Sistem pengereman anti-lock braking system (ABS) pada kendaraan, membawa banyak keuntungan. Hal tersebut diungkap langsung oleh Technical Development PT MPM Honda, Naim Mudhori. Pada dasarnya, pengereman ada dua macam yakni pengereman terstruktur dan mendadak.
“Sistem pengereman ABS jauh lebih stabil pada dua kasus pengereman tersebut. ABS intinya menghindari roda terkunci akibat pengereman keras. Karena itu, selip dan hilangnya keseimbangan bisa dikurangi. Teknologi ini efektif di jalan berlubang atau licin sekalipun,
Mahalnya harga motor yang sudah dilengkapi dengan ABS disebabkan komponen cukup banyak dan canggih. Sistem kerja ABS melibatkan beberapa sensor pada masing-masing roda. Sensor itu terhubung pada electronic controller unit (ECU) yang mengatur besaran tekanan rem ke masing-masing roda. Pada ABS, kaliper rem tidak langsung digigit penuh, melainkan ditekan dan dilepas secara cepat.
“Dalam satu detik, kira-kira kaliper rem ditekan dan dilepas 60 kali,” terangnya.
Meski canggih, sistem ABS tidak membutuhkan perawatan khusus. Namun, ada beberapa yang perlu diperhatikan. Khususnya motor varian sport, cub, dan jenis motor lain yang menggunakan rantai. Ada kalanya saat melakukan penyetelan, rantai sensor tergeser dari posisi semestinya. Jadi dalam jangka waktu berkala, adjustment pada sensor ABS perlu dilakukan.
Menurut Naim, bukan tak mungkin, suatu saat ABS akan menjadi piranti wajib di kendaraan roda dua mengingat fungsinya yang sangat penting.
Dari pertama kali diadopsi sampai saat ini, ABS mengalami beberapa penyempurnaan. “Meski secara prinsip kerjanya sama, kualitas komponen dan presisi sensornya jauh lebih meningkat,” ujar Naim.
Selisih harga antara motor varian ABS dan non-ABS berkisar Rp5 juta sampai Rp 8 juta. Selisih yang lumayan itu sepadan dengan tingkat keamanan yang diberikan teknologi pengereman ABS.
0 komentar:
Posting Komentar