Powered By Blogger

Jumat, 15 Januari 2021

Kisah Hidup Endriyanto, Bocah 9 Tahun yang Hidupi 8 Anggota Keluarga dengan Berjualan

 

Bekerja keras demi menghidupi keluarga sudah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh seorang pria. Namun akan berbeda cerita bila usia dia baru menginjak 9 tahun.

Endriyanto, bocah 9 tahun terpaksa menjadi tulang punggung untuk menghidupi keluarganya. Tidak tanggung-tanggung, Endriyanto harus menghidupi 8 anggota keluarganya dengan berjualan.


Jualan Risol dan Kue

Masa kecil harusnya dilalui oleh anak-anak dengan bermain sembari belajar. Namun sayang, hal itu tak bisa dirasakan sepenuhnya oleh Endriyanto. Anak berusia 9 tahun ini harus berjualan keliling untuk bisa menghidupi 8 anggota keluarganya.

"Jualan risol sama kue, keliling desa," kata Endriyanto.

"Gemblong sama pastel, onde-onde," sambungnya

Keuntungan Endriyanto

Bekerja dengan keras memang akan membuahkan hasil yang setimpa. Begitu pula dengan Endriyanto. Jualan aneka kue itu memberikan keuntungan bagi Endriyanto. Meski kecil, namun itu sudah lebih dari cukup.

Uang untuk Keperluan Keluarganya

Saat ditanya uang keuntungan untuk apa, Endriyanto justru memberikan jawaban yang di luar pemikiran. Bagaimana tidak, hasil kerja kerasnya berjualan keliling itu uangnya digunakan untuk memenuhi dan membayar keperluan keluarganya.

"Buat Bude, buat bayar utang sama beli susu dedek (adik)," jawabnya dengan polos

Alasan Berjualan Saat Masih Kecil

Lebih lanjut, Endriyanto juga menjelaskan alasannya sudah bekerja di usianya masih muda. Bukan mencari uang untuk kesenangannya, diakuinya dia bekerja untuk membantu orangtua.

Karena biar membantu pengin orangtua lah," jawab Endri saat ditanya alasan berjualan keliling.

"Karena sudah mengurusi Endri dari kecil," lanjutnya menjelaskan.

Tetap Berjualan Meski Capek

Bocah berusia 9 tahun yang begitu menyayangi orangtuanya ini juga merasakan capek. Meski begitu, Endri tetap harus berjualan agar bisa membantu perekonomian keluarganya.

"Ya capek, iya (pulang sekolah), iya (tetap mau berjualan)," jawabnya.

Pendidikan dan Agama Tak Terganggu

Sejak pulang sekolah sudah berjualan, tak membuat Endri melupakan pendidikan dan agamanya. Diakuinya, pelajaran selama di sekolah tidak terganggu meski Endri berjualan setiap harinya. Selain itu, ibadah Endri juga tetap terlaksana.

Nilai Pelajaran Bagus

Hal ini juga dibuktikan dengan capaian nilai yang diraih Endri. Diakuinya, nilai pelajaran Endri bagus-bagus.

"Ya Alhamdulillah nilainya bagus-bagus," kata Endri.

0 komentar:

Posting Komentar

Related image