Powered By Blogger

Minggu, 05 Januari 2020

10 Negara Penghasil Kopi Terbesar di Dunia

Hasil gambar untuk negara penghasil kopi terbesar di dunia"

10 Negara Penghasil Kopi Terbesar di Dunia

Brazil.
Vietnam.
Kolombia.
Indonesia.
Ethiopia.
Honduras.
India.
Uganda.
Mexico.
Guatemala.


Kopi dapat tumbuh baik di wilayah beriklim tropis, kira-kira terletak di antara 20° Lintang Utara dan 20° Lintang Selatan. Wilayah perkebunan kopi terbentang mulai dari Amerika Selatan, Asia Tenggara dan Selatan, serta beberapa negara di Afrika. Beberapa negara penghasil kopi terbesar di dunia berasal dari wilayah beriklim tropis tersebut.

Konon, dahulu ketika bangsa-bangsa Eropa membawa bibit kopi dari Ethiopia dan ditanam di negerinya, tanaman tersebut tidak dapat tumbuh dengan baik. Oleh karenanya, beberapa negara Eropa memanfaatkan daerah jajahannya yang terletak di wilayah tropis tersebut untuk membudidayakan kopi. Mulai dari sinilah kemudian kopi menjadi komoditas yang ramai diperdagangkan di dunia.

Biji ajaib ini ketika diseduh memang memiliki daya magis yang membuat siapa saja terlena pada kenikmatannya. Banyak negara berlomba-lomba memproduksi dan menawarkan kopi-kopi terbaiknya. Berikut adalah 10 besar negara penghasil kopi terbesar di dunia.

1. Brazil

Negara penghasil kopi terbesar di dunia adalah Brazil yang mendominasi pasar ekspor kopi sejak tahun 1830. Pangsa ekspor Brazil mencapai 30% dari total perdagangan dunia akan biji hitam yang ajaib ini. Negeri Samba ini sekaligus produsen arabika terbesar di dunia karena 80% produksinya adalah jenis arabika.

Mayoritas perkebunan kopinya berlokasi di Minas Gerais, Sao Paulo, dan Parana. Tiga negara bagian ini kiranya memiliki suhu ideal untuk produksi tanaman kopi.

Ketenaran kopi di Brazil bermula pada masa kolonial, sekitar abad ke-16 sampai 18. Pada masa itu, ada perkebunan yang terkenal dan punya nilai sejarah di Brazil, yaitu Fazenda. Perkebunan tersebut digunakan untuk memproduksi kopi dan dikonsentrasikan di bagian timur laut negara Brazil.

Perkebunan ini secara konsisten menggunakan cara tradisional dalam menanam serta mengolah kopinya. Bahkan, pada tahun tersebut, perkebunan ini menghasilkan lebih dari setengah produksi kopi dunia.

Pada tahun 2016, produksi kopi di Brazil mencapai lebih dari 2,5 juta ton. Angka ini jauh di atas negara penghasil kopi terbesar lainnya yang pada tahun itu juga belum bisa mencapai angka 2 juta ton. Oleh karena jumlah produksi yang besar inilah maka Brazil berada pada peringkat pertama negara penghasil kopi terbesar di dunia.

2. Vietnam

Tanaman Coffea pertama yang tumbuh di Vietnam adalah bawaan dari bangsa Prancis pada abad ke-19. Setelah berakhirnya perang tahun 1975, perkembangan produksi kopi di Vietnam menggeliat.

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh International Coffee Organization, Vietnam merupakan negara penghasil kopi terbesar kedua di dunia. Karena urutan pertama ditempati oleh Brazil, secara otomatis Vietnam menjadi negara penghasil kopi terbesar di Asia Tenggara.

Perkebunan di negara ini hanya fokus pada produksi kopi robusta saja. Jumlah produksinya pada tahun 2016 mencapai angka sekitar 1,6 juta ton. Mungkin Vietnam menduduki posisi nomor dua dalam daftar negara penghasil kopi terbesar di dunia, tapi negara ini menjadi produksen robusta terbesar di dunia.

Vietnam, di dunia perkopian, terkenal dengan minuman kopinya yang khas, yaitu cà phê đá. Minuman ini pada dasarnya adalah sajian kopi dingin dengan tambahan susu kental manis.

Proses ekstrak kopinya menggunakan cangkir filter logam atau biasa disebut dripper sehingga mesti menunggu setetes demi setetes. Oleh karena itu, minuman ini juga sering disebut dengan coffee drip. Cà phê đá memiliki beberapa sebutan lain di berbagai tempat, di antaranya ada vietnamese iced coffee, coffee drip, dan vietnam drip.

3. Kolombia

Kolombia mungkin terkenal sebagai negara yang penuh konflik politik. Namun, di samping itu, ada hal lain yang membuat kiprah negeri ini begitu mendunia, yaitu kopi. Kolombia merupakan penghasil kopi terbesar ketiga di dunia.

Kopi telah dikembangkan di Kolombia sejak tahun 1790. Namun, negara ini baru bisa mengekspornya pada tahun 1835 dan sejak saat itu menjadi komoditas penting. Pada tahun 2016, jumlah produksi biji ajaib ini di Kolombia mencapai 810.000 ton.

Para petani Kolombia tahu betul bahwa untuk menghasilkan biji kopi terbaik, diperlukan perawatan terbaik mulai dari penanaman, saat panen atau pemetikan, hingga pengolahan pascapanen. Oleh karena itu, UNESCO pun menyatakan beberapa perkebunan kopi di Kolombia menjadi salah satu warisan dunia. Kawasan perkebunan tersebut antara lain Antioquia, Caldas, Risaralda, Quindío, Tolima, dan Valle del Cauca.

4. Indonesia

Beberapa literatur sejarah dunia perkopian menyebutkan bahwa kopi pertama kali masuk ke Indonesia adalah pada tahun 1696. Pada saat itu, Belanda atas nama VOC membawanya dan membudidayakannya di Indonesia dengan Sistem Tanam Paksa.

Pada tahun 1700-an, biji ajaib ini menjadi komoditas andalan VOC. Belanda pun memonopoli pasar kopi dunia pada waktu itu. Pulau Jawa menjadi salah satu pusat produksinya.

Pasca kemerdekaan, laju perkopian di Indonesia sedikit terhambat. Namun, berkat kegigihan para petani dan nasionalisasi perkebunan eks pemerintahan Hindia Belanda, akhirnya perkebunan mulai bangkit dan berkembang.

Tahun 2000-an, kopi Indonesia kembali melejit. Indonesia masuk dalam urutan keempat negara penghasil kopi terbesar di dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Total produksi kopi di Indonesia diperkirakan sebesar 660.000 ton per tahun 2016. Keanekaragaman cita rasa kopi yang tumbuh di berbagai daerah di Indonesia diakui oleh masyarakat internasional.

Ada beberapa daerah penghasil kopi terbesar di Indonesia yang mendunia. Daerah-daerah tersebut tersebar di Sumatra, Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. Cita rasa kopinya pun berbeda dan masing-masing punya keunikannya sendiri.

5. Ethiopia

Ethiopia merupakan negara di mana tanaman Coffea arabica ditemukan pertama kali berabad-abad yang lalu. Kiranya banyak literatur yang berkata demikian. Salah satunya adalah dongeng terkenal dari Ethiopia, yaitu Khaldi dan Kambing yang Menari.

Meskipun berasal dari Ethiopia, tapi tanaman ini dipopulerkan oleh bangsa Arab. Kopi-kopi dari Ethiopia dibawa oleh pedagang-pedagang Arab dan disebarkan ke penjuru dunia melalui pelabuhan Mocha, Yaman.

Negara ini memang merupakan tempat asal kopi ditemukan dan menjadi minuman yang melegenda. Namun, negeri tersebut bukanlah penghasil kopi terbesar. Dengan jumlah produksi kira-kira sebesar 384.000 ton pada tahun 2016, Ethiopia menempati urutan kelima negara penghasil kopi terbesar di dunia.

Sebagai negara asal tanaman Coffea, Ethiopia memiliki banyak varietas kopi arabika asli, di antaranya yang terkenal adalah limu, harar, dan sidamo. Selain itu, masih ada ratusan atau bahkan mungkin ribuan varietas yang tumbuh liar di Ethiopia hasil mutasi yang terjadi selama ratusan tahun.

Bahkan, saking banyaknya varietas yang tersebar di Ethiopia, ada beberapa yang belum banyak diketahui informasinya. Varietas-varietas tersebut lantas dikenal dengan ethiopian heirloom.

6. Honduras

Negara penghasil kopi terbesar urutan keenam ditempati oleh Honduras. Selain itu, Honduras juga terkenal sebagai negara penghasil pisang sehingga biasa disebut juga dengan sebutan Republik Pisang.

Honduras memiliki udara yang sejuk dan alam yang baik untuk tumbuh tanaman kopi. Negara ini sempat mengalami kekurangan dalam hal infrastruktur untuk menunjang produksi kopinya. Namun, seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman, pertanian Honduras ikut berkembang.

Produksi kopi di Honduras pada tahun 2016 adalah sebesar 348.000 ton. Karakter rasa kopi arabika alami yang tumbuh di Honduras ringan, sedikit asam, dan sangat seimbang untuk dicampur menjadi coffee blends. Berdasarkan data dari International Coffee Organization, semua perkebunan Honduras digunakan untuk memproduksi kopi arabika.

7. India

Kopi di India sering ditanam di samping pertanian kapulaga dan kayu manis. Tanaman-tanaman pertanian ini memanfaatkan iklim hujan untuk tumbuh berkembang. Hal ini membuat kopinya memiliki aroma dan cita rasa rempah.

Produksi kopi di India pada tahun 2016 mencapai angka yang sama dengan Honduras, yaitu 348.000 ton. Tidak semua tempat di India cocok untuk ditumbuhi kopi. Perkebunannya kebanyakan berada bukit-bukit bagian selatan India.

Sumber: coffeemakeredKopi pertama yang masuk ke Indonesia adalah arabika yang dibawa oleh Belanda dari Malabar, India. Meskipun juga membudidayakan arabika, jenis kopi utama yang diproduksi di India adalah robusta.

Sayangnya, teh lebih populer untuk dikonsumsi oleh orang-orang di India daripada kopi. Oleh karena itu, produksi kopinya ditujukan untuk tujuan ekspor. Pembeli utamanya adalah Rusia dan beberapa negara di Eropa.

8. Uganda

Pada mulanya, kopi bisa menyebar ke Uganda karena dikenalkan oleh orang-orang Ethiopia. Mulai dari sini, kopi punya peranan penting dalam ekonomi Uganda. Sebagian besar penduduknya pun bekerja di industri biji ajaib yang bisa menjadi minuman yang digandrungi masyarakat dunia ini.

Tidak sama dengan Ethiopia yang mayoritas kopinya berasal dari jenis arabika, Uganda lebih banyak memproduksi robusta dibanding arabika. Berdasarkan data dari International Coffee Organization, total produksi kopi di Uganda pada tahun 2016 adalah sekitar 288.000 ton.

9. Mexico

Pada urutan kesembilan negara penghasil kopi terbesar di dunia, bertengger nama Meksiko. Produksi kopinya mencapai jumlah 234.000 ton pada tahun 2016. Kiranya, Meksiko bertanggung jawab atas sebagian besar impor kopi Amerika Serikat.

Kopi pertama kali diperkenalkan di Meksiko pada akhir abad ke-18, tepatnya di sebuah negara bagian bernama Veracruz. Pada akhir abad ke-19, kopi mulai disebarkan ke Chiapas dan wilayah itu pun menjadi wilayah utama budidaya kopi di Meksiko. Pada awal tahun 1980-an, perkebunan kopi menyebar dengan cepat ke beberapa negara bagian di Meksiko.

Ada satu badan yang diatur pemerintah Meksiko yang bertanggung jawab memberikan bantuan teknis, administrasi ekspor, dan menjaga harga kopi tetap stabil di pasar. Badan tersebut bernama Instituto Mexicano del Cafe. Namun, badan ini bubar pada tahun 1989.

Pada kisaran tahun 2000-an krisis kopi melanda Meksiko. Hal ini menimbulkan masalah sosial dan ekonomi yang sangat besar. Akibatnya, produksi kopi di Meksiko pun mengalami penurunan.

Krisis tersebut tidak melunturkan cinta abadi Meksiko untuk kopinya. Usaha keras para pekerja akhirnya bisa menangani masalah dengan baik. Kerugian dapat diatasi dengan lancar dan pasar masih bisa dikuasai.

10. Guatemala

Negara penghasil kopi terbesar berikutnya adalah Guatemala. Iklim negara ini sangat cocok untuk produksi kopi. Keadaan yang paling sesuai untuk produksi kopi di Guatemala adalah pada suhu 16 sampai 32 °C dengan ketinggian tanah 500-700 meter di atas permukaan laut.

Produksi kopi di Guatemala dimulai sekitar tahun 1850 dan sejak itu belum terjadi pemberhentian produksi. Pada tahun 1960-an, pemerintah semakin mendukung produksi kopi karena melihat permintaan pasar yang semakin melambung. Oleh karena itu, pemerintah membentuk Anacafe (Asociación Nacional del Café).

Berdasarkan data dari International Coffee Organization tahun 2016, produksi kopi Guatemala mencapai angka 104.000 ton. Jumlah produksinya cukup konsisten dalam beberapa tahun terakhir.



0 komentar:

Posting Komentar

Related image