Selain praktis, mie instan digemari oleh masyarakat karena rasanya yang lezat. Namun, di balik kelezatannya, ada beberapa bahaya mie instan yang perlu diwaspadai, terutama bila mie instan dikonsumsi secara berlebihan.
Mie instan tersedia dalam bentuk mie kering dan dilengkapi dengan bumbu beserta minyak sayur di dalamnya. Proses pengolahan yang terbilang mudah, menjadikan mie instan sebagai menu makan pilihan saat lapar di malam hari atau di tengah kesibukan.
Anda hanya cukup merebus mie dengan air mendidih dan mencampurnya dengan bumbu yang telah tersedia. Namun, tahukah Anda bahwa terdapat berbagai bahaya mie instan di balik kenikmatannya?
Berbagai Risiko dan Bahaya Mie Instan
Mie instan terkadang disebut sebagai makanan tidak sehat lantaran kandungan karbohidrat, lemak, dan garam yang tinggi, tetapi rendah protein, serat, vitamin, dan mineral.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa terlalu sering mengonsumsi mie instan berkaitan dengan buruknya kualitas makanan yang dikonsumsi. Hal ini tentu berdampak pada kurangnya asupan nutrisi dalam tubuh.
Lebih jauh lagi, mie instan dapat menimbulkan risiko sindrom metabolik, yaitu kondisi yang dapat meningkatkan risiko Anda terserang penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
Selain itu, ada beberapa risiko dan bahaya mie instan yang dapat Anda alami bila mengonsumsi mie instan secara berlebihan:
1. Gangguan pencernaan
Mie instan sebenarnya merupakan jenis makanan yang tidak mudah dicerna, sehingga membuat kerja sistem saluran cerna menjadi lebih berat. Bila dikonsumsi terlalu sering atau terlalu banyak, hal ini dapat menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan.
2. Tekanan darah tinggi
Bumbu yang digunakan di dalam mie instan biasanya memiliki kandungan garam atau natrium yang tinggi. Di dalam satu kemasan mie instan mengandung sekitar 860 mg natrium.
Jumlah natrium tersebut belum ditambah dari kandungan natrium dalam makanan lain yang Anda konsumsi pada hari yang sama. Padahal, asupan natrium yang disarankan setiap harinya tidak lebih dari 2.000–2.400 mg atau setara 5–6 gram garam.
Beberapa penelitian mengemukakan bahwa konsumsi natrium yang terlalu banyak diketahui dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan berdampak pada rusaknya pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular.
3. Penyakit jantung
Mie instan juga menggunakan MSG (monosodium glutamat) untuk meningkatkan rasa menjadi lebih gurih. Nah, kandungan MSG dan natrium yang tinggi di dalam mie instan tidak hanya dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, tetapi juga memicu berbagai gangguan pada jantung.
Oleh karena itu, mie instan tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh penderita hipertensi dan gagal jantung kongestif, serta pengguna obat diuretik dan beberapa jenis obat antidepresan.
4. Gangguan ginjal
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, mie instan diketahui memiliki kandungan garam yang tinggi. Kandungan garam tersebut bisa berdampak pada terganggunya fungsi ginjal, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah banyak dan sering.
Terganggunya fungsi ginjal dapat menyebabkan penumpukan natrium dan cairan di dalam tubuh. Hal ini memicu terjadinya pembengkakan pada kaki serta penumpukan cairan di sekitar jantung dan paru-paru.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kemasan mie instan yang digunakan. Ada mie instan yang dikemas dengan bahan yang menggunakan stirofoam yang mengandung bahan kimia bisphenol A (BPA).
Bahan BPA tersebut diketahui dapat mengganggu cara kerja hormon dan memengaruhi perkembangan otak pada bayi dan anak-anak. Sementara pada orang dewasa, kandungan tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan kanker.
Tips Mengolah Mie Instan
Jika mempertimbangkan kandungan nutrisi di dalam mie instan ditambah dengan bahan-bahan pelengkap yang berisiko bagi kesehatan, sebaiknya Anda mulai membatasi konsumsi mie instan.
Sebagai upaya untuk meningkatkan asupan nutrisi dalam sajian mie instan, Anda dapat menambahkan beberapa bahan tambahan, seperti telur, ayam, jamur, wortel, kacang-kacangan, kubis, dan bahan-bahan alami lainnya.
Jika memungkinkan, jangan gunakan seluruh bumbu yang tersedia. Gunakan hanya setengah takaran saja guna mengurangi jumlah garam dan MSG yang dikonsumsi.
Meski demikian, Anda juga harus memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dengan mengonsumsi makanan bernutrisi serta menjaga kesehatan tubuh dengan berolahraga secara rutin dan tidak merokok.
Jika Anda sering makan mie instan, sebaiknya mulailah kurangi konsumsinya agar terhindar dari bahaya mie instan terhadap kesehatan. Bila perlu, berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui pola makan yang lebih sehat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda.
0 komentar:
Posting Komentar