Holly merupakan salah satu tanaman yang selalu ada pada setiap hari Natal, terutama di wilayah Amerika dan Eropa. Daunnya bergelombang seperti ada duri kecil di bagian tepi dan buah warna merah sebagai ciri khasnya. Biasanya, tanaman ini dibentuk melingkar sebagai dekorasi ruangan.
Tanaman khas Natal satu ini berasal dari famili Aquifoliaceae dan genus Ilex. Ingin tahu lebih banyak mengenai tanaman Holly? Yuk, simak ulasan berikut!
1. Ratusan spesies dan dua jenis
Holly dapat hidup di daerah tropis maupun subtropis. Tentu, kondisi geografis yang berbeda akan memengaruhi ciri yang berbeda dan spesies berbeda. Dilansir laman Britannica ada empat ratus spesies holly yang tersebar di berbagai belahan dunia.
Meski terdapat ratusan spesies, tanaman ini hanya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu evergreen dan deciduous. Spesies yang hijau sepanjang tahun, yaitu I. cornuta (Chinese holly) dan I. opaca (American holly). Sementara, holly yang berganti daun, yaitu I. decidua (Possumhaw) dan I. verticillata (Winterberry holly).
2. Ada yang terancam punah, bahkan telah punah
Tidak semua spesies holly mudah ditemukan. Beberapa di antaranya sudah terancam punah, salah satunya yaitu Ilex syzygiophylla. Spesies endemik Tiongkok ini sudah masuk dalam daftar terancam punah IUCN sejak 2004, lho.
Selain itu, ada spesies holly yang sudah punah yaitu I. gardneriana. Spesies tersebut punah karena habitatnya telah rusak dan hilang.
3. Bisa tumbuh sampai belasan meter
Holly biasanya tumbuh sekitar 46 cm sampai 18 meter. Pohon holly yang umum ditemui seperti English holly dapat tumbuh sampai 15 meter. Pohon holly di Asia Timur dapat tumbuh sekitar 3 sampai 6 meter. Sementara, pohon holly di wilayah Amerika Utara dapat tumbuh sekitar 8 sampai 10 meter.
Selain tingginya berbeda, warna buah yang dihasilkannya pun tidak selalu merah. Beberapa jenis holly memiliki buah berwarna putih atau hitam. Beberapa jenis holly memiliki daun hijau dengan warna putih di bagian tepi.
4. Mampu hidup sampai ratusan tahun
Holly dapat tumbuh subur di tanah yang berdrainase baik dan pencahayaan yang cukup. Tanaman holly jantan dan betina terpisah, sehingga hanya holly betina yang dapat menghasilkan buah.
Menurut laman Bellarmine, pohon holly tergolong lambat dalam pertumbuhannya dan memerlukan waktu bertahun-tahun sampai tinggi belasan meter. Namun, jika ditanam dan dirawat dengan tepat, dapat hidup sampai 100 tahun, lho.
5. Hati-hati, buahnya beracun
Buah holly beracun bagi manusia. Kucing maupun anjing dapat muntah serta diare. Efek samping yang lebih parah dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit. Bahkan, dapat menyebabkan kematian pada anak-anak.
Meski beracun bagi manusia, buah holly menjadi makanan utama bagi beberapa jenis burung. Selain itu, daunnya juga merupakan makanan bagi beberapa jenis ulat.
6. Daunnya jadi pengganti teh
Meski buahnya beracun dan tidak disarankan untuk dimakan oleh manusia, daunnya bisa sebagai pengganti teh. Dilansir laman Botanical, Brasil memanfaatkan daun kering dan pucuk daun I. Paraguayensis sebagai teh. Selain itu, kulit kayu dan daunnya dapat digunakan untuk mengobati patah tulang.
Nah, sekarang kamu sudah tahu keenam fakta ilmiah tanaman holly, kan? Bukan sekadar jadi dekorasi saat Natal, daunnya juga bisa jadi pengganti teh.
0 komentar:
Posting Komentar