Nasi Padang menjadi makanan favorit banyak orang. Nasi dicampur gulai-gulai khas Minang dan lauk seperti Rendang memang selalu menambah selera makan.
Namun apakah kamu menyadari jika porsi nasi Padang saat dibungkus lebih banyak dari pada makan di restorannya langsung? Ternyata ada alasan di balik fenomena unik itu. Coba disimak guys.
1. Alasan solidaritas
Masyarakat Sumatera Barat dulunya menyebut restoran Padang dengan nama rumah makan Ampera, yang merupakan singkatan dari Amanat Penderitaan Rakyat. Konon, ketika dulu Indonesia dilanda krisis ekonomi, para pemilik warung Padang menunjukkan rasa solidaritasnya dengan menambahkan porsi nasi saat dibungkus.
Pemilik warung Padang beranggapan kalau mereka yang membeli dibungkus, akan berbagi dengan keluarganya di rumah. Oleh karena itu, nasi dilebihkan agar keluarga si pembeli juga bisa ikut menikmati nasi itu.
2. Karena estetika
Ada juga pendapat lain yang mengatakan porsi nasi Padang dibungkus lebih banyak karena alasan estetika. Jumlah nasi yang banyak akan membuat bungkusan terlihat lebih tegak, sehingga lebih sedap dipandang.
3. Mengurangi biaya cuci piring
Ada juga yang beranggapan porsi nasi Padang yang diberikan berkaitan dengan biaya operasional. Konon, pemilik restoran Padang biasanya sudah memperhitungkan biaya operasional dengan sangat detail.
Saat makan di tempat, pemilik restoran Padang harus mengeluarkan biaya untuk sabun cuci hingga membayar gaji karyawan. Jadi ketika ada yang membeli dengan dibungkus, biaya cuci piring tidak diperhitungkan, sehingga porsi bisa lebih banyak.
Wah, unik juga ya. Kalau kamu selama ini percaya dengan pendapat yang mana nih? Bagikan di kolom komentar ya!
0 komentar:
Posting Komentar