Babi hutan, akhir-akhir ini meresahkan petani Pacitan. Terutama dilereng bukit dan lokasi-lokasi dekat hutan. Babi hutan menjadi ancaman yang cukup serius sehingga menurunkan gairah petani lahan kering untuk menanam. Babi hutan turun ke lokasi warga dikarenakan habitat aslinya dihutan sudah tidak mencukupi lagi pakannya. Berbagai cara dilakukan terutama dengan menggunakan mesin pemburu babi hutan. Permasalahannya pemburuan babi hutan termasuk ilegal karena babi hutan merupakan hewan yang dilindungi. Untuk melakukan pemburuan dengan senapan diperlukan ijin khusus.
Berikut ini akan kami sampaikan beberapa tip menghalau babi hutan dari berbagai telaah pustaka dan perkataan teman petani yang pernah penulis temui:
- Wewangian
Cara unik lain untuk mengusir babi dari lahan jagung adalah dengan memasang wewangian. Caranya dengan mencelupkan kain bekas ke pewangi pakaian lantas digantung di sekeliling lahan atau di tempat jalan yang sering dilewati babi. Cara ini kadang tidak berhasil ketika turun hujan karena aromanya luntur.
- Abu urine
Menurut beberapa Petani di Pacitan ada yang menggunakan abu. Yaitu abu yang dikencingi dan diletakkan dilokasi dimana babi hutan sering lewat. Dipercaya abu akan masuk kehidung babi yang mengendus sehingga tidak menyukai wilayah itu. Cara ini efektif hanya beberapa hari karena abu akan segera terbawa angin atau alairan air.
- Menggantung Kain Putih
Berbeda dengan cara sebelumnya yaitu mengganggu penciuman babi, cara ini menakuti babi. Usahakan babi melihat kain ini bergoyang sehingga diperkirakan ada orang. Sayangnya penggunaan kain ini juga dapat menakuti manusia yang lewat. He he he.
- Menggantung kaleng bekas
Menggantungkan kaleng bekas dilokasi yang biasa dijadikan jalan babi hutan. Saat babi hutan lewat kaleng akan saling bertubrukan dan mengeluarkan suara yang menakutkan babi.
- Menebarkan Rambut
Untuk menebar rambut ada dua cara yaitu dengan membakar rambut dan diletakkan dibeberapa lokasi yang diyakini dilewati babi hutan. Bau rambut yang terbakar ini menakutkan bagi babi hutan. Beberapa cara menangkal babi hutan dengan bebauan karena memang babi hutan lebih mengutamakan indra pencium dalam mencari makanan.
- Membuat pagar dari zeng dan kawat berduri
Membuat pagar dari zeng dan kawat berduri jelas merupakan cara yang langsung melindungi tanaman dari hama babi. Babi tidak dapat masuk dan mengurungkan niatnya mencari pakan dilokasi yang dilindungi. Dilokasi perkebunan kawat berduri masih dialiri listrik agar babi jera tersengat listrik.
- Petasan
Membuat suara ribut akan menakutkan babi. Penggunaan petasan diharapkan membuat babi terkejut dan lari. Namun cara petasan ini memerlukan tenaga yang sabar karena tentu menunggu bai hutan muncul baru membakar petasan.
- Kapur Barus
Kapur barus ditumbuk halus, kemudian dicampur terasi. Bentuklah bulat – bulat, selanjutnya dibungkus dengan kain hitam. Setelah itu, digantungkan mengitari lahan pada tiang setinggi 30 centi meter atau setara dengan mulut babi hutan. Kombinasi kapur barus, terasi dan kain hitam tersebut dipercaya bisa mengganggu indra penciuman babi hutan.
- Minyak Babi
Minyak babi dilaporkan mampu mengusir babi dari perkebunan kelapa sawit. Bau yang sma dengan tubuhnya mungkin memberi informasi tentang keadaan yang jelek sehingga babi keluar.
- Pancang
Pancang sama dengan membakar rambut hanya rambut dijepit di batang bambu yang diletakkan daun. Rambut yang dipancangkan diletakkan mengitari lokasi kebun. Setiap sore dibakar beberapa. Rambut yang dibakar akan menghasilkan bau menyengat seperti bau harimau bagi babi.
- Sadahu
Merupakan cara mengusir babi daerah nusa tenggara barat, sedahu adalah baju atau kaos yang tidak terpakai diusahakan yang warnanya menyolok dimalam hari dipasang di beberapa lokasi untuk menakuti babi.
- Talas Jenis Tertentu
Ada keyakinan beberapa petani mengatakan bila menanam talas gatal. Kita mengenal jenis talas ini dengan nama senthe.
- Tips dari pak mentri pertanian, Amran Sulaiman.
Langkah pertama kata Menteri yang sudah menulis buku tentang penanggulangan hama babi, yaitu mengindentifikasi jenis tanaman yang diserang oleh babi. Bila di areal perkebunan jagung, maka diamati dengan seksama bagian tanaman yang dimakan. "Pengamatan dilakukan sembilan hari berturut-turut," ucapnya. Setelah identifikasi bagian tanaman, langkah selanjutnya adalah menyediakan jenis makanan tersebut untuk babi atau sejenis umpan. Dalam tahap ini, jumlah makanan yang disediakan terus ditingkatkan sehingga semakin banyak babi yang akan datang untuk mendapatkan makanan di lokasi itu. "Lakukan terus menerus dengan meningkatkan jumlah makanan sampai pada titik ada makanan yang tersisa," ujarnya. Pemberian jumlah pakan yang bersisa dilakukan tiga hari berturut-turut untuk memastikan kawanan babi hutan sudah terpancing atau memakan umpan. Pada hari terakhir, disiapkan pakan yang sudah diberi racun dan sudah tersedia pada pukul 16.00 WIB. "Cara ini sudah kami praktikkan dan ampuh membunuh hingga ribuan hama babi," kata Menteri.
Demikian beberapa cara pengendalian hama babi. Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar