Tempoyak merupakan bumbu asli Indonesia. Dibuat dari durian yang difermentasi sehingga aromanya menyengat dengan cita rasa khas.
Menyebut bumbu Indonesia tak bisa meninggalkan tempoyak yaitu daging buah durian yang difermentasi. Tempoyak umumnya disajikan sebagai lauk dan dimakan bersama nasi. Tetapi bisa juga dicampur sebagai bumbu dan penyedap sambal.
Bahan utama tempoyak adalah durian masak pohon atau durian yang agak berair. Daging buah durian perlu dihaluskan dan diberi garam agar proses fermentasinya lebih cepat. Adonan lalu dimasukkan dalam stoples rapat dan didiamkan selama 3-5 hari.
Hasilnya olahan durian ini beraroma menyengat. Teksturnya lembek dengan rasa asam yang khas. Rasa asam kabarnya berasal dari tingginya kadar Lactic Acid Bacteria (LAB) yang terbentuk saat proses fermentasi.
Tempoyak sangat populer di Pulau Sumatera terutama Jambi, Palembang dan Lampung. Juga Kalimantan. Penjual tempoyak paling banyak ditemui saat musim durian.
Masyarakat Sumatera mengolah tempoyak hingga menjadi sajian khas seperti sambal atau dijadikan bumbu campuran bersama ikan. Salah satu yang populer adalah brengkes atau pepes tempoyak dari Jambi.
Pepes ini biasanya dibuat dari ikan patin, nila atau udang. Salah satu penjual brengkes tempoyak enak di sana adalah restoran Duo Nenek. Sang pemilik menjelaskan cara pembuatan brengkes tempoyak.
Pertama, ikan dicuci bersih. Selanjutnya buat bumbu halus dari kunyit, bawang putih, bawang merah, cabai dan garam. Lalu tumis bumbu tersebut.
Beri ikan segar adonan bumbu halus dan irisan tipis daun jeruk yang sudah dicampur tempoyak. Terakhir, ikan dibungkus dalam daun pisang dan dikukus sampai matang.
0 komentar:
Posting Komentar