Kiamat atau akhir dunia merupakan sebuah bentuk prediksi, bahkan keyakinan bagi sebagian kalangan dari berbagai macam kepercayaan di dunia. Entah bagaimana dan kapan kiamat itu terjadi kelak, sejatinya kejadian ini diyakini pasti akan terjadi.
Beberapa kalangan percaya bahwa kiamat atau akhir dunia erat kaitannya dengan akhir zaman. Nah, kira-kira bagaimana pandangan sains tentang akhir dunia ini? Apa saja yang bisa menjadi penyebab kiamat di masa yang akan datang? Yuk, dibaca hingga tuntas.
1. Rusaknya medan magnet Bumi
Medan magnet sangat penting bagi sebuah planet. Jika sebuah planet kehilangan medan magnetnya, radiasi Matahari akan masuk dan terperangkap sehingga akan membinasakan kehidupan biologis di dalamnya.
Salah satu planet yang diketahui tidak lagi memiliki medan magnet adalah Mars. Dulu, Mars memiliki medan magnet global, namun pada masa lalu, medan magnetik tersebut rusak dan menyebabkan Mars menjadi planet tandus yang berbahaya bagi kehidupan.
Nah, jangan sampai apa yang terjadi di Mars juga terjadi di Bumi. Pasalnya, Bumi akan kehilangan 99 persen kehidupan organisme jika medan magnet Bumi rusak. Namun, apakah bisa medan magnet Bumi rusak atau musnah? Jawabnya bisa.
Science Alert mencatat bahwa saat ini terdapat anomali misterius yang melemahkan medan magnet Bumi. Data terbaru yang didapatkan dari satelit milik ESA (European Space Agency) menampakkan anomali-anomali yang asing bagi ilmuwan. Anomali ini berevolusi dan terus melemahkan medan magnet Bumi.
Setiap pengurangan kekuatan dari medan magnet Bumi implikasinya akan sangat besar. Medan magnet berfungsi sebagai perisai yang melindungi Bumi dari gelombang radiasi Matahari. Tak bisa dibayangkan jika medan magnet Bumi rusak dan berhenti berfungsi.
Hingga saat ini, para ilmuwan memberikan klaim bahwa anomali tersebut tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Anomali ini hanya berdampak pada kerja GPS, satelit, dan pesawat luar angkasa. Namun, pada masa depan, jika kerusakan medan magnet semakin parah, kiamat dunia tak akan bisa dihindarkan lagi.
2. Bumi bertubrukan dengan objek luar angkasa yang masif
Sudah menjadi hal yang wajar jika sebuah planet terkena hantaman dari objek-objek luar angkasa, seperti asteroid atau batuan angkasa lainnya. Masalahnya ialah sebesar apa objek tersebut?
Laman sains How Stuff Works menjelaskan pada kita bagaimana jika memang ada asteroid besar yang kelak menghantam Bumi. Pada zaman purba, sekitar 65 juta tahun silam, diyakini sebuah batuan ular angkasa yang sangat masif pernah menghantam Bumi dengan kecepatan tinggi.
Dampaknya sangat luar biasa, yakni memusnahkan lebih dari 70 persen kehidupan di Bumi kala itu. Namun, untuk saat ini, sepertinya kita masih bisa bernapas lega. Pasalnya, NASA telah memberikan konfirmasi jika asteroid, yang berjarak dekat dengan Bumi, sebagian besarnya hanya berukuran tidak sampai 1 km persegi.
Selain itu, kemungkinan asteroid untuk menghantam Bumi sangat kecil. Namun, bagaimana jika kemungkinan kecil tersebut yang justru terjadi? Tentu saja kehidupan di Bumi akan musnah.
Hanya dibutuhkan asteroid sebesar 1 km persegi untuk membuat kehidupan organisme Bumi lenyap. Faktanya, ada banyak batuan luar angkasa yang berukuran lebih dari 10 km persegi. Objek angkasa sebesar itu akan mengakibatkan hantaman dengan kekuatan lebih dari 1 juta megaton.
Sekadar ilustrasi, bom atom yang pernah dijatuhkan di Hiroshima berkekuatan 20 hingga 50 kiloton. Nah, 1 juta megaton berarti sama dengan 20 juta kali bom Hiroshima. Gak kebayang kalau Bumi menerima kekuatan hantaman dan ledakan sebesar 20 juta kali bom Hiroshima.
3. Wabah pandemik global yang akan memusnahkan kehidupan di Bumi
Jika saat ini dunia sudah dibuat babak belur dengan virus corona, bagaimana jadinya jika dunia diserang oleh wabah atau pandemik yang jauh lebih mematikan dan dapat menyebar secara brutal? Tentu saja bisa menjadi akhir dunia.
Seperti dicatat dalam laman History, pada masa lalu, dunia pernah menghadapi berbagai macam pandemik mematikan, jauh lebih hebat dari COVID-19. Pandemik tersebut bernama Black Death atau Maut Hitam.
Wabah tersebut terjadi di hampir seluruh dunia, namun yang terparah adalah Eropa dan Asia. Tidak ada yang tahu pasti berapa jumlah kematian yang ditimbulkan oleh wabah yang terjadi pada 1300-an ini. Namun, ahli sejarah meyakini bahwa jumlah kematian dapat mencapai 20 hingga 100 juta jiwa.
Selain itu, ada juga Flu Spanyol yang menginfeksi lebih dari 500 juta orang di seluruh dunia. Dengan kematian sebanyak 50 hingga 100 juta jiwa, tentu wabah ini menjadi salah satu wabah paling buruk yang pernah terjadi.
Bagaimana dengan pandemik di masa yang akan datang? Tak ada yang tahu karena virus dan bakteri juga akan berevolusi mengikuti hukum seleksi alam. Sejarah berulang kali membuktikan bahwa teknologi dan kemampuan medis manusia masih kalah langkah dibandingkan dengan kemampuan virus dan bakteri di alam.
4. Perang dunia
Perang Dunia II yang pernah terjadi pada 1939 lalu adalah perang modern terbesar yang pernah terjadi. Melibatkan lebih dari 100 juta pasukan, Perang Dunia II menelan korban sebanyak 85 juta jiwa.
Lalu, bagaimana jadinya jika di masa yang akan datang terjadi sebuah perang yang melibatkan banyak negara dan penggunaan nuklir? Itu berarti kehancuran dunia sudah ada di depan mata.
NCBI dalam lamannya mencatat bahwa dampak yang ditimbulkan oleh perang nuklir bisa sangat mematikan dan menghancurkan kehidupan secara menyakitkan. Kalau pun ada negara yang selamat dari serangan nuklir, ekonomi dan sosial negara tersebut juga akan runtuh.
Negara-negara besar, seperti Amerika, Rusia, Tiongkok, India, Inggris, Prancis, Iran, dan Israel, memiliki persenjataan yang cukup kuat untuk menghancurkan dunia ini, termasuk nuklir di dalamnya.
Bagi sains, kemungkinan ini adalah kemungkinan yang paling masuk akal untuk menyebabkan kehancuran dunia. Keegoisan pemimpin dan perebutan wilayah atau sumber daya alam mungkin bisa menjadi pemicu dari perang nuklir di masa yang akan datang.
5. Wabah zombi dan serangan alien, mana yang lebih masuk akal?
Tentu, keduanya adalah hal konyol bagi sains. Namun, jika harus memilih, wabah zombi sepertinya masih lebih masuk akal bagi sains. Alien—jika pun ada—mungkin mereka berjarak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi. Jadi, banyak kalangan akademisi yang skeptis tentang serangan alien atau makhluk asing.
Ada beberapa penyebab alami yang mungkin bisa dijadikan tersangka bagi kasus penyebaran wabah zombi, seperti diulas dalam Global News, mulai dari mutasi virus rabies, bakteri, jamur, mutasi genetik akibat reaksi nuklir, hingga kecelakaan yang melibatkan zat kimiawi tertentu.
Namun, tentu saja wabah zombi terasa sangat kecil kemungkinannya. Pasalnya, penyebaran wabah melalui gigitan adalah hal yang sangat buruk. Virus akan tersebar secara efektif melalui udara atau airborne dan droplet. Jika hanya mengandalkan gigitan, jelas saja zombi akan kalah dengan senjata manusia.
Itulah beberapa kejadian yang dirasa masuk akal bagi sains dan dapat mengakibatkan kiamat atau akhir dunia. Bagaimana menurutmu? Apa kamu juga setuju bahwa ulah manusia bisa menyebabkan akhir dunia?
0 komentar:
Posting Komentar