Powered By Blogger

Senin, 30 Agustus 2021

6 Mitos Kafein dan Kopi Ini Banyak Dipercaya, Bagaimana Faktanya?

 



Banyak sekali mitos yang dipercaya soal kafein dan kopi, terutama soal efek sampingnya. Benarkah hanya mitos atau justru fakta?

Hampir semua orang, terutama orang dewasa akan mengonsumsi kopi setiap hari. Minuman berkafein ini dianggap sangat membantu untuk memproduksi energi dan meningkatkan fokus sebelum melakukan aktivitas.


Di balik rasanya yang menyegarkan dan sangat membantu untuk meningkatkan fokus, ada beberapa efek samping kopi yang masih diperdebatkan. Kandungan nutrisi dan mineral dalam kopi banyak dikatakan oleh ahli memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan.


Walaupun memiliki manfaat kesehatan tetapi beberapa pernyataan juga mengatakan bahwa kafein punya efek yang cukup buruk untuk tubuh. Beragam mitos terkait manfaat dan efek samping terkait kopi dan kafein juga begitu banyak dipercaya masyarakat. Benarkah hanya mitos atau justru hal tersebut adalah fakta?


Berikut ini 6 mitos kafein : 




1. Kafein Menyebabkan Kecanduan


Banyak orang yang mengatakan bahwa sekali mengonsumsi minuman berkafein seperti kopi bisa menyebabkan kecanduan. Efek adiktif ini juga masih banyak dipercaya oleh hampir sebagian besar masyarakat.


Menurut para ahli, kafein tidak secara langsung membuat seseorang kecanduan kopi. Hanya saja konsumsi kafein dapat menimbulkan gejala yang sangat tidak nyaman jika seorang 'pecandu' kopi berhenti minum kopi tiba-tiba.


Gejala konsumsi kopi bisa menimbulkan gangguan berupa sakit kepala, gemetar dan gangguan lainnya. Gejala ini biasanya hanya akan berlangsung selama satu hari dan bisa diatasi dengan cara menurunkan intensitas minum kopi secara bertahap.


2. Meningkatkan Risiko Gagal Jantung


Berbagai penelitian skala besar menemukan bahwa kopi tidak memengaruhi risiko penyakit kardiovaskular sama sekali. Bahkan kopi juga tidak memberikan pengaruh pada kolesterol dan detak jantung.


Jika terjadi peningkatan detak jantung yang lebih cepat hal tersebut disebabkan oleh sensitivitas tubuh oleh kafein. Hal semacam ini juga bisa saja dialami saat tekanan darah meningkat walaupun bukan akibat konsumsi kafein. Jadi bisa dipastikan klaim minum kopi meningkatkan risiko gagal jantung adalah mitos belaka.


3. Dapat Menyebabkan Kanker


Banyak sekali penelitian ilmiah yang telah berhasil membuktikan bahwa kopi tidak meningkatkan risiko kanker. Dua penelitian skala bear yang dilakukan di Norwegia dan Hawaii berhasil menjelaskan kaitan kopi dengan risiko kanker.

Pada lebih dari 20.000 partisipan yang rutin mengonsumsi kopi atau minuman berkafein lainnya tidak ditemukan adanya potensi kanker. Maka, mitos ini bisa dibilang sebagai mitos yang sangat keliru.


4. Meningkatkan Risiko Osteoporosis


Banyak sekali penelitian yang mengatakan bahwa konsumsi kafein dapat berpengaruh pada hilangnya kalsium. Kafein dinilai dapat membuang kalsium melalui urine.


Faktanya, kalsium yang terbuang akibat konsumsi kafein hanya terjadi pada kadar yang sangat sedikit. Berkurangnya kalsium akibat konsumsi kafein ini juga telah terbukti oleh ahli bukan menjadi salah satu faktor risiko yang menyebabkan osteoporosis.


5. Ibu Hamil Tidak Boleh Konsumsi Kafein


Berbagai penelitian telah melihat pengaruh minuman berkafein pada organ reproduksi wanita. Peneliti menyarankan untuk tetap mengonsumsi minuman berkafein dalam kadar yang aman bagi ibu hamil dan yang akan melahirkan.


Hingga saat ini dengan berbagai penelitian yang dilakukan, para ahli belum menemukan hubungan yang signifikan antara ibu hamil dan konsumsi kafein. Bahkan pada penelitian besar juga tidak ditemukan hubungan antara konsumsi kafein dengan kecacatan bayi saat lahir.


6. Menimbulkan Efek Buruk untuk Kesehatan Anak


Tubuh anak-anak sebenarnya tidak jauh berbeda kinerjanya dengan tubuh orang dewasa. Tubuh anak-anak juga dapat memproses kafein sama dengan tubuh orang dewasa.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kafein yang masih dalam batas aman tidak ditemukan menimbulkan efek samping pada tubuh anak-anak. Hanya saja kafein akan memberikan efek temporer jika diberikan pada anak-anak yang sensitif terhadap kafein pada dosis yang terlalu tinggi.


0 komentar:

Posting Komentar

Related image