Hewan koloni adalah jenis spesies hewan yang memiliki sistem sosial berkelompok yang biasanya mendiami suatu wilayah habitat tertentu. Dalam hal jumlah, hewan koloni bisa berjumlah sangat banyak, ribuan bahkan jutaan ekor.
Koloni-koloni dari spesies tersebut bisa tersebar di seluruh dunia, dan masing-masing koloni biasanya terdapat seekor ratu atau pemimpin yang dapat menggerakkan ribuan pasukannya untuk melakukan sesuatu.
Nah, dari sekian banyak hewan yang berkoloni, ternyata beberapa di antaranya dianggap mematikan dan berbahaya, lho. Apa saja, ya?
1. Lebah Afrikanisasi
Namanya cukup unik, ya? Tapi jangan kamu samakan lebah ini dangan lebah madu pada umumnya. Ya, lebah Afrikanisasi adalah salah satu spesies lebah pembunuh yang sangat mematikan di dunia.
Lebah Afrikanisasi yang biasa disebut lebah pembunuh, sejatinya merupakan lebah hibrida atau perpaduan antara lebah madu Afrika dengan lebah madu Eropa, seperti dicatat dalam laman sains Smithsonian.
Mengapa lebah Afrika bisa kawin silang dengan lebah Eropa? Hal ini terjadi karena ulah manusia. Pada 1957 silam beberapa ahli pertanian melakukan uji coba dalam membiakkan lebah madu Afrika dengan lebah madu Eropa.
Hasilnya tidak begitu sukses, karena hampir semua lebah-lebah eksperimental tersebut melarikan diri dari laboratorium, dan akhirnya membentuk koloni lebah hibrida yang baru. Gabungan DNA lebah Afrika dan lebah Eropa membuat keturunan lebah-lebah tersebut menjadi buas dan mematikan.
Celakanya, lebah pembunuh ini akan menyerang dan membunuh siapa saja yang dianggap mengganggu sarang mereka. Serangan mereka jauh lebih brutal daripada lebah biasa. Di Brasil, pusat dari eksperimen tersebut, lebah Afrikanisasi telah membunuh lebih dari 1.000 orang.
2. Ubur-ubur api
Ubur-ubur api adalah satu spesies ubur-ubur yang hidup berkoloni. Nama lain dari ubur-ubur ini adalah Portuguese man o'war. Meskipun terlihat sebagai spesies yang suka menyendiri, faktanya ubur-ubur api merupakan jenis hewan yang hidup secara berkelompok dalam beberapa polip.
Spesies hewan laut yang memiliki nama ilmiah Physalia physalis ini memiliki sengatan yang sangat berbahaya. Bagi manusia dewasa, sengatan ubur-ubur api dapat terasa menyakitkan, bahkan dalam sedikit kasus dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian.
Jika ubur-ubur api berada di lautan, maka ukuran tingginya bisa mencapai hampir 2 meter. Uniknya koloni dari ubur-ubur api saling memiliki tugas yang terpisah, namun saling menyatu.
Satu koloni ubur-ubur api merupakan gabungan dari beberapa polip (bentuk hidup dari bagian tubuh ubur-ubur). Beberapa polip tersebut memiliki tugasnya masing-masing, yakni mengapung, membentuk sengat, mengolah makanan, dan perkembangbiakan.
3. Kelelawar
Mamalia yang satu ini juga merupakan hewan berkoloni yang biasanya tinggal di dalam gua. CDC dalam lamannya pernah mencatat bahwa kelelawar merupakan spesies yang menyebabkan kasus rabies terbanyak di Amerika Serikat beberapa tahun silam.
Dalam tubuh kelelawar bisa didapati banyak virus, bakteri, dan parasit. Uniknya, kelelawar kebal dengan itu semua dan hanya bersifat sebagai carrier atau pembawa. Kasus terbaru yang tengah terjadi saat ini adalah dugaan awal mula virus corona yang disebarkan oleh kelelawar kepada manusia, meskipun para ilmuwan masih belum yakin dengan hal tersebut.
Kelelawar juga memiliki kemampuan ekolokasi yang sangat baik, yakni kemampuan mengenali lingkungan dengan menggunakan gelombang suara. Tersebar hampir di seluruh dunia, koloni kelelawar dianggap sebagai salah satu koloni hewan yang mematikan.
4. Ulat bag shelter
Ulat bag shelter atau ulat bulu dengan nama ilmiah Ochrogaster lunifer adalah ulat bulu paling mematikan di dunia. Spesies ini tidak selalu berkoloni, karena pada beberapa kasus ditemukan ulat ini dapat hidup sendiri.
Australian Geographic mencatat bahwa ulat bulu ini dapat ditemukan di seluruh pesisir dan pedalaman Australia. Makanannya adalah daun-daun segar dan ranting-ranting tanaman tertentu.
Bulu-bulu halus yang ada pada tubuh bag shelter mengandung racun yang berbahaya bagi siapa saja yang menyentuhnya. Selain gatal-gatal, jika tidak segera diobati, racun ulat ini mungkin dapat mengakibatkan sesak napas dan alergi fatal yang mengakibatkan kematian.
5. Semut peluru
Koloni semut peluru adalah salah satu koloni yang dianggap sangat mematikan di dunia. Dalam kebanyakan kasus, memang sengatan semut ini tidak mematikan. Namun, semut peluru merupakan semut dengan sengatan paling menyakitkan di dunia.
Bayangkan saja jika ada hewan yang berani mengganggu koloni ini, pasti akan menerima ribuan sengatan yang dapat membunuh hewan tersebut. Laman Real Clear Science mencatat bahwa semut peluru merupakan semut terbesar di dunia, dengan panjang lebih dari 2,5 cm.
Yang mengerikan adalah, sengatan semut peluru memiliki efek menyakitkan 30 kali lebih hebat dibandingkan dengan sengatan lebah madu. Untungnya sikap semut ini tidak agresif seperti lebah pembunuh, mereka hanya menggunakan sengatannya sebagai reaksi pertahanan diri.
Itulah lima spesies hewan koloni yang dianggap paling mematikan. Jangan coba-coba iseng mengganggu mereka, ya!
0 komentar:
Posting Komentar