Powered By Blogger

Kamis, 04 Juli 2019

Belajar Cara Membuat Video Cinematic

Video cinematic merupakan sebuah video yang terasa hidup dan dapat menghanyutkan siapa saja yang melihatnya. Video Cinematic umumnya dipakai pada film layar lebar, film dokumenter, video iklan, video vlog, video wedding dan video yang pada umumnya menampilkan keindahan.

Untuk membuat video yang cinematic diperlukan beberapa aspek yang wajib kita masukkan dalam pembuatan video tersebut. Mulai dari sebelum memproduksi video hingga sampai di proses pengeditan atau post production.
Setiap aspek dari proses pembuatan video cinema saling bekerja sama untuk menghasilkan sebuah karya yang indah.

Berikut ini beberapa trik cara membuat video cinematik yang akan membuat hasil video kalian


1. Cerita


Cerita adalah salah satu aspek terpenting dari pembuatan video cinematic. Meskipun kadang kita mungkin tidak dapat membuat cerita untuk setiap proyek, seperti film dokumenter misalnya. Terkadang orang lebih suka melihat video atau film yang memiliki isi cerita yang berbobot ketimbang kualitas perekaman video itu sendiri.

Sebaiknya Anda persiapkan terlebih dahulu rangkaian cerita yang akan Anda tampilkan dalam video sebelum memulai shooting. Hal ini sangatlah penting supaya cerita dalam video cinematic tidak semrawut dan tidak membingungkan penonton.

2. Setting Frame Rate Kamera 24 fps

10 Trik Cara Membuat Video Cinematic

Hampir semua film cinematic seperti film Hollywood diambil dalam 24 fps. Settingan 24 fps sudah menjadi patokan wajib pada video cinematic.

Sebenarnya pada settingan kamera DSLR saat ini, terdapat berbagai pilihan mulai dari 24 fps, 25 fps, 30 fps, 50 atau 60 fps, hingga 120 fps bahkan ada yang lebih.

Lalu kenapa harus 24 fps? Jawabannya adalah karena dalam mode 24 fps video akan terlihat realistis dan motion blur pada settingan ini sangat pas dan terlihat tidak begitu mencolok di mata, sehingga penonton akan mudah terbawa pada suasana video kita.

Tapi jangan sampai menggunakan settingan 24 fps untuk merekam video slow motion. Untuk video slow motion gunakan settingan dengan fps tinggi seperti 50, 60, atau 120 fps. Kalau Anda tetap memaksakan menggunakan slow motion dengan 24 fps, video Anda akan terlihat patah-patah, dan hal tersebut akan membuat video cinematik yang dibuat terlihat tidak profesional.

3. Depth of Field Dangkal




Ada sangat sedikit hal yang terasa sinematik sebagai kedalaman bidang yang dangkal. Jika sobat belum familiar dengan istilah ini, Depth of Field merupakan kedalaman bidang yang mengacu pada bagian bingkai yang ada dalam fokus. Kamera smartphone seperti iPhone memiliki kedalaman bidang yang sangat luas, yang berarti sangat sulit untuk mendapatkan latar belakang fokus. Sedengkan kamera  DSLR bisa mendapatkan latar belakang yang tidak fokus dengan sangat mudah.

Jika Anda bertekad untuk mendapatkan rekaman yang paling sinematis dengan anggaran, Anda pasti harus melihat ke dalam menggunakan kamera DSLR atau Mirorless, bukan camerecorder.

4. Jangan Melakukan Zoom



Memperbesar sangat bagus untuk memotret pertandingan sepak bola sekolah menengah, tidak begitu banyak untuk syuting film. Ada sangat sedikit kasus zooming di bioskop modern. Cobalah tonton film favorit Anda dan cari berapa kali mereka melakukan zooming.

Kecuali Anda menonton film Edgar Wright, tidak mungkin Anda akan menemukan gambar zoom. Sebaliknya pembuat film biasanya menggunakan teknik yang disebut dollying di mana mereka akan secara fisik memindahkan seluruh kamera ke subjek. Hasilnya adalah gerakan yang jauh lebih alami yang menyenangkan bagi mata.

5. Jangkauan Dinamis Tinggi

10 Trik Cara Membuat Video Cinematic

Jangkauan dinamis mengacu pada kemampuan kamera Anda untuk secara bersamaan merekam yempat yang terang dan gelap secara bersamaan.

Kamera yang memiliki jangkauan dinamis rendah akan terlalu lama melakukan transisi dari gelap ke terang. hasil rekaman Anda juga akan kurang maksimal.

Kamera yang memiliki jangkauan dinamis tinggi akan sangat membantu footage video Anda lebih sempurna.

Dulu kamera dengan rentang dinamis tinggi sangat mahal. Namun dengan kemajuan teknologi terkini, Anda kini dapat memperoleh gambar yang indah dan seimbang dengan harga yang lebih terjangkau.

6. Shoot di Format RAW



Sobat mungkin sudah pernah mendengar istilah yang disebut codec. Pada dasarnya, codec adalah cara di mana kamera sobat mengemas video Anda sebelum memberikannya ke komputer.

Beberapa codec mengecilkan file video Anda untuk membuatnya lebih kecil, sementara yang lain memungkinkan untuk informasi lebih lanjut dan kemudian lebih besar ukurannya. Namun, jika sobat ingin mendapatkan gambar terbaik, Anda tidak ingin menggunakan codec sama sekali. Sebagai gantinya Anda harus memotret dalam format yang disebut RAW.

File RAW pada dasarnya adalah informasi piksel mentah langsung dari kamera ke kartu. Alih-alih kamera mengompresi gambar video, itu akan merekam semua data ke kartu. Ini akan menghasilkan beberapa ukuran file yang cukup besar, tetapi sobat akan memiliki kontrol lebih besar terhadap warna video sobat ketika melakukan pengeditan di post produktion.

7. Linghting atau Pencahayaan



Pencahayaan merupakan hal yang cukup penting dalam pembuatan video cinematic. Banyak para pakar film yang menghabiskan seluruh karier untuk mencoba memahami nuansa halus yang ditegaskan dengan pencahayaan cinematic.

Untuk melakukan hal itu tidak perlu ahli untuk menciptakan pencahayaan yang layak. Yang Anda perlukan hanyalah reflektor 5-in-1 dan lampu LED yang murah. Kurang lebih ketika datang ke pencahayaan gambar sinematik. Hanya dengan beberapa lampu, Anda dapat membuat gambar sinematik yang indah.

Jika Anda tidak memiliki dana yang cukup untuk membeli peralatan lighting, sebisa mungkin lakukanlah shooting di bawah sinar matahari karena cahaya matahari merupakan linghting terbaik untuk film. Dan waktu yang paling cocok untuk melakukan pengambilan video adalah di sore hari yang merupakan waktu emas bagi videographer maupun fotographer.
Hasil gambar untuk nation4d gif
8. Gunakan Black Bars


Pada video cinematic biasanya menggunakan rasio ukuran 16 banding 9. Rasio 16 : 9 merupakan rasio default yang digunakan oleh youtube. Tetapi Anda mungkin sering melihat video yang tidak full pada layar youtube dan terdapat bar hitam di bagian bawah dan di bagian atas. Bagian hitam itulah yang disebut black bars.

Jika kita melihat film Hollywood hampir semua filmnya menggunakan Black Bars. Bagian yang ini sebenarnya tidak wajib, tetapi sangat sangat saya rekomendasikan untuk digunakan pada video cinematic Anda.
Hasil gambar untuk nation4d gif
9. Color Grading Warna


Mudah untuk hanya ingin mengekspor proyek sobat setelah sobat selesai mengedit, tetapi jika sobat ingin rekaman sobat terlihat sangat cinematic, sobat harus mewarnai dengan benar dan menilai semua rekaman semua sebelum menekan tombol ekspor itu.

Color grading sendiri sebenarnya tergantung pada selera masing-masing. Untuk dapat membuat warna yang pas dan terlihat apik pada video sebenarnya bukanlah hal yang mudah. Tapi sobat dapat menggunakan LUT Color Grading yang banyak bertebaran di Google.

10. Nikmati Video Cenematic Anda
Setelah Anda mengikuti langkah-langkah di atas, sekarang tinggal menikmati hasil karya Anda. Amati dengan seksama dan evaluasi apa kekurangan dari video Anda. Hal ini cukup penting agar video cinematic selanjutnya yang akan Anda buat dapat terlihat lebih profesional dan keren.

0 komentar:

Posting Komentar

Related image