Mesir adalah salah satu negara dengan peninggalan bersejarah yang sangat terkenal di dunia. Beberapa di antaranya adalah piramida, Sphinx / Sfinks, kuil, kolossi, dan beberapa bangunan bersejarah lainnya. Tentu saja piramida telah menjadi simbol pariwisata yang sangat terkenal bagi para wisatawan asing di seluruh dunia.
Namun, apakah kamu tahu tentang fakta ilmiah mengenai piramida Mesir tersebut? Benarkah bangunan bersejarah tersebut merupakan bangunan yang dulunya pernah dibuat oleh alien? Daripada penasaran, lebih baik kamu simak artikel ini hingga tuntas.
1. Sejarah pembuatan piramida
Seperti dicatat dalam laman History, negeri Mesir di zaman kuno merupakan negeri dengan kehebatan manusia dalam membangun bangunan-bangunan yang tampak mustahil dikerjakan oleh manusia. Bangunan-bangunan besar seperti piramida dibangun pada saat masa kejayaan dan pemerintahan Firaun Mesir.
Piramida dibangun sejak awal Kerajaan Lama. Piramida Mesir tertua yang tercatat dalam sejarah dibangun pada 2630 Sebelum Masehi pada saat kekuasaan Raja Djoser dari dinasti ke-3. Kala itu, perancang dan arsitek piramida tertua tersebut adalah Imhotep, seorang pemimpin keagamaan sekaligus tabib kerajaan. Tentu saja pembangunan piramida ini merupakan langkah awal dari ambisi raja-raja Mesir untuk menunjukkan kemegahan pada dunia.
Setelah Raja Djoser meninggal, piramida tersebut menjadi makam raja, meskipun pada awalnya piramida bukanlah berfungsi sebagai makam resmi kerajaan. Namun, karena permintaan sang raja di akhir-akhir hidupnya untuk dimakamkan di piramida buatannya, maka--untuk selanjutnya--seluruh pengikut dan ahli warisnya memakamkan raja di piramida.
Salah satu piramida, yakni Piramida Merah, merupakan piramida yang dipercaya sebagai bangunan yang khusus dibuat sebagai tempat makam profesional pertama di era kerajaan Mesir. Piramida Merah dibangun dan terletak di Dashur, di mana piramida ini juga merupakan tempat pemakaman Raja Sneferu, yakni raja pertama dari dinasti keempat kerajaan Mesir (2613-2589 SM).
2. Piramida Giza adalah piramida paling terkenal di Mesir
Piramida Giza merupakan salah satu bangunan terbesar di Mesir dan bahkan dunia. Piramida ini juga merupakan piramida paling terkenal di Mesir. National Geographic dalam lamannya mencatat bahwa proyek pembangunan Piramida Giza berawal di zaman kekuasaan Firaun Khufu sekitar 2550 Sebelum Masehi. Hingga saat ini, piramida megah tersebut masih kokoh berdiri dan menjadi salah satu tujuan wisata favorit bagi wisatawan.
Putra dari Raja Khufu, yakni Firaun Khafre, membuat piramida kedua di Giza sekitar 2520 Sebelum Masehi. Pada bangunan piramida terbarunya, Firaun Khafre menambahkan bangunan yang bernama Sphinx atau Sfinks, yakni sebuah monumen besar yang berbentuk tubuh singa dan kepala raja. Sfinks didirikan di sekitar makam-makam Firaun Mesir dan memiliki tinggi mencapai 3 meter dan panjang sekitar 20 meter.
Sedangkan, piramida ketiga yang dibangun di Giza menjadi piramida yang terkecil dibandingkan kedua piramida sebelumnya. Piramida ketiga di Giza ini dibangun pada era Firaun Menkaure sekitar 2490 Sebelum Masehi. Meskipun ukurannya lebih kecil dari kedua bangunan piramida sebelumnya, namun piramida ketiga ini memiliki struktur komplek makam yang jauh lebih rumit dan lengkap.
3. Bagaimana membangun sebuah piramida?
Piramida besar di Giza mencapai tinggi 138 meter dan menjadi salah satu keajaiban dunia. Bahkan, piramida ketiga yang ukurannya jauh lebih kecil saja sudah memiliki tinggi 65 meter. Jika piramida dibangun pada zaman modern seperti saat ini, mungkin manusia bisa lebih mudah dalam membangunnya. Namun, membangun piramida pada zaman ribuan tahun lalu, bagaimana caranya?
Laman Live Science menulis bahwa sebetulnya piramida dapat berdiri kokoh karena adanya fondasi persegi yang ada pada tiap-tiap bangunan, di mana hal tersebut sudah dapat dilakukan oleh orang-orang kuno meskipun dengan teknik yang cukup sederhana. Awalnya makam persegi panjang dijadikan dasar bangunan, lalu kemudian bangunan diperbesar ke atas secara perlahan sampai membentuk setidaknya enam lapisan (termasuk terowongan dan ruang bawah tanah).
Piramida Giza pertama tidak memiliki batu dengan sudut-sudut yang konstan, dan hal ini rupanya diperbaiki pada piramida kedua di zaman Firaun Khafre. Para firaun menunjuk seorang pejabat kerajaan untuk mengawasi pembangunan piramida, hal ini dibuktikan melalui penemuan arkeologis pada 2010. Ilmuwan dan ahli sejarah menemukan catatan kuno yang berisi perintah raja kepada pejabat-pejabat istana yang harus bertanggung jawab mengawasi pembangunan piramida.
Dibutuhkan sekitar 10.000 orang untuk membangun ketiga Piramida Giza tersebut. Batu-batuan yang digunakan untuk membangun piramida merupakan batuan dari tambang yang terletak di tenggara Piramida Menkaure, sebuah wilayah pertambangan yang juga dekat dengan piramida pertama dibuat. Untuk memindahkan batu yang sangat besar tersebut, pekerja Mesir menggunakan alat semacam kereta luncur.
Sedangkan, batuan besar tersebut diangkat menggunakan tali besar yang dibantu oleh para pekerja. Ilmuwan juga pernah menemukan lubang-lubang bekas penyangga tangga katrol, di mana lubang tersebut membuktikan bahwa sistem pengerjaan piramida--meskipun memakan waktu lama--dapat dilakukan dengan presisi. Ternyata, sistem pembangunan piramida juga mirip dengan sistem pembangunan dari bangunan kuno di Yunani.
4. Piramida juga sempat dikaitkan dengan pekerjaan alien
Meskipun piramida termasuk bangunan biasa yang bisa dilakukan oleh manusia zaman dulu, namun tetap saja masih ada beberapa kalangan yang meyakini bahwa piramida ada hubungannya dengan alien atau makhluk asing. Mungkin saja hal ini sangat berkaitan dengan teori konspirasi dan ada banyak orang yang percaya dengan teori-teori pseudosains tersebut.
Laman National Geographic mencatat bahwa ada beberapa bangunan bersejarah yang masih dianggap pernah dibuat oleh alien, di antaranya piramida Mesir, batuan stonehenge, teotihuacan, dan masih banyak lagi. Adanya keterbatasan manusia dalam menalar sesuatu, bisa jadi menyebabkan banyak orang langsung menyimpulkan sesuatu tanpa dasar ilmiah yang kuat.
Padahal, sains modern telah membuktikan bahwa piramida dan bangunan megah lainnya merupakan bangunan yang dibuat oleh manusia. Pembangunan tersebut tentu saja membutuhkan waktu yang sangat lama, bahkan masih banyak sisi bangunan yang dianggap cacat atau tidak sempurna karena kesalahan dalam kalkulasi desain. Faktanya, di dunia ini ada banyak bangunan megah buatan manusia yang sepintas tampak mustahil dibangun oleh manusia.
5. Piramida bukan hanya terdapat di Mesir
Ada banyak piramida yang terdapat di dunia ini dan memang sebagian yang terkenal berada di Mesir. Selain Mesir, ada beberapa piramida terkenal lainnya yang terdapat di Meksiko, Tiongkok, Irak, Sudan, Guatemala, dan beberapa wilayah lainnya. Bangunan-bangunan tersebut sama megahnya dengan bangunan piramida di Mesir.
Bahkan, Piramida Matahari Teotihuacan merupakan salah satu piramida paling megah di dunia. Seperti dicatat dalam laman Britannica, piramida setinggi 66 meter ini dibangun pada tahun 100 Masehi dengan menggunakan 765.000 meter kubik material. Batuan yang digunakan adalah batuan jenis vulkanik kasar merah yang banyak terdapat di wilayah Meksiko pada umumnya.
Para ilmuwan dan ahli sejarah percaya bahwa Piramida Teotihuacan dibuat berdasarkan kepercayaan yang dianut oleh sebagian besar masyarakat kota pada saat itu. Kemungkinan besar, di atas piramida pernah terdapat kuil yang digunakan untuk berbagai ritual. Uniknya, ada banyak terowongan bawah tanah yang saling berhubungan dengan jalan-jalan besar di kota.
Itulah beberapa fakta ilmiah mengenai piramida, bangunan megah yang dibangun oleh manusia di zaman kuno. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan kamu di bidang sejarah, ya!
0 komentar:
Posting Komentar