwan yang telah bekerja keras untuk menemukan fakta-fakta unik semisal jaringan internet untuk pohon ini. Melalui terkuaknya fakta semacam ini, dapat membuka mata kita untuk semakin berpikir bahwa Tuhan menciptakan alam dan segala kehidupan di dalamnya sangatlah unik.