Powered By Blogger

Selasa, 26 Februari 2019

Bagaimana Bahasa Bisa Terbentuk?

Di dunia ini ada 7000 bahasa loh, apakah termasuk juga bahasa kalbu?

Di dunia ini, diperkirakan ada lebih dari 7000 bahasa. Mulai dari Mandarin yang merupakan bahasa yang paling banyak digunakan, disusul oleh bahasa Spanyol, Perancis, dan Inggris. Nyatanya memang banyak yang penasaran tentang asal muasal bahasa di dunia ini. Tapi, darimana asal-usul bahasa? Dan kenapa bahasa bisa beraneka ragam? Dan kenapa seluruh hal di dunia ini bernama sesuai nama mereka?


Asal Mula Bahasa

Kata Noam Chomsky, bahasa lahir pada 60.000-100.000 tahun lalu, wah lama juga ya?

Kemunculan bahasa untuk pertama kali menjadi sebuah pertanyaan yang menarik. Peneliti bersepakat kalau kemunculan bahasa mulanya tahun 100.000 sebelum masehi. Menurut Om Noam Chomsky, bahasa muncul pada 60,000 hingga 100,000 tahun lalu di Afrika.

Sebelum itu, kita sebagai manusia hanya mampu berkomunikasi sebatasnya, yaitu melalui mulut kita dan gestur tubuh kita. Lalu, kemudian otak kita berevolusi, sehingga lama kelamaan, kita dapat memahami hal yang lebih kompleks. Kita mulai menamai benda, makanan hingga situasi bahaya, menjadi suatu sebutan-sebutan simpel. Yang diteorikan berasal dari meniru sumber suara sesuatu tersebut.

Kombinasi kata-kata inilah yang berkembang jadi struktur, hingga akhirnya terbentuklah bahasa….

Kemudian setelah itu, kita perlahan mulai dapat memikirkan dua benda dalam satu konstruksi. Seperti misalnya benda, Apel, dan Pohon. Yang kemudian dikombinasikan menjadi satu konstruksi yaitu, pohon apel. Kombinasi kata-kata tersebut lah yang kemudian berkembang menjadi struktur, yang kemudian menjadi cikal bakal dari bahasa


Manusia udah kepe banget sama bahasa, maka mereka membuat eksperimen pada bahasa Phyrgian

Lalu ternyata ke-kepo-an kita tentang bahasa, sudah dimulai sejak dari jaman Raja Mesir Kuno, Psammetichus. Singkatnya, Psammetichus dengan teganya memerintahkan dua orang bayi untuk dikurung dalam dua kandang yang berbeda.

Setelah dua tahun, kedua bayi anehnya mulai mengucapkan satu kata yang sama, yaitu “bekos”. Bukan, bekos itu artinya bukan kos yang biasa disewa sama mahasiswa, tapi itu adalah bahasa Phyrgian yang artinya adalah, roti. Alhasil, dari eksperimen tersebut mereka berkesimpulan bahasa Phyrgian, adalah asal muasal dari semua bahasa di dunia ini, karena dapat diucapkan oleh seorang bayi tanpa diajarin.

Tapi muncul pertanyaan selanjutnya: dari banyak bahasa, seperti bahasa Perancis, Inggris, Spanyol, dan sebagainya, yang mana paling tua didunia?

Bahasa Tertua di Dunia

Bahasa menjadi sebuah unsur budaya yang pasti ada disetiap peradaban. Keberagaman bahasa yang ada di dunia muncul dari bahasa-bahasa tertua di dunia. Sumerian dan Egyptian yang pertama kali merekam jejak bahasa beserta sistem bahasanya, yaitu sekitar 3.200 SM.

Kemudian, disusul dengan bahasa Tamil pada 2.500 SM, Sansekerta 2.000 SM, Yunani, dan bahasa Cina. Dari bahasa-bahasa inilah, yang mengawali keberagaman bahasa di dunia. Hal ini bisa disebut sebagai monogenesis. Lalu, kenapa bahasa pun bisa menjadi beragam?
Macem-macem ya bahasanya, padahal baru sapaan aja….apa yang membuat bahasa bisa beda-beda?


Beragamnya Bahasa di Dunia

Saking beragamnya kondisi wilayah dan banyak juga yang terisolasi, inilah yang mempengaruhi kenapa bahasa bisa beda-beda..

Pendeknya, banyak faktor yang bisa bikin bahasa itu jadi lebih beragam, seperti adanya isolasi kebudayaan, lingkungan dan dibawa melalui penjelajahan para pendahulu kita. Pertama, karena isolasi. Bukan, bukan “isolasi” itu, melainkan isolasi kebudayaan. Pendeknya, nenek moyang kita bermigrasi ke seluruh dunia untuk mencari sumber makanan.

Kemudian, nenek moyang kita terpisah satu sama lain dan membentuk bahasa baru yang disesuaikan dengan kondisi alam, makanan, dan makhluk hidup lain yang tinggal di sekitarnya. Isolasi ini lah yang menyebabkan, kenapa di tiap tempat, memiliki bahasa yang berbeda. Apalagi di Indonesia, yang geografisnya kepulauan, sehingga orang makin terisolasi, menyebabkan makin uniknya bahasa yang ada. Kita bisa menyebut faktor pertama ini sebagai Candelabra theory.
Bahasa juga bisa terbentuk karena faktor lingkungan, misalnya temperatur dan juga topografi...


Kedua, karena faktor lingkungan. Menurut para peneliti di University of New Mexico dan Laboratoire Dynamique du Langage-CNRS Perancis, bahasa terbentuk secara tradisional, yaitu dari lingkungan alam. Pembentukan huruf dan intonasi suara menyesuaikan temperatur dan kondisi fisik, misalnya pegunungan atau pantai. Contohnya, kalau di pegunungan, banyak pake huruf konsonan misalnya H, X, V, B dan juga kalau ngomongnya suaranya keras.
Terakhir, karena penjelajahan para pendahulu. Ketika sekelompok nenek moyang, bertemu dengan sekelompok nenek moyang lainnya. Bahasa mereka membaur dan menciptakan bahasa baru, yang teknisnya disebut sebagai “super-language”. Itu sebabnya kenapa faktor jarak, juga mempengaruhi bahasa yang ada.
Seperti misalnya negara yang berdekatan, seringkali memiliki kata-kata yang mirip misalnya bahasa Indonesia dan bahasa Melayu, bahasa Yunani dan Sansekerta yang mengawali bahasa-bahasa di Eropa, misalnya Inggris dan Perancis atau juga bahasa Arab yang tersebar didataran Afrika Utara dan Timur Tengah. Berbeda misalnya, bahasa Spanyol dengan Mandarin, yang ngga ada mirip-miripnya.
Bahasa itu berkembang jadi banyaaaaaaaak banget, dan beragam pula sesuai dengan ciri khas negaranya...

Akhirnya kita jadi lebih tahu soal gimana awalnya bahasa itu bisa ada dan bisa berkembang jadi banyak bahasa. Meskipun begitu, asal muasal bahasa sendiri masih diperdebatkan dan masih diteliti hingga sekarang. Jadi, silahkan belajar lagi tentang bahasa karena ilmu bahasa juga merupakan ilmu yang sulit!


0 komentar:

Posting Komentar

Related image