Di era modern, kita sering melihat sebuah perusahaan besar yang memiliki kekuatan politik untuk memengaruhi para politisi dan pemilihan umum di suatu negara. Hal ini disebut korporatokrasi, sebuah bentuk pemerintahan dimana suatu wilayah atau negara dipimpin oleh sistem korporasi yang besar.
Sepanjang sejarah, korporatokrasi terkadang bertanggung jawab atas pemerintahan negaranya. Dalam hal ini, mereka tidak hanya memengaruhi pemilihan umum dan politisi, melainkan ikut aktif menjalankan negara sebagai bagian dari kerajaan bisnis mereka. Artikel ini akan membahas 5 korporatokrasi paling terkenal dalam sejarah. Berikut daftarnya.
1. East India Company (EIC)
Awalnya disewa pada tahun 1600-an sebagai "Governor and Company of Merchants of London Trading into the East-Indies," EIC akhirnya menjadi perusahaan saham gabungan yang nantinya akan menjadi cikal bakal korporasi modern. Di dalamnya, para bangsawan dan pedagang berinvestasi untuk mendapatkan bagian keuntungan dari transaksi yang dilakukan oleh EIC.
Seperti tercatat dalam buku Speeches and Documents on Indian Policy, fokus awal EIC memang pada perdagangan. Namun ketika Kekaisaran Mughal mulai meredup, EIC mulai aktif untuk merebut wilayah mereka.
Pertama-tama, mereka mengklaim wilayah Bengal, kemudian menggunakan pasukan pribadinya untuk memperluas wilayahnya. Karena berhasil memperoleh banyak wilayah, EIC mulai mengambil tugas administrasi di India, termasuk perpajakan, pendidikan, kantor pos, telegraf, kereta api, dan fungsi peradilan.
Walau wilayah India berada di bawah otoritas Inggris, yang memegang kendali pada saat itu adalah Dewan Direksi EIC yang bertanggung jawab pada pemegang sahamnya. Sayang, di tahun-tahun terakhirnya EIC gagal menghasilkan keuntungan dan mendapatkan tuduhan korupsi dalam pelayanan sipil di India.
Setelahnya, Inggris memindahkan pemerintahan India ke Parlemen Inggris dan langsung mengasimilasi India ke dalam Kekaisaran Inggris pada tahun 1858. EIC sendiri berhenti beroperasi pada tahun 1874.
2. Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC)
Dutch East India Company atau lebih dikenal dengan VOC adalah perusahaan pertama yang terdaftar di bursa saham dan menjadi perusahaan multinasional pertama di dunia. VOC didirikan pada tahun 1602 dan awalnya dijadikan sebagai konsolidasi dari beberapa perusahaan dagang yang berfokus pada monopoli rempah-rempah.
Namun, VOC dapat tumbuh dengan cepat dan menjadi sebuah "negara dalam negara" dengan haknya sendiri yang disebut octrooi. Pada tahun 1619, VOC di bawah pimpinan Jan Pieterszoon Coen mengambil alih kota pelabuhan di nusantara, Jayakarta, yang saat itu diperintah oleh Pangeran Jayakarta dan membangunnya kembali sebagai Batavia.
Setelah memerintah Batavia, VOC segera melakukan ekspansi ke seluruh wilayah nusantara dan mulai mengancam pemerintahan raja-raja setempat. Mereka mengobarkan perang, memenjarakan para pribumi, menciptakan mata uangnya sendiri, dan menegosiasikan perjanjian untuk menduduki beberapa wilayah milik kerajaan-kerajaan nusantara.
Sama seperti EIC, VOC akhirnya dibubarkan karena tuduhan korupsi dan diambil alih oleh pemerintah Kerajaan Belanda pada tahun 1799.
3. Hudson's Bay Company
Hudson's Bay Company (HBC) didirikan pada tahun 1670 oleh kerajaan Inggris sebagai "The Governor and Company of Adventurers of England trading into Hudson’s Bay." Singkatnya, HBC adalah persekutuan perusahaan dagang tertua Inggris, di mana pada satu titik mereka mengendalikan 15 persen dari luas wilayah Amerika Utara.
Seperti dilansir dari The Canadian Encyclopedia, HBC memiliki hak eksklusif untuk melakukan perdagangan di semua wilayah sungai yang mengalir ke Teluk Hudson. Sebagai bagian dari perdagangannya, HBC juga dapat menjalankan fungsi pemerintahan di sana.
HBC membagi wilayahnya menjadi departemen perdagangan yang kemudian dibagi lagi menjadi distrik. Di sana, dewan dari HBC akan mengeluarkan peraturan yang mengatur perdagangan lokal sambil mengurus pemukim dan melakukan persyaratan logistik di setiap distriknya.
Ketika koloni di Amerika Utara mulai tumbuh pesat, HBC akhirnya melepaskan tanggung jawab kolonialnya dan berkembang menjadi sebuah perusahaan ritel. HBC sebelumnya berbisnis dalam perdagangan bulu, tetapi melepaskan tradisi ini pada tahun 1991.
4. Myanmar
Meskipun tidak berbentuk sebagai korporatokrasi yang mencolok seperti contoh-contoh di atas, Myanmar memiliki struktur kekuasaan yang unik di mana militer memiliki kontrol atas pemerintahan sipil. Hal ini membuat junta militer (pemerintahan diktator militer) menjadi "negara dalam negara" di Myanmar.
Sebagaimana dijelaskan oleh International Crisis Group, mereka menggunakan keuntungan ini untuk memperluas pengaruhnya ke dalam bisnis.Meskipun secara resmi dibubarkan pada tahun 2011, mereka masih memiliki kontrol atas pemerintah Myanmar.
Bahkan, para bekas tentara ini memiliki perusahaan-perusahaan yang bergelut dalam bidang-bidang seperti rokok, impor minyak bumi, pelabuhan, dan telekomunikasi. Selain itu, perusahaan asing yang ingin melakukan bisnis di Myanmar biasanya bermitra dengan pihak militer.
Dengan cara ini, entitas militer Myanmar berubah dari kekuatan pertahanan menjadi sebuah "korporat" yang bertujuan untuk memperkaya pemegang saham (anggota tentara) sekaligus mengendalikan pemerintahan Myanmar saat ini.
5. Texas
Texas mungkin dikenal karena cita-cita konservatif dan gambaran koboi "Wild West" di dalamnya. Namun, berbeda dari entri lain dalam daftar ini, Texas tidak memiliki perusahaan yang melakukan kontrol formal atas pemerintahan di dalamnya.
Melansir dari The Texas Tribune, Texas sendiri memiliki sistem pemerintahan yang kecil dan lemah, di mana gubernur seringkali dianggap lebih lemah daripada wakil gubernur.
Dalam hal ini, gubernur Texas tidak memiliki wewenang untuk memecat seorang legislatif yang memiliki kursi dewan dan komisi. Seringkali, orang yang ditunjuk untuk menduduki posisi itu adalah mereka yang memiliki ikatan dengan industri bisnis. Jadi, kekuatan bisnis di Texas sangat besar, bahkan memiliki pengaruh terhadap posisi pemerintahan.
Komisi Kereta Api Texas adalah salah satu contohnya. Tidak seperti namanya, mereka tidak mengatur jalur kereta api di Texas melainkan mengatur industri minyak dan gas. Namun untuk melakukan hal ini, industri tersebut harus meyakinkan legislator untuk tidak mengubah nama perusahannya.
Nah, itu tadi 5 korporatokrasi paling terkenal sepanjang sejarah. Apakah ada contoh korporatokrasi terkenal lainnya yang tidak termasuk di dalam daftar ini? Jika ada, kalian bisa menulisnya di kolom komentar ya!
0 komentar:
Posting Komentar