Powered By Blogger

Kamis, 26 Desember 2019

Tiga Pintu Masuk Imigran Gelap ke Australia

REUTERS/Entang Shaifulrahman

Kupang -- Ada tiga pintu masuk yang sering digunakan imigran gelap untuk masuk ke Australia yakni Tasikmalaya dan Sukabumi, Jawa Barat serta Kupang, Nusa Tenggara Timur. Nah, jarak terdekat menuju Australia adalah Kupang, sekitar 400 kilemeter (km) dengan jarak tempuh 24 jam. Sementara jalur Tasikmalaya dan Sukabumi biasanya digunakan sebagai alternatif.

“"Kupang menjadi jalur utama bagi imigran mencari suaka ke Australia," kata Kepala Divisi Imigrasi Kupang Kantor Wilayah Huukum dan HAM NTT, Ramlee Siahaan kepada Tempo di Kupang, Selasa, 13 Desember 2011.

Para imigran tersebut biasanya menggunakan perahu nelayan milik masyarakat untuk berlayar ke Asmor Reef (Pulau Pasir) Australia. Di Asmor Reef, imigran justru berharap ditangkap oleh Angkatan Laut Australia supaya bisa dipekerjakan di negara tersebut. Tapi, warga Indonesia yang mengantar imigran ditangkap dan kapalnya dibakar. Mereka diancam dengan hukuman 20 tahun penjara di Australia.

Pekan lalu, sebanyak 44 imigran gelap ditangkap di perairan Rote Ndao, ketika hendak menuju Australia. Mereka ditangkap dan ditempatkan di Rumah Detensi Imigrasi Kupang, yang jumlah menampung 80 orang.

Berdasarkan data hingga Oktober 2011, imigrasi telah menangkap sebanyak 1.564 imigran asal Timur Tengah yang masuk ke Indonesia. Mayoritas imigran ditampung di Cisarua-Bogor, sisanya ditempatkan di beberapa tempat penampungan di Indonesia. "Di Cisarua, para imigran ditempatkan di hotel-hotel mewah," katanya.

Rupanya, para imigran tersebut mempunyai jaringan khusus di Indonesia, sehingga ketika datang ke Indonesia, mereka sudah disiapkan oleh jaringan tersebut untuk dijadikan pengungsi. "Imigran bayar US$ 6000 atau Rp 60 juta kepada jaringan tersebut," kata Ramlee.

Sayangnya, Ramlee kesulitan mengungkapkan jaringan mafia yang memasukkan imigran dan menyiapkan jalur untuk kabur ke Australia.

0 komentar:

Posting Komentar

Related image