Powered By Blogger

Sabtu, 21 Desember 2019

6 Fakta Tentang Mahasiswa Indonesia di Taiwan, Soal Nasib, Gaji hingga Perlakuan di Tempat Kerja

6 Fakta Tentang Mahasiswa Indonesia di Taiwan, Soal Nasib, Gaji hingga Perlakuan di Tempat Kerja

Kabar mengejutkan datang dari Taiwan di awal tahun 2019, mahasiswa asal Indonesia dikabarkan mengalami kerja paksa dan mendapatkan makanan non halal.

Mereka yang mengalami hal itu apakah termasuk mahasiswa asal Bangka Belitung yang sedang kuliah magang di Taiwan.NATION4D.AGENT TOGEL & CASINO

Di Bangka Belitung, sejumlah pihak bereaksi, karena kabar itu diberitakan secara Internasional.


Pertemuan dilakukan oleh DPRD Bangka Belitung yang langsung memanggil Sekretaris Daerah dan Kepala Dinas Pendidikan Bangka Belitung, Kamis (3/1/2019).

Bangka Pos pun telah melakukan penelusuran terhadap mahasiswa di Taiwan.

Satu di antaranya adalah kerabat jurnalis Bangka Pos yang menjadi satu di antara mahasiswi yang sedang menjalani program tersebut.

Berikut sejumlah fakta yang dirangkum bangkapos.com, terkait kabar mahasiswa asal Bangka Belitung di Taiwan.

1. Sebanyak 217 Mahasiswa Bangka Belitung Berada di Taiwan

Mengawali Tahun 2019, Bangka Belitung mendapat berita yang kurang baik terkait kondisi para mahasiswa yang mengikuti Program Khusus Kerjasama Perusahaan Dan Universitas Di Taiwan.

Pemberitaan tersebut datang dari beberapa media berita online nasional yang memberitakan bahwa para mahasiswa tersebut mendapat perlakuan tidak pantas selama bekerja di sana.
Kabarnya, mereka kerap mendapat kerja paksa hingga diberikan makanan non halal sebagai konsumsi.NATION4D.AGENT TOGEL & CASINO

Sekretaris Daerah, Yan Megawandi mengatakan bahwa pihaknya sudah mengkonfirmasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mendapati kebenaran akan informasi ini.

Hasilnya, bahwa para mahasiswa di sana mengaku baik-baik saja, bahkan mereka juga membuat surat pernyataan keberatan atas pemberitaan yang dikeluarkan oleh media berita nasional tersebut.

“Mereka membuat surat pernyataan keberatan atas berita tersebut serta petisi menolak berita tersebut yang ditandatangai oleh 217 mahasiswa asal Bangka Belitung", terangnya.

“Mereka juga menuntut beberapa media tersebut untuk mengkonfirmasi ke pihak universitas bahwa pemberitaan itu tidak benar,” tambahnya lagi.

Hal yang sama juga disampaikan oleh M. Soleh selaku Kepala Dinas Pendidikan Prov. Kep. Bangka Belitung.

Ia menambahkan bahwa para mahasiswa di sana mengaku enjoy, tidak ada keluhan dari mereka termasuk para orang tua yang anaknya terlibat dalam program tersebut.

2. Gali Informasi Lebih Dalam

Atas informasi ini, DPRD Babel memanggil Sekretaris Daerah dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kep. Bangka Belitung untuk meminta konfirmasi terkait kondisi ini, Kamis (3/1/2019).

Atas jawaban dari pihak eksekutif ini, para anggota DPRD angkat bicara. Ketua Fraksi PPP, Azwari Helmi mengatakan bahwa DPRD perlu mengkaji kebenaran atas situasi ini.NATION4D.AGENT TOGEL & CASINO

Ia yakin bahwa media berita online tersebut tidak hanya sembarang membuat berita. Untuk itu DPRD harus menggali lebih dalam dengan menghubungi para mahasiswa di sana.

“Mereka ini media berita online berskala nasional, tentu ada sumber-sumber penting dan juga prosedur yang tepat dalam menyampaikan berita kepada masyarakat. Kita juga harus berkomunikasi langsung dengan para mahasiswa di sana guna mendapatkan kebenaran atas pemberitaan ini” ujarnya di depan forum.

Senada, Ketua Komisi IV, Tanwin, mengusulkan bagaimana tindakan DPRD membuktikan kebenaran atas berita ini dengan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri.

“Awalnya kami Komisi IV sudah berkoordinasi masalah perjanjian, sudah clear, sekarang masalah kondisi dan situasi para mahasiswa di sana, kita perlu koordinasi lebih dalam lagi.” Saran politisi PKB ini.

Menanggapi permasalahan ini, Ketua DPRD Babel, Didit Sri Gusjaya menyampaikan bahwa DPRD Babel akan menyusun jadwal ke Kementerian Luar Negeri guna memperoleh informasi yang jelas atas berita ini. Juga berkoordinasi dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Pendidikan.

3. Mengaku Bahagia

Bahagia itulah yang terpancar dari wajah Intan Galuh Amartya (19) mahasiswi jurusan informasi teknologi di Hsing Wu University Taiwan saat berhasil dihubungi bangkapos via Video Call, Kamis (3/1/2019) malam.NATION4D.AGENT TOGEL & CASINO

Diakui anak bungsu dari pasangan Ari Murgiono dan Minarni ini dirinya saat ini dalam keadaan baik dan lancar studi dan program pemagangan yang dijalaninya.

Tidak seperti maraknya pemberitaan tentang dugaan ratusan pelajar indonesia yang menjalani 'kerja paksa' di pabrik Taiwan

Alhamdulilah baik-baik saja. soal pemberitaan di tanah air itu tidak benar sama sekali.

Kami tidak dipaksa untuk magang, pihak kampus juga bilang kalau ngak kuat boleh kok mengundurkan diri dari tempat kerja," ungkap Intan Gamblang.

Dalam wawancara tersebut, intan sesekali memperlihatkan kondisi apartemen tempat mereka tinggal yakni di Kainan Gold Brick House Lane 140, Xinxing Street, Luzhu District, Taoyuan City, 338.

Pantauan bangkapos, apartemen yang ditinggali para mahasiswa asal Bangka Belitung terlihat rapi. "Untuk satu kamar kami ada empat orang," katanya,

4. Bawa Bekal dari Apartemen

Masih melalui keterangan Intan, pihaknya membantah para mahasiswa diberi makanan tidak halal selama di Taiwan.NATION4D.AGENT TOGEL & CASINO

"Kalau untuk makan biasa kita masak sendiri, dan kalau kerja biasanya bawa bekal dari rumah.

Memang kalau makanan harus hati-hati karena tidak semuanya halal, tapi ada kok seperti ayam yang di impor halal.

Ini dalam sebulan berat badan naik empat bulan," ucapnya seraya tersenyum.

Dijelaskan Intan yang baru saja mendapat juara harapan satu lomba akustik di kampusnya ini untuk jadwal magang tidak seperti yang dihebohkan.

5. Seminggu Dua Hari Kerja, Upahnya Bakal Naik Tahun Ini

Dirinya magang dalam satu minggu hanya dua hari, sisanya kuliah dan dua harinya libur.

“Senin dan Selasa-nya magang, sehari 10 jam itupun istirahatnya empat kali, jam setengan sepuluh, jam 12, 3 sore dan jam 5.20 pulangnya jam 19.45. Lalu Rabu Kamis Jumatnya kuliah. Sabtu Minggu libur,” ujar Intan

Intan yang berangkat ke taiwan 2018 lalu bersama mahasiswa asal Bangka Belitung lainnya, mengakui setiap mahasiswa per jurusan di tempatkan di tempat yang berbeda sesuai dengan jurusan yang ditempuh.

Ada lima jurusan mulai dari pariwisata, informasi teknologi, marketing, informasi komunikasi dan informasi manajamen.

Dirinya yang berada di kelas IT A bersama teman-temannya menjalani magang di perusahaan baterai yang berlokasi di New Taipei City.

Tapi untuk kelas IT B, magangnya gabung sama anak Pariwisata di perusahaan roti, karena belum menemukan perusahaan yang cocok.NATION4D.AGENT TOGEL & CASINO

Kalau jurusan Marketing, magangnya di Shopee Taiwan

"Jurusan kita ada tiga angkatan, angkatan pertama, kedua dan ketiga kalau saya angkatan ketiga.

Untuk gaji, di tempat saya magang kita digaji perjam 140 NTD kalau dirupiahkan perhari sekitar 700 ribu. tapi kabarnya di 2019 bakal naik 150 NTD.

Kalau kerjanya bagus selama sebulan kita juga dapat bonus, kita juga dapat asuransi kesehatan dan asuransi tenaga kerja juga ada," ungkap Intan.

6. Sudah Didatangi Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI)

Diakui Intan pihaknya juga sudah didatangi pihak Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) untuk diwawancarai usai rapat di DPRD siang tadi.

" Jadi kami katakan bahwa informasi yang beredar itu sama sekali tidak benar. ini kami lagi kumpul sama- teman-teman mau buat video klarifikasi bersama," ucapnya.

Minarni (48) ibunda dari Intan saat mendengar kabar adanya pemberitaan soal dugaan ratusan pelajar indonesia 'kerja paksa' di pabrik Taiwan mengaku tidak terkejut.

Pasalnya dirinya selalu berkomunikasi dengan anaknya di Taiwan.

" Inikan sudah yang kedua kalinya. kalau yang pertama jujur sempat khawatir. namun setelah mendegar langsung dari anak saya, mereka baik-baik saja. malah mengaku sebulan naik berat badannya 4 kg," ujar Minarni.

Dikatakan Nani dalam komunikasi dengan anaknya tersebut, semua kebutuhan dan fasilitas yang mereka dapatkan semuanya terjamin mulai dari tempat tinggal, transportasi juga aman.

"Intinya mereka bahagia dan betah di Thailand, kadang kalau satu minggu saat libur malah jalan-jalan keliling Taiwan," ucapnya.

Dikatakan Minarni selaku orangtua, seharusnya soal pemberitaan yang membuat resah harus ditelusuri kebenaran dan faktanya. jangan sampai membuat kita sebagai orang tua khawatir.

" Alhamdulilah kita selalu komunikasi, jadi tahu kondisi sebenarnya dari anak kita dan teman-temanya," ucapnyaNATION4D.AGENT TOGEL & CASINO

0 komentar:

Posting Komentar

Related image