Powered By Blogger

Sabtu, 24 Juli 2021

Bukan dari Ambon, Ini 5 Fakta Bika Ambon yang Populer di Medan

 


Bukan dari Ambon, kue bika ambon merupakan kue tradisional yang populer di Medan. Lantas mengapa namanya ambon?. Berikut fakta tentang kue bika ambon.


Kue bika ambon merupakan salah satu jenis kue basah. Banyak yang mengira bahwa jajanan ini berasal dari Ambon, padahal faktanya kue ini adalah jajanan khas Medan. Ada banyak versi cerita tentang sejarah kue ambon.


Termasuk pada penggunaan nama 'ambon' untuk sebutan kue yang satu ini. Membuat kue ambon terbilang susah-susah gampang. Bahan-bahan yang digunakan sebenarnya sederhana dan mudah didapat. Namun, ada bahan-bahan tertentu yang harus dipakai.


Berikut 5 fakta kue bika ambon yang perlu diketahui penggemar kue tradisional.


1. Sejarah Bika Ambon




Mendengar nama jajanan ini, pasti banyak yang beranggapan bahwa bika ambon berasal dari Ambon. Faktanya bika ambon merupakan jajanan khas Medan. Sebenarnya ada banyak versi cerita tentang bagaimana terciptanya bika ambon sebagai jajanan tradisional.


Melansir dari Pariwisata.pemkomedan.go.id menyebut bahwa dulu ada daerah bernama Amplas yang wilayahnya dibagi dua, yaitu Barat dan Timur sungai. Nah, di bagian Timur disebut 'kebon' karena memang ada banyak kebun. Kemudian kue bika diperkenalkan oleh transmigran asal Jawa yang memasarkan di Medan.


Saat itu banyak orang Belanda yang menyukai kue ini. Hingga akhirnya membuat seorang pedagang keturunan China berinisiatif untuk membantu memasarkan kue bika yang dibuat saat itu. Nama 'ambon' sendiri dipakai dari gabungan nama 'Amplas-Kebon' yang disingkat jadi bika ambon.


Cerita lain menyebut bahwa nama Ambon bukan berdasarkan tempat dibuatnya kue tersebut, melainkan bahasa. Dalam bahasa Medan, kata ambon adalah istilah yang berarti lembut, sesuai dengan tekstur kuenya. Hingga sampai saat ini, belum ada yang memastikan cerita yang mana yang benar-benar menjadi sejarah terciptanya kue bika ambon


2. Bahan Bakunya Sederhana



Bika ambon dibuat dari bahan-bahan yang sederhana dan mudah didapat. Bahan-bahan pembuatan bika ambon terdiri dari tepung sagu, tepung terigu, air kelapa, ragi, santan, nira, telur, gula, vanili, daun jeruk dan daun pandan.


Proses pembuatan bika ambon dimulai dengan merebus santan dengan campuran daun jeruk dan daun santan. Setelah mendidih, kemudian didinginkan baru dicampur bahan-bahan yang lain satu per satu


Adonan itu diaduk hingga rata. Lalu, didiamkan selama beberapa jam sampai mengendap. Setelah adonan dimasukkan ke dalam oven dengan api atas dan api bawah hingga mengembang dan kering. Secara tradisional bika ambon dibuat dengan oven seng dengan api dari arang di bagian bawah dengan tutup yang juga diberi api arang. Panas yang stabil dari api arang akan membuat tekstur bika ambon 'bersarang'.


3. Proses Pembuatan 12 Jam




Meski bahan-bahan yang digunakan untuk membuat bika ambon terbilang sederhana, tetapi proses pembuatannya memerlukan waktu yang panjang. Waktu yang dibutuhkan mulai dari membuat adonan hingga memasak ada sekitar 12 jam.


Sebenarnya proses pembuatannya juga sederhana, tetapi setiap tahap memerlukan waktu untuk fermentasi. Seperti pada proses fermentasi adonan yang harus dilakukan selama berjam-jam. Tak hanya itu, untuk pemilihan bahan-bahan pembuatan bika ambon juga ada syarat-syaratnya.


Misalnya telur ayam yang digunakan haruslah yang masih segar atau yang baru menetas satu hari sebelum digunakan. Selain itu juga penggunaan nira yang harus dihasilkan dari pohon kelapa yang tumbuh di pinggir pantai. Konon syarat tersebut agar kue bika ambon dapat mengembang sempurna. Teksturnya berlubang dan berserat dari bagian bawah hingga permukaan kue.



4. Hanya Awet Sampai 3 - 4 Hari





Kue bika ambon tidak bisa bertahan lama, itu karena pada proses pembuatannya tidak menggunakan bahan pengawet sedikit pun. Jika menggunakan bahan pengawet itu bisa merusak kualitas dari kue bika ambon itu sendiri.

Tekstur kue bika ambon tidak akan lembut dan mudah mengeras. Oleh karena itu, kue bika ambon hanya bisa bertahan beberapa hari saja, sekitar tiga hingga empat hari dalam suhu ruangan. Setelahnya rasa kue bika ambon akan berubah jadi asam.


Hal tersebut juga membuat kue bika ambon yang dijual selalu cepat habis. Biasanya penjual kue bika ambon tidak membuat kue ambon dalam jumlah yang banyak. Nah, sebaiknya jika kamu ingin membeli kue bika ambon bisa memesan langsung ke penjual.



5. Varian Bika Ambon yang Kekinian







Kue bika ambon yang original dikenal berwarna kuning. Selain itu, memiliki aroma kelapa yang kuat dan rasanya yang manis. Namun, semakin berjalannya waktu varian kue ambon banyak diinovasikan. Kini variannya lebih kekinian.

Banyak penjual yang mengkreasikan dengan berbagai rasa, seperti rasa nangka, moka, pandan, durian hingga keju dan cokelat. Tak hanya rasanya saja, warna kue bika ambon juga lebih berwarna-warni.

Warnanya mengikuti rasa yang ditawarkan, misalnya hijau untuk rasa pandan, kuning terang untuk rasa keju, krem untuk rasa durian dan lainnya. Pada toppingnya selalu dihias dengan potongan daun pandan mungil.




0 komentar:

Posting Komentar

Related image