Melakukan diet rendah karbohidrat menjadi tren yang semakin banyak dilakukan untuk menurunkan berat badan. Jika dilakukan dengan benar, diet ini bukan saja bisa membantu mendapatkan berat badan ideal, tapi juga membuat kita lebih sehat. Namun, jika caranya salah, efeknya malah bisa buruk. Simak penjelasan berikut ini agar mengenal diet rendah karbohidrat. Diet rendah karbohidrat adalah pola makan yang membatasi jumlah karbohidrat dan meningkatkan konsumsi protein dan lemak. Ada berbagai jenis diet dengan prinsip rendah karbohirat, contohnya adalah diet ketogenik, eco-atkins, diet Hollywood, zone diet, diet Dukan, diet paleo dan sebagainya. Setiap jenis diet ini memiliki aturan tertentu dengan prinsip yang sama: asupan karbohidrat harus rendah.
Jumat, 27 Desember 2019
6 Aturan Aman Menjalani Diet Rendah Karbohidrat
Desember 27, 2019
Agen Casino, Agen Casino Terbesar, Aneh, Bandar Online Terpercaya, Gerimis menderas di mataku. Aku tak bisa mencegahnya.
No comments
1. Minum air putih lebih banyak!
Ketika melakukan diet rendah karbohidrat, tubuh akan mengalami perubahan metabolisme. Pada orang yang melakukan diet rendah karbo dan menggantinya dengan konsumsi lemak yang tinggi, tubuh akan mengalami ketosis. Ketosis adalah kondisi di mana tubuh manusia memproduksi keton untuk digunakan sebagai bahan bakar, karena sudah tidak ada lagi bahan bakar dari karbohidrat. Keton ini selanjutnya akan dikeluarkan oleh tubuh melalui urin. Semakin tinggi kandungan keton dalam tubuh, semakin banyak yang harus dikeluarkan melalui urin. Risiko dehidrasi menjadi lebih tinggi. Untuk itu, minumlah lebih banyak untuk menghindari kemungkinan dehidrasi.
2. Jangan lupakan serat
Serat memang termasuk golongan karbohidrat, namun serat tidak bisa diserap tubuh, tidak menghasilkan energi, dan tidak mempengaruhi kadar gula darah. Serat justru menjaga tubuh dari terjadinya sembelit, salah satu efek samping yang sering muncul ketika seseorang mengubah pola makannya. Contoh sumber serat adalah sayuran. Sayuran mengandung karbohidrat yang rendah namun mengandung banyak serat yang sangat dibutuhkan tubuh. Serat dan kandungan air dalam sayuran memberikan isi bagi perut sehingga lebih cepat kenyang. Hipotalamus (area pada otak yang menerima sinyal untuk berhenti makan) mendapatkan pesan “kenyang” sebagai respon terhadap penuhnya kondisi makanan di dalam perut. Jika kita mengonsumsi banyak sayuran, otak akan segera menerima pesan itu. Kita akan merasa kenyang dan cenderung tidak makan banyak. Penuhi kebutuhan serat, setidaknya 25 gram untuk wanita dewasa, dan 38 gram untuk laki-laki dewasa.
3. Jangan makan berlebihan
Ketika seorang sedang melakukan diet rendah karbohidrat, bukan berarti konsumsi protein dan lemak jadi bisa sebanyak-banyaknya. Mengonsumsi daging dan keju yang berlebihan bukan hanya memberikan risiko pada kesehatan, melainkan juga dapat meningkatkan berat badan, sebab makanan-makanan tersebut mengandung tinggi kalori. Makanlah saat lapar dan berhentilah sebelum kenyang.
4. Berikan tubuh masa adaptasi ketika baru memulai diet
Ketika memutuskan untuk diet rendah kabohidrat, tubuh perlu melewati masa adaptasi. Jadi, kurangilah jumlah karbohidrat secara bertahap, jangan langsung memangkas asupan karbohidrat besar-besaran. Tubuh lemas, tak bertenaga, dan sembelit merupakan perubahan awal yang akan dialami. Di minggu awal diet, perhatikan apa yang tubuh rasakan. Jika gejalanya makin buruk, konsultasikanlah kepada dokter atau ahli gizi yang berlisensi karena mungkin diet ini tidak cocok untukmu. Jangan samakan metabolisme tubuhmu dengan orang lain.
5. Olahraga teratur
Ketika memutuskan untuk mengubah diet, banyak godaan yang terjadi, salah satunya jadi malas untuk melakukan olahraga. Padahal, olahraga dapat membantu tubuh dalam mengontrol berat badan dan membakar kalori. Olahraga juga membantu sistem kardiovaskuler bekerja lebih efisien. Ketika kesehatan jantung dan paru-paru menjadi lebih baik, kita akan memilki banyak energi untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Di luar itu, olahraga juga dapat memperbaiki mood dan waktu tidur kita.
6. Selalu konsumsi buah dan sayur
Sayur dan buah adalah sumber vitamin dan mineral untuk tubuh. Vitamin dan mineral sangat diperlukan untuk segala proses metabolisme dalam tubuh. Apapun sumber makanan yang kita makan, kita memerlukan vitamin dan mineral untuk membantu proses penyerapan di dalam tubuh. Sayur dan buah juga membantu mencegah terjadinya penyakit metabolik seperti kanker, diabetes melitus, panyakit kardiovaskular, menurunkan tekanan darah, dan lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar