Para peneliti telah mengungkap bahwa Bumi bakal mengalami kehancuran di masa depan.
Untuk menghindari peristiwa kepunahan massal tersebut, umat manusia harus mencari tempat tinggal lain di sebuah planet yang dianggap sesuai dengan kehidupan manusia. Planet Mars salah satunya.
Planet Mars memang merupakan satu-satunya planet yang sedang menjadi sorotan untuk saat ini.
Berbeda dengan Pluto yang masih dalam tahap investigasi yang masih jauh dari layak untuk ditempati manusia, Mars justru menjadi kandidat terkuat yang dapat disinggahi manusia suatu saat nanti.
Namun, bagaimana caranya? Cara tersebut masih diusut oleh NASA dengan menghadirkan berbagai macam terobosan, untuk mengungkap misteri Mars apakah memang bisa planet merah tersebut bisa ditempati oleh umat manusia.
Para peneliti dari NASA dan Universitas Amerika pun mengungkapkan terdapat beberapa alasan kuat mengapa Planet Mars layak ditempati manusia.
Permukaan Planet yang Basah
Peneliti dari East Carolina University, John Rummel, mengungkap bahwa kondisi Mars memiliki kelembaban yang justru relatif cukup tinggi jika dibandingkan dengan planet lain.
Hal ini bisa dilihat dari uap air yang terkandung di dalam Mars memiliki kandungan sekitar 100 mikron preciptable.
Jika dihitung, kandungan ini setara dengan kandungan pasir di gurun Atacama di Chili, Amerika Selatan.
Suhu Udara yang Hangat
Mars Exploration Program Analysis Group (MEPAG), menerbitkan sebuah laporan pada 2014 lalu.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa setiap wilayah Mars diperkirakan memiliki potensi tinggi untuk keberadaan makhluk hidup.
Adanya kandungan air bukan satu-satunya alasan Mars menjadi planet yang diprediksi layak untuk ditempati manusia.
Namun, keadaan suhu udara Mars menjadi salah satu faktor lainnya. Rummel, yang juga menjadi peneliti dan penulis di MEPAG, mengungkapkan bahwa kelembaban Mars dapat mencapai 80 hingga 100 persen.
Bahkan, pada waktu siang hari udara menjadi lebih kering dengan suhu yang hangat, terkadang bahkan bisa mencapai tingkatan saturasi atmosfer.
Tumbuhan Bisa Fotosintesis
Pada beberapa wilayah tertentu di Planet Mars, terdapat tumbuhan seperti lumut yang rupanya dapat hidup dan bertahan dalam suhu hangat yang mencapai 70 persen.
Peneliti mengungkap, Mars tercatat memiliki suhu kelembaban di atas 80 persen.
Meskipun memang tidak bisa mengandalkan suhu kelembaban, mereka menjelaskan bahwa sistem reproduksi sel untuk organisme terestrial tumbuhan untuk melakukan produksi ulang memiliki kemungkinan yang sangat besar.
Terbentuknya Air
Diketahui, Planet Mars memiliki suhu yang menurun pada malam hari, sehingga kemungkinan air menjadi embun karena tekanan dan suhu yang cukup tinggi bisa terjadi.
Namun, suhu akan kembali naik pada pagi hari, sehingga nantinya es yang terbentuk di waktu malam akan kembali mencair, serta kembali menguap dalam waktu yang begitu singkat, yakni dalam hitungan jam atau menit.
0 komentar:
Posting Komentar