Powered By Blogger

Senin, 09 Agustus 2021

Cara Budidaya Walet dengan Modal Kecil

 


Ketertarikan terhadap burung kini semakin meningkat, salah satu burung yang banyak dilirik yakni burung Walet. Indonesia sendiri merupakan produsen terbesar sarang burung walet di dunia, dengan produksi mencapai 79,55% produksi sarang burung walet dunia.


Bukan hanya sekedar hobi, melainkan sudah dijadikan peluang usaha. Salah satu yang banyak diminati yakni membuka budidaya Walet. Berbagai cara budidaya Walet dengan modal kecil banyak dilakukan. Meskipun begitu, keuntungan yang diraup pun sangatlah menjanjikan.


Sekilas Tentang Walet


Burung yang memiliki nama latin Collocalia Vestita ini memiliki paduan warna hitam dan coklat. Bagian bawah tubuhnya berwarna coklat dan bagian lainnya berwarna hitam.

Ekornya yang panjang dihiasi dengan sayap yang begitu runcing. Terbiasa hidup di tempat yang sunyi dan jauh dari keramaian. Hal ini dikarenakan, Walet memiliki habitat di area gua, pantai ataupun dataran rendah lainnya.

Tempat yang sesuai dengan habitat wallet adalah bersuhu 24 hingga 26 derajat celcius. Untuk kelembaban udaranya yaitu sekitar 80% hingga 90%. Selain itu, wallet juga lebih suka hidup di tempat yang temaram sehingga cahayanya tidak boleh lebih dari 2fc atau setara dengan 2 buah lilin.

Soal makanan, wallet memakan hewan terbang seperti serangga. Dengan begitu, walet tidak memakan serangga yang berada di tanah. Contoh serangga yang disukai walet yaitu laron, lalat, belalang, semut bersayap, dan lain sebagainya. Maka, serangga yang disukai walet adalah serangga dengan sayap bening dengan ukuran 0,2 mm hingga 2,5 mm.

Burung yang memiliki sayap panjang ini, hanya bisa ditemukan di kawasan Asia Tenggara, seperti Kamboja, Laos, Filipina, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Indonesia. Burung penyuka serangga kecil ini memiliki kecepatan yang cukup tinggi ketika terbang di udara.

Namun, sangat disayangkan kakinya terbilang lemah, sehingga tidak bisa hinggap di atas pohon ataupun kabel listrik seperti burung lainnya. Hal ini dikarenakan, kakinya yang kecil tidak dapat menopang tubuhnya secara optimal. Meskipun begitu, burung Walet tetap memiliki nilai jual yang tinggi untuk dibudidaya.

Cara Budidaya Walet dengan Modal Kecil



Bisnis budidaya Walet menjadi salah satu peluang usaha yang cukup menarik perhatian banyak orang. Banyak yang mengatakan, untuk memulai bisnis ini dibutuhkan biaya yang besar.

Namun, hal ini tidak sepenuhnya benar, tanpa modal besar pun budidaya Walet bisa dirintis. Terdapat beberapa cara budidaya Walet dengan modal kecil namun tetap memberikan hasil yang memuaskan. Di antara cara tersebut yakni sebagai berikut.

1. Mempersiapkan Modal




Setiap usaha tentunya diawali dengan persiapan modal. Poin yang satu ini biasanya menjadi salah satu hal yang cukup dipertimbangkan para pelaku usaha. Namun, tidak perlu bingung dan risau karena tidak memiliki modal yang besar. Terdapat cara budidaya Walet dengan modal kecil yakni bisa dilakukan dengan modal secara kolektif.

Cara tersebut bisa dijadikan alternatif bagi setiap orang yang ingin memulai bisnis budidaya Walet dengan cara yang hemat. Bisa dilakukan oleh tiga hingga empat orang bahkan lebih. Hal ini tentunya akan menghemat pengeluaran, karena modal yang dikeluarkan tidak terlalu besar.

Untuk mencoba cara yang satu ini memang tidaklah mudah, butuh kehati-hatian dan ketepatan dalam memilih anggota kelompok. Cara lainnya yang bisa dilakukan yakni dengan mencari investor yang siap berinvestasi untuk usaha budidaya Walet yang akan dilakukan.

2. Mempersiapkan Sarang Walet





Tahapan selanjutnya yakni melakukan persiapan sarang Walet. Poin yang satu ini sangatlah penting yakni untuk menentukan di mana lokasi tempat tinggal walet.

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan sarang Walet. Lokasi yang dipilih pun harus nyaman untuk disinggahi Walet. Cobalah untuk memilih area di atas ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut (mdpl). Area tersebut, bisa ditemukan di dataran rendah seperti sungai dan pantai.

Sarang Walet hendaknya dibangun jauh dari keramaian. Hal ini dikarenakan untuk menunjang kenyamanan Walet yang terbiasa tinggal di area sepi seperti gua. Jika kebetulan, memiliki rumah kosong yang jauh dari keramaian warga, maka bisa dimanfaatkan untuk dijadikan sarang Walet.

Kemudian, perhatikan pula suhu habitat yang cocok bagi sarang walet, yaitu sekitar 24 hingga 26 derajat celcius. Dengan begitu, jika ingin budidaya walet dengan modal kecil, bisa menyiapkan lahan di rumah sendiri. Atau, bangunlah bangunan baru sederhana khusus untuk kandang walet.

Hal ini bisa menjadi salah satu cara budidaya Walet dengan modal kecil dan memanfaatkan lahan yang tersedia. Sehingga bisa lebih menghemat pengeluaran dalam proses melakukan usaha budidaya.

Namun, jika ingin membuat kandang sendiri, usahakan luas lahan dengan budget yang dimiliki. Ukuran luas minimal untuk kandang budidaya walet adalah 4m x 4m. Sedangkan tingginya yang disarankan adalah 2. Hingga 2,5m. Namun, jika modal yang dimiliki masih cukup untuk membuat ruangan lebih luas dari itu, tentunya lebih baik.

3. Lakukan Modifikasi Sarang


Setelah selesai melakukan pembangunan sarang Walet, selanjutnya modifikasi sarang yang telah dibangun. Maksudnya yaitu memberikan plat yang terbuat dari alumunium.

Plat dari aluminium lebih direkomendasikan dibandingkan dari kayu. Pasalnya, ketika burung walet membuat sarangnya dengan air liur, kayu lebih mudah mengalami pelapukan.

Kemudian, lokasi kandang burung walet memiliki kelembaban ruangan yang tinggi. Maka, sarang yang terbuat dari kayu bisa saja ditumbuhi jamur sehingga walet pun akan pindah mencari rumah baru.

Langkah yang satu ini bisa dikatakan sebagai salah satu langkah dalam mengembangkan sarang Walet. Hal ini sangat cocok dilakukan ketika berhasil meletakkan telur/ bibit pada sarang.

Posisi dalam menempatkannya pun harus diperhatikan dengan baik. Plat aluminium tersebut bisa diletakkan di bagian sudut atap.

Letakkan telur secara hati-hati, sehingga proses pengembangan pun bisa dilakukan secara tepat. Untuk memudahkannya, bisa dengan cara mengoleskan kotoran Walet pada tangan, sehingga Walet tidak menyadari bahwa ada tangan manusia yang sedang memindahkan telur.

4. Membuat Lubang Sirkulasi Udara



Dalam pembangunan sarang Walet pastikan untuk menyediakan satu pintu masuk sarang Walet. Dibuat untuk memudahkan dalam proses panen Walet.

Walet merupakan makhluk hidup yang membutuhkan oksigen seperti manusia. Oleh karena itu, pastikan sarang Walet dibuat dengan memperhatikan sirkulasi udara. Untuk memastikan adanya udara yang masuk bisa dibuat jendela di bagian atas sarang Walet. Sehingga sirkulasi udara pun tetap terjaga dengan baik.

Selain itu, pastikan untuk membuat lubang-lubang udara. Ukurannya pun tidak perlu besar, satu meter pun cukup untuk membuat oksigen masuk ke dalam sarang.  Di setiap sisi lubang, biasanya ditutupi kain.

Tidak perlu modal mahal, salah satu cara budidaya Walet dengan modal kecil yakni dengan memanfaatkan bahan yang ada. Sebagai contohnya, untuk menutupi lubang-lubang sarang bisa dengan memanfaatkan kain hitam bekas atau pun kain lainnya yang bisa digunakan.

5. Menarik Burung Walet





Setelah proses pembuatan sarang Walet selesai, selanjutnya lakukan sesuatu untuk menarik perhatian Walet. Hal yang biasa dilakukan untuk merangsang kedatangan Walet yakni dengan menyemprotkan pengharum ruangan di sekitar sarang Walet.

Kemudian, nyalakan audio  sekeras mungkin yang berisi rekaman suara burung Walet. Cara lainnya yang bisa dilakukan yakni dengan menebarkan kotoran Walet sekitar dinding sarang Walet bagian luar. Atau, bisa mencoba untuk mengecat bangunan dengan warna hitam ataupun putih.

Dengan berbagai rangsangan tersebut, secara spontan burung Walet pun akan menghampiri sarang yang telah dibuat.

Hal ini tentunya dilakukan dengan usaha yang besar, disertai dengan sikap sabar, teliti, dan pantang menyerah. Jika cara ini sulit dilakukan, alternatif lainnya dengan membeli bibit burung Walet yang tersedia di pasaran terbuka atau pun via Online.

Bibit burung walet masih terjangkau, yaitu sekitar Rp300.000 untuk 30 butir. Namun, harga tersebut biasanya tergantung masing-masing daerah.

Pastikan bahwa bibit tersebut berkualitas sehingga menghasilkan budidaya burung walet bisa sukses dan berhasil. Dengan begitu, cara budidaya walet dengan modal kecil bisa mudah dijalankan.


6. Melakukan Perawatan yang Baik




Selanjutnya, lakukan perawatan sebaik mungkin untuk menciptakan kenyamanan pada setiap burung Walet yang tinggal di sarang. Untuk menciptakan hal tersebut, tentunya banyak hal yang diperhatikan, mulai dari membersihkan kotoran burung Walet secara rutin hingga jenis pakan yang diberikan.

Kotoran burung Walet hendaknya dibersihkan setiap dua atau tiga minggu sekali. Untuk lebih mudahnya bisa memanfaatkan alat sekop untuk membersihkannya. Sama halnya dengan kotoran lain, kotoran burung Walet pun dapat dimanfaatkan menjadi pupuk.

Namun, sebaiknya tidak usah membersihkan seluruh kotoran yang ada pada kandang burung walet. Pasalnya, burung walet mampu mengenali bau kotorannya sendiri.

Dengan dibersihkannya seluruh kotorannya dikhawatirkan burung walet akan mencari rumah baru. Solusinya adalah cukup bersihkan setengah kotorannya saja sehingga tidak merubah ciri khasnya.

Selanjutnya, pakan yang diberikan harus diperhatikan. Dikarenakan Walet merupakan burung liar dan sering mencari makanannya sendiri, maka sediakanlah serangga kecil yang berasal dari sawah atau pun perkebunan.

Makanan alami yang bisa diberikan yaitu laron, rayap, kumbang, semut bersayap, lalat, dan serangga bersayap lainnya. Khusus untuk anakan burung walet, biasanya membutuhkan asupan protein dan juga karbohidrat yang tinggi. Kedua kandungan tersebut banyak terdapat pada serangga bersayap bening tersebut.

Makanan tersebut merupakan favoritnya burung Walet. Pemberian pakan yang seimbang akan membuat Walet nyaman dan betah tinggal di sarang yang telah dibangun.


7. Memperhatikan Kebiasaan Burung Walet dalam Berkembang Biak


Cara budidaya walet dengan modal kecil cukup mudah. Pelaku budidaya bisa melakukan tahapan-tahapan yang telah disebutkan di atas. Namun, salah satu tahapan penting yang seringkali terlewat yaitu memperhatikan kebiasaan burung walet dalam berkembang biak.

Pasalnya, masih banyak pelaku budidaya yang beranggapan jika burung walet tidak perlu diperhatikan asalkan masih ‘menghasilkan’.

Padahal, burung walet dewasa akan berkembang biak dan menghasilkan bibit burung walet yang akan menguntungkan nantinya. Burung walet dewasa sendiri pada umumnya akan berkembang biak pada usia 4 tahun.

Namun, hidup burung walet biasanya tidak bisa bertahan hidup lama karena diserang predator. Di sinilah pelaku usaha harus jeli dan pastikan burung walet aman dari serangan predator. Sedangkan burung walet dewasa yang mulai berpasangan akan membuat sarang dan menempati sarang tersebut,

Kemudian, keduanya akan bertemu di sarang yang sama. Burung walet pada umumnya akan menghasilkan 2 hingga 3 butir dalam 2 hingga 3 hari. Untuk pengeraman, biasanya dimulai dari telur pertama dan seterusnya selama 19 hingga 20 hari per telurnya.

Setiap usaha budidaya bisa sukses jika dilakukan dengan sungguh-sungguh dan kerja keras. Begitu pun dengan proses budidaya Walet.

Dilakukan dengan usaha serta pemeliharaan yang optimal, maka keuntungan pun akan dicapai. Demikianlah informasi terkait burung Walet dan cara budidaya Walet dengan modal kecil yang bisa dicoba baik oleh para pemula maupun pelaku budidaya yang sudah berpengalaman.

0 komentar:

Posting Komentar

Related image