Powered By Blogger

Selasa, 10 Agustus 2021

Berbagai Manfaat Jahe, Dari Mencegah Mual Hingga Melawan Kanker

 



Manfaat jahe bukan hanya sebagai tumbuhan yang bisa menghangatkan tubuh saja. Jahe merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara. Tanaman jahe ini kemudian menyebar ke berbagai negara. Terkenal karena aromanya yang khas, jahe dijadikan bahan masakan sekaligus pengobatan alternatif di Cina, India, hingga Timur Tengah. Saat memilih jahe terutama jika ingin Anda gunakan untuk pengobatan, Anda dapat memilih jahe yang masih segar, strukturnya kokoh, halus, dan tidak berjamur. Apa saja manfaat jahe yang bisa Anda dapatkan untuk kesehatan?


Kegunaan dan manfaat jahe

Jahe segar memiliki rasa yang lebih kuat jika dibandingkan dengan jahe bubuk, kandungan gingerol yang baik bagi kesehatan juga masih banyak terdapat pada manfaat jahe segar. Untuk memanfaatkan jahe segar, Anda dapat mencampur jahe dengan masakan seperti masakan olahan seafood, topping salad, dan campuran smoothies atau jus Anda.


Namun jika memilih jahe dalam bentuk bubuk, pastikan Anda memilih bubuk jahe yang masih murni. Minuman bubuk jahe yang dijual di pasaran biasanya sudah mengandung tambahan gula. Simpan bubuk jahe dalam wadah tertutup rapat dan disimpan di tempat yang kering, gelap, serta tidak pengap atau panas.


Manfaat jahe bagi kesehatan

1. Mengatasi masalah pencernaan


Manfaat jahe memiliki sejarah panjang dalam mengatasi masalah terkait pencernaan. Dikenal dari generasi ke generasi, jahe merupakan salah satu bahan alternatif untuk memperlancar sistem pencernaan. Kandungan phenolic dalam jahe berfungsi untuk meredakan gejala iritasi gastrointestinal, menstimulasi air liur, mencegah terjadinya kontraksi pada perut, hingga membantu pergerakan makanan dan minuman selama berada di pencernaan. Jahe juga disebut sebagai carminative, suatu substansi yang dapat membantu mengeluarkan gas berlebih yang ada di sistem pencernaan Anda. Masalah pencernaan seperti kolik dan dispepsia dapat diatasi dengan jahe.


2. Mengurangi mual



Manfaat jahe dapat meredakan mual yang disebabkan oleh morning sickness, vertigo, maupun efek samping pengobatan kanker. Anda dapat memakan jahe secara mentah atau menjadikanya minuman, jahe dalam bentuk permen juga dapat bekerja dengan baik terutama dalam mengatasi mual yang diderita ibu hamil.


3. Mengurangi rasa sakit




Suatu penelitian yang dilakukan di University of Georgia menyatakan bahwa konsumsi suplemen jahe setiap hari dapat mengurangi sakit-sakit otot yang diakibatkan oleh berolahraga hingga 25%. Manfaat jahe juga dapat mengurangi sakit akibat dysmenorrhea, rasa sakit pada saat menstruasi. Dalam suatu penelitian, disebutkan bahwa 60% wanita merasa rasa sakit yang dikarenakan oleh menstruasi berkurang setelah mengonsumsi jahe.


4. Membantu proses detoksifikasi dan mencegah penyakit kulit



Jahe merupakan salah satu jenis makanan yang disebut diaphoretic, manfaat jahe juga dapat memicu keluarnya keringat. Pengeluaran keringat bermanfaat bagi Anda terutama saat Anda sedang demam atau flu. Selain membantu proses detoksifikasi, berkeringat juga ternyata dapat melindungi Anda dari mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi pada kulit. Para ahli meneliti sejenis protein yang disebut dermicidin, diproduksi pada kelenjar keringat dan berfungsi melindungi tubuh dari bakteri seperti E. coli, staphylococcus aureus, serta jamur yang dapat menyebabkan penyakit kulit.


5. Melindungi Anda dari kanker



Salah satu kandungan dalam manfaat jahe yang berperan dalam mencegah kanker adalah gingerol, phytonutrient dalam jahe yang juga memberikan rasa pada jahe yang unik. Gingerol dapat mencegah pertumbuhan sel kanker usus besar. University of Minnesota melakukan percobaan kepada sekelompok tikus, pada kelompok yang diberi gingerol terdapat 4 tikus yang mengalami tumor usus besar, sementara pada kelompok yang tidak diberi gingerol terdapat 13 tikus yang mengalami pertumbuhan tumor. Sampai pada hari ke 49 penelitian, seluruh tikus yang tidak diberi gingerol akhirnya disuntik mati karena pertumbuhan tumornya sudah terlalu besar, sementara pada tikus yang diberi gingerol ukuran tumornya setengah dari ukuran tikus yang disuntik mati.


Peneliti yang sama kemudian menguji apakah selain mencegah pembentukan tumor, gingerol juga dapat mencegah penyebaran dan mengurangi tingkat keparahan sel tumor. Penelitian tersebut memberikan hasil positif. Gingerol dinilai mampu mencegah penyebaran dan bertambah parahnya sel tumor yang sudah tidak dapat dioperasi.


6. Anti peradangan



Gingerol ternyata juga bersifat anti-inflamatori. Hal ini menjelaskan mengapa mereka yang menderita penyakit persendian seperti osteoarthritis dan rematik melaporkan berkurangnya rasa sakit setelah mengonsumsi jahe secara teratur. Mengonsumsi jahe tidak hanya mengurangi rasa sakit tetapi juga mengurangi pembengkakan pada bagian yang sakit. Jahe diperkirakan dapat menghambat komponen yang berperan dalam proses inflamatori dalam tubuh seperti sitokin, kemokin, kondrosit, dan leukosit.


Manfaat jahe untuk menurunkan berat badan

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Institute for Human Nutrition di Columbia University menemukan bahwa mengonsumsi jahe panas untuk diet bisa membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Akibatnya, Anda pun cenderung tidak makan lebih banyak nantinya.


Tidak hanya itu, studi ini juga menemukan bahwa jahe dapat membantu menekan nafsu makan Anda. Hal ini terjadi karena jahe dapat meningkatkan laju metabolisme tubuh dan kalori yang dibakar.


Penelitian lain juga menemukan hal serupa tentang jahe

Sementara sebuah kajian baru yang diterbitkan dalam Annals of New York Academy of Sciences, meneliti lebih dari dari 60 temuan penelitian terdahulu yang dilakukan pada kultur sel, hewan percobaan, dan manusia. Secara keseluruhan penelitian menyebutkan bahwa jahe dan berbagai senyawa yang terkandung di dalamnya memberikan efek menguntungkan terhadap obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.


Tidak hanya itu, jahe pun telah terbukti mampu menghambat stres oksidatif (bentuk penuaan seluler), memiliki sifat anti-inflamasi, menurunkan kadar kolesterol serta tekanan darah. Bahkan, jahe bisa mengurangi aterosklerosis, yaitu penumpukkan lemak berbahaya di pembuluh darah arteri.


Dalam penelitian tersebut, dijelaskan bagaimana rempah jahe berperan dalam pembakaran lemak, pencernaan karbohidrat, dan produksi insulin. Saat diumpankan ke tikus, jahe telah terbukti mengurangi berat badan dan peradangan sistemik secara signifikan, menurunkan kolesterol dan gula darah serta melindungi hati dari efek berbahaya penyakit perlemakan hati non-alkohol.


Meski begitu, sampai saat ini para peneliti masih belum paham tentang formulasi dan dosis yang tepat guna mendapatkan manfaat klinis dari jahe untuk menurunkan berat badan.


Ada juga jenis jahe merah yang tak kalah bermanfaat


Apa itu jahe merah? Jahe merah adalah salah satu keluarga dari jahe-jahean, tapi mempunyai karakteristik yang berbeda dengan jahe lainnya. Jahe merah atau Zingiber officinale var. rubrum mempunyai kulit yang berwarna kemerahan dengan bagian dalam yang berwarna merah muda sampai kuning, berbeda dengan jahe biasa. Ukuran jahe merah juga lebih kecil dari jahe biasanya. Tak hanya itu, kandungan dan rasanya pun berbeda. Jahe jenis ini mempunyai rasa yang lebih pahit dan pedas dari jahe biasanya.


Jahe merah banyak ditemukan tumbuh di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Banyak orang memanfaatkan jahe sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Kandungan pada jahe yang sangat banyak, seperti gingerol, flavonoid, agen antibakteri, agen antiperadangan, dan lainnya, dapat memberi dampak positif pada kesehatan.


Apa saja manfaat jahe merah untuk kesehatan?

Kandungan bahan aktif yang banyak dalam jahe merah membuat jahe merah dapat memberi manfaat kesehatan untuk Anda. Beberapa manfaat dari jahe merah adalah:


1. Mencegah masalah pencernaan

Ekstrak minyak jahe merah dapat melindungi sistem pencernaan Anda dari bakteri, sehingga mencegah Anda dari masalah pencernaan, seperti sakit perut. Agen antibakteri yang ada dalam jahe dapat melawan bakteri jahat, seperti Escherichia coli, Salmonella enteriditis, dan Staphylococcusaureus.


Bila ditambahkan dalam makanan, jahe dapat digunakan sebagai pengawet alami dan dapat mencegah Anda dari keracunan makanan akibat bakteri. Tak hanya itu, kehangatan yang diberikan oleh jahe juga dapat menenangkan pencernaan Anda. Kehangatan yang diberikan oleh jahe juga banyak dimanfaatkan untuk mengatasi flu dan pilek.


2. Membantu mengatasi radang otot

Berbagai kandungan dalam jahe dapat bertindak sebagai antiperadangan sehingga dapat membantu Anda dalam melawan peradangan akut maupun kronis. Komponen aktif dalam jahe, seperti gingerol, gingerdione, dan zingeron dapat menghambat enzim siklooksigenase dan lipoksigenase. Sehingga dapat menurunkan leukotrien dan prostaglandin sebagai pemicu peradangan. Jahe merah juga mengandung oleoresin yang lebih tinggi dari jahe lainnya, di mana oleoresin juga dapat bekerja sebagai antiperadangan.


Beberapa penelitian pun telah dilakukan untuk membuktikan efek jahe pada peradangan. Sebuah penelitian yang dilakukan pada atlet sepak takraw membuktikan bahwa pemberian ekstrak jahe selama 10 hari dapat mengurangi nyeri otot pada atlet sepak takraw. Penelitian lain yang diterbitkan oleh American College of Rheumatology juga membuktikan bahwa ekstrak jahe dapat membantu mengurangi gejala osteoarthritis, seperti nyeri otot.


3. Membantu meningkatkan kesuburan pria

Jahe mengandung antioksidan dan memiliki aktivitas androgenik. Sehingga, dalam beberapa penelitian ditemukan bahwa jahe dapat meningkatkan jumlah hormon testosteron sehingga dapat meningkatkan kesuburan pria.


Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa pemberian ekstrak jahe yang dikombinasikan dengan mineral seng pada tikus albino jantan dapat meningkatkan hormon testosteron, jumlah sperma, dan kualitas sperma pada tikus. Sehingga, hal ini dapat meningkatkan fungsi testis pada tikus. Meski begitu, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memperkuat temuan ini.


Menambahkan jahe ke dalam menu diet Anda

Bagi Anda yang sedang diet dan ngidam makanan manis, Anda tentu harus memutar otak untuk meredam keinginan makan gula. Jangan khawatir, Anda bisa mengganti gula dalam makanan dengan jahe.


Dengan menggunakan jahe, hidangan Anda akan memiliki aroma yang kuat, sedikit rasa manis, dan agak pedas. Gunakan jahe pada makanan dengan cara ditumbuk, diparut, atau dibakar terlebih dahulu sebelum mencampurkannya ke dalam masakan. Anda tertarik untuk menambahkan jahe ke dalam makanan sehat untuk diet Anda? Berikut ini ada berbagai cara yang bisa Anda coba di rumah.


Minum teh jahe dua sampai tiga kali sehari untuk membantu memperlancar sistem pencernaan Anda.

Kunyah irisan jahe beberapa menit sebelum makan. Jika Anda tidak suka mengunyah mentah-mentah jahe, sebagai alternatif Anda bisa mencampurkan sedikit jahe parut dengan sari lemon dan garam. Kemudian, makanlah sejumput campuran tersebut sebelum makan. Selain memperlancar sistem pencernaan, makan sejumput kecil campuran jahe sebelum makan juga bisa menurunkan nafsu makan Anda sehingga tidak membuat Anda makan terlalu banyak.

Minum dua sampai tiga kali sehari perasan jahe yang sudah dicampur madu secukupnya.

Tambahkan makanan Anda dengan rempah satu ini sesering mungkin.

Manfaat jahe untuk meningkatkan metabolisme memang dapat membantu menurunkan berat badan, termasuk lemak di tubuh Anda. Akan tetapi, rutin olahraga dan memperhatikan asupan makanan sehat merupakan cara terbaik untuk membakar lemak guna menurunkan berat badan.


Bagaimana cara membuat minuman jahe untuk kesehatan?


Untuk mendapatkan manfaat jahe yang optimal, sebaiknya pilih jahe segar. Cara umum untuk membuat air jahe di rumah adalah sebagai berikut:


Parut 1,5 sendok teh jahe segar

Rebus 4 gelas air

Tambahkan jahe ke dalam air

Biarkan jahe meresap selama sekitar 5-10 menit

Saring airnya untuk memisahkan parutan jahe

Air jahe dapat diminum baik panas maupun dingin.


Bila rasanya terlalu kuat, Anda boleh tambahkan perasan air lemon. Pasalnya, lemon banyak dipakai sebagai salah satu bahan alami penurun berat badan karena dipercaya membantu meningkatkan kerja metabolisme tubuh. Semakin cepat metabolisme Anda bekerja, semakin cepat dan banyak simpanan lemak yang dibakar.


Selain itu, lemon memiliki sifat diuretik alami yang bisa membantu membersihkan usus dari tumpukan sisa makanan pemicu sembelit. Logikanya, semakin banyak sisa makanan yang mengeras menumpuk di usus, semakin bobot badan Anda bertambah.


Teori lainnya adalah bahwa lemon merupakan sumber makanan yang amat rendah rendah kalori sehingga tidak akan memicu kenaikan berat badan, karena sifat asamnya justru membantu meredam rasa lapar.


Begitu pula dengan jahe. Sebuah artikel di British Journal of Nutrition melaporkan bahwa jahe mampu mengendalikan kadar gula darah dan kolesterol, serta membakar lemak, sehingga membantu mengurangi nafsu makan. Dr. Len Kravitz dalam artikel Biological and Pharmaceutical Bulletin menyatakan bahwa jahe dapat menekan produksi hormon kortisol.


Hati-hati efek samping minum air jahe


Minum air jahe untuk mendapatkan manfaat jahe umumnya aman-aman saja. Namun ketika dikonsumsi berlebihan, jahe dapat membuat sakit perut, perut kembung terasa panas, hingga mulas dan diare. Anda tak dianjurkan mengonsumsi lebih dari 4 gram jahe per hari.


Konsumsi jahe dalam bentuk apa pun juga dikhawatirkan menimbulkan interaksi berbahaya jika Anda sedang minum obat pengencer darah. Maka jika Anda adalah salah satunya, konsultasi dulu dengan dokter sebelum minum air jahe.


Begitu juga untuk ibu hamil. Meski minum air jahe tidak membahayakan apalagi meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, Anda sebaiknya tetap konsultasikan dulu dengan dokter kandungan Anda sebelum minum air jahe saat hamil.



0 komentar:

Posting Komentar

Related image