Setiap orang yang menggunakan transportasi udara pasti berharap mendarat dengan selamat dan aman. Tapi jangan harap itu bisa terjadi di beberapa bandara di dunia ini. Karena bandara-bandara ini dinobatkan sebagai bandara ekstrem di dunia.
Jika anda mendarat di bandara ini, akan menjadi pengalaman yang menegangkan dan tidak akan terlupakan seumur hidup. Bandara mana saja yang masuk dalam kategori bandara ekstrem, berikut rangkuman merdeka.com dari berbagai sumber:
Bandara Juancho E. Yrausquin, Pulau Saba
Bandara Juancho E. Yrausquin, di Pulau Saba merupakan bandara ekstrem yang ada di dunia. Hal ini disebabkan karena landasan pacu bandara Juancho E. Yrausquin sangat pendek, sepanjang 400 meter. Artinya hanya pesawat-pesawat kecil yang bisa mendarat mulus. Selain itu bandara ini juga dikelilingi oleh tebing tinggi dan lereng curam langsung mengarah ke laut.
Bandara Tenzing-Hillary, Nepal
Bandar Udara Tenzing-Hillary, juga diketahui sebagai Bandar Udara Lukla, di Khumbu, Distrik Solukhumbu, Zona Sagarmatha, Nepal Timur. Bandara ini menjadi pintu masuk ribuan pendaki yang ingin menaklukkan Gunung Everest, serta para trekker yang ingin menjelajahi kawasan Everest. Bandara ini termasuk bandara ektrem di dunia, karena embusan angin yang kencang.
Dan jarak pandang yang berubah-ubah sering membuat penerbangan ditunda atau bandar udara ditutup. Bandar udara ini dilindungi dengan pagar rangkaian rantai dan dijaga oleh polisi bersenjata Nepal atau polisi sipil sepanjang waktu. Landasan pacu aspal bandar udara hanya dapat diakses oleh helikopter dan pesawat STOL (small fixed-wing short-takeoff-and-landing) seperti De Havilland Canada DHC-6 Twin Otter atau Dornier Do 228. Landasan pacu tunggalnya memiliki panjang 460 meter, lebar 20 meter. Ketinggian dari bandar udara ini adalah 9.100 feet (2.800 m).
Bandara Gibraltar
Selanjutnya adalah Bandara Gibraltar, bukan hanya ekstrem tapi bandara juga unik. Karena menjadi bandara satu-satunya di dunia yang terpotong oleh jalan raya bernama Winston Churchill Avenue dengan lalulintas super sibuk itu. Ini disebabkan karena keterbatasan lahan, di mana Gilbraltar merupakan wilayah yang berbatasan dengan Spanyol, milik Inggris. Dengan luas wilayah hanya 6,8 kilometer persegi, ini menyebabkan sangat sulit membangun bandara ideal.
Setiap mobil atau siapa saja yang lewat jalan itu harus berhenti 10 menit jika ada pesawat yang hendak mendarat maupun terbang. Di masing-masing sisi bandara yang memotong jalan itu dipasang palang mirip dengan palang perlintasan kereta di Indonesia. Bandara di Gibraltar ini hanya melayani penerbangan dari dan ke sejumlah kota di Inggris, semisal London, Birmingham, atau Manchester. Setidaknya ada 30 jadwal penerbangan dari dan ke Inggris.
Bandara Udara Internasional Saint Maarten
Dikatakan ekstrem karena pesawat ini terbang rendah di Maho Beach, Pulau Saint Martin. Saking rendahnya, para wisatawan bahkan bisa merasakan embusan angin kencang dari turbin pesawat.
Beberapa dari mereka juga mengabadikan momen unik ini dengan mengambil gambar saat pesawat mendarat dan lepas landas. Seru, di pantai bisa melihat sangat dekat dengan pesawat yang akan mendarat.
0 komentar:
Posting Komentar