Wahana antariksa adalah sebuah fasilitas buatan manusia yang ditujukan untuk membantu manusia dalam melakukan misi luar angkasa. Wahana tersebut dapat berupa pesawat luar angkasa, stasiun, dan fasilitas-fasilitas lainnya yang digunakan sesuai untuk peruntukannya.
NASA memang memiliki beberapa wahana antariksa yang telah berjasa bagi dunia sains. Namun, ternyata NASA tidak sendiri, sebab ada banyak wahana antariksa yang juga dibuat oleh badan antariksa dari negara-negara lain.
Nah, apa saja ya wahana-wahana tersebut? Dan apa fungsinya? Kalau kamu penasaran, lebih baik kamu baca artikel ini sampai tuntas, ya!
1. Soyuz
Soyuz adalah wahana antariksa kebanggaan Rusia. Wahana Soyuz telah diluncurkan ke luar angkasa oleh Uni Soviet pada 1966 silam, di mana kala itu Soyuz merupakan wahana antariksa tak berawak. Satu tahun berikutnya, yakni pada 1967, peluncuran wahana antariksa berawak dilakukan oleh Soviet sebagai reaksi atas perang dingin dengan Amerika.
Kini, Soyuz menjadi sebuah program berkelanjutan milik Rusia. Dicatat dalam Space News, pada 9 April 2020 lalu Rusia telah mengirimkan kru dan perlengkapan luar angkasa terbaru melalui roket Soyuz-2. Roket tersebut membawa sebuah pesawat luar angkasa bernama Soyuz MS-16 untuk bergabung dengan ISS (International Space Station).
Tentu Soyuz menjadi wahana penting bagi kosmonaut Rusia. Sampai saat ini, program wahana antariksa Soyuz menjadi garda terdepan Rusia dalam menemani kosmonaut melakukan misi eksplorasi luar angkasa.
2. Stasiun luar angkasa internasional
Luar angkasa memiliki stasiunnya sendiri, yang diberi nama ISS atau International Space Station. Wahana ini berfungsi sebagai tempat singgah bagi para astronaut dari seluruh dunia.
ISS National Lab dalam lamannya mencatat bahwa dasar pembuatan stasiun ini sudah dimulai pada 1969 silam. Pada awalnya, stasiun luar angkasa tersebut hanya terdiri dari dua buah wahana antariksa milik Soviet, yakni dua unit Soyuz yang dijadikan satu.
Perkembangan konstruksi dan teknologi dalam rancangan ISS telah mengalami kemajuan pesat pada 1998. Amerika dan beberapa negara Eropa turut serta dalam pembangunan ISS di luar angkasa.
Pada 2000, untuk pertama kalinya ISS dapat ditinggali oleh manusia. Pada mulanya hanya ada tiga astronaut yang tinggal di ISS, yakni Bill Shepherd, Yuri Gidzenko, dan Sergei Krikalev. Bahkan, nama terakhir telah tinggal di ISS dalam beberapa bulan.
Tahun-tahun berikutnya pembangunan dan pengembangan ISS terus dilakukan. Pembangunan laboratorium, klinik, ruang komunikasi, dan semua fasilitas terbaik yang ada melengkapi kebutuhan ISS. Hingga saat ini, pembangunan dan pengembangan ISS telah menelan biaya sebesar USD 150 miliar atau Rp2.200 triliun.
3. Voyager
Bisa dikatakan bahwa Voyager 1 dan 2 milik NASA adalah wahana antariksa yang melakukan misi terjauh hingga saat ini. NASA dalam lamannya mencatat bahwa Voyager 1 dan 2 telah meluncur di luar angkasa sejak 1977. Itu berarti sudah lebih dari 40 tahun Voyager melakukan misi eksplorasi tanpa awak.
Pada 2012 lalu, Voyager 1 mencatat sejarah baru, yakni mampu menjelajah ke zona antarbintang, yakni zona atau wilayah yang hampir keluar dari Tata Surya kita. Voyager 2 juga telah menjelajah wilayah di sekitar planet Uranus dan Neptunus, dan masih menjadi satu-satunya wahana antariksa yang dapat melakukannya sampai saat ini.
Data-data penting mengenai kondisi planet dan luar angkasa telah didapatkan guna dijadikan bahan studi dan penelitian lebih lanjut. Sayangnya, pada 2025 mendatang seluruh perlengkapan Voyager akan mati dan tidak lagi memberikan data pada NASA. Voyager dibekali baterai plutonium, yakni baterai tenaga nuklir yang sanggup aktif selama puluhan tahun.
Baterai jenis ini memang bukan dibuat untuk kepentingan komersial karena memang harganya sangat mahal dan bahan bakunya sangat langka. Diperkirakan pada 2025 baterai Voyager akan habis dan Voyager akan mati total. Namun, jika beruntung, Voyager masih dapat terus bergerak menuju pusat Galaksi Bima Sakti.
4. Tianzhou 1
Tianzhou 1 adalah sebuah wahana antariksa milik Tiongkok yang berfungsi sebagai kargo luar angkasa. Kargo tersebut digunakan Tiongkok untuk mengangkut bahan bakar dan bahan-bahan lainnya yang akan mendukung pembangunan dan pengembangan stasiun luar angkasa mereka.
Ya, seperti diberitakan dalam Space Flight Now, Tiongkok akan merampungkan stasiun luar angkasa mereka pada 2022 mendatang. Ini artinya Tiongkok tidak lagi bergantung pada ISS jika mereka mengirimkan astronautnya ke luar angkasa.
Pada 2017 lalu Tianzhou 1 sukses diluncurkan dan dapat mengirimkan bahan bakar serta beberapa keperluan lainnya ke Tiangong 2, sebuah laboratorium luar angkasa milik Tiongkok. Misi sukses tersebut membuat sebagian besar ilmuwan Tiongkok optimis dapat merampungkan pembangunan stasiun luar angkasa pada 2022 mendatang.
5. Apollo
Program Apollo adalah salah satu program terbaik yang dimiliki oleh NASA. Bahkan, melalui Apollo 11, NASA dapat mengirimkan manusia untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di Bulan.
Dicatat dalam Air and Space, wahana Apollo 11 yang membawa astronaut ke Bulan terdiri dari tiga bagian. Bagian-bagian tersebut adalah modul komando, modul servis, dan modul lunar. Bagian-bagian tersebut memiliki fungsi vitalnya sendiri-sendiri.
Bisa dikatakan bahwa misi Apollo 11 menjadi salah satu misi paling bersejarah yang pernah dilakukan oleh NASA dan dunia. Setelah misi tersebut, di tahun-tahun berikutnya, pendaratan di Bulan telah dilakukan oleh beberapa astronaut lainnya.
Ada banyak data penting yang telah diambil dari Bulan, salah satunya adalah unsur-unsur Bulan seperti batuan, tanah, dan debu yang hingga kini telah diteliti oleh ribuan akademisi dari seluruh dunia.
Itulah lima wahana antariksa yang telah berjasa menemani misi eksplorasi di luar angkasa. Ternyata, wahana-wahana tersebut memang sangat penting bagi perkembangan dunia sains, ya!
0 komentar:
Posting Komentar