Jika pernah berkunjung ke Amerika Serikat saat perayaan Thanksgiving —atau sekadar melihat tradisi ini dari film-film Hollywood— maka kamu mungkin sadar dengan keberadaan ayam kalkun panggang yang ikonik. Kalkun atau ‘turkey’ merupakan bahan makanan yang cukup populer di AS, terutama saat Thanksgiving dan Natal.
Kalkun panggang disajikan saat acara makan keluarga. Biasanya, kalkun dihidangkan bersama dengan lauk pendamping lain dan saus spesial. Namun, mengapa akhirnya kalkun begitu identik sebagai makanan khas saat perayaan Thanksgiving di AS?
Catatan keberadaan kalkun sebagai makanan khas Thanksgiving di AS
Dikisahkan dalam buku Pilgrims of Plymouth, ada seorang pengembara Inggris melakukan perjalanannya ke AS, untuk melaksanakan perayaan besar tahun 1621, dan dianggap sebagai Thanksgiving pertama (meskipun beberapa sejarawan mungkin tidak mengakuinya).
Saat itu, dalam perayaan Thanksgiving pertama itu kalkun masih belum disajikan sebagai makanan khas. Namun, sudah ada kalkun liar di daerah Plymouth —seperti yang dicatat oleh kolonis William Bradford dalam bukunya Of Plymouth Plantation.
Catatan paling jelas mengenai keberadaan hidangan kalkun dalam acara pesta panen Pilgrim, berasal dari tulisan Edward Winslow berjudul Mourt's Relation: A Journal of the Pilgrims at Plymouth. Catatan tersebut tidak menyebutkan secara eksplisit tentang kalkun, tetapi dia menuliskan bahwa para peziarah mengumpulkan unggas liar untuk dimakan.
Asal muasal kalkun menjadi makanan ikonik Thanksgiving
Walaupun acara mengucap syukur dan merayakan panen sudah populer di beberapa negara bagian, sayangnya perayaan ini belum termasuk sebagai hari libur nasional tahunan sampai abad ke-19. Presiden terkadang mengumumkan perayaan Thanksgiving, tetapi liburan itu belum sepenuhnya diterima secara nasional di Negara Paman Sam.
Ketika jurnal William Bradford dicetak ulang pada tahun 1856, banyak orang yang mendukung agar Thanksgiving menjadi hari libur nasional. Pada tahun 1863, Abraham Lincoln akhirnya menyatakan Thanksgiving sebagai hari libur nasional.
Di perayaan-perayaan tersebut, nyatanya, sudah mulai mengonsumi kalkun. Adapun Alexander Hamilton, yang dijuluki bapak pendiri Amerika Serikat, pernah berkomentar:
“Tidak ada warga AS yang tidak makan kalkun pada Hari Thanksgiving."
Dari sana, secara serentak, kalkun langsung mendapatkan daya tarik sebagai makanan khas Thanksgiving pilihan orang Amerika —melihat tulisan Bradford tentang bagaimana para kolonis memburu kalkun liar pada musim gugur 1621, dan burung bertubuh besar ini disebut sebagai hewan asli Amerika Utara.
“Ini semua adalah bagian dari gagasan yang lebih besar untuk membawa kepekaan nasional ke Amerika Serikat dengan mengonsumsi jenis makanan yang sama,” kata Ashley Rose Young, sejarawan di Museum Nasional Sejarah Amerika Smithsonian, kepada CNBC.
Selain itu, ada alasan lain mengapa banyak orang yang makan kalkun daripada, misalnya, ayam di pesta seperti Thanksgiving. Unggas berukuran 6-7 kilogram ini lebih besar dari ayam, sehingga mereka dapat memberi makan lebih banyak anggota keluarga.
Sementara, orang AS begitu bangga bahwa hewan tersebut adalah unggas asli dari negaranya. Tapi kenyataannya, kalkun justru memiliki sebutan ‘turkey’ atau ‘ turki.’ Soal ini, banyak teori yang beredar mengenai sejarah nama turki itu sendiri. Namun NPR melansir, bahwa sebutan tersebut ada kaitannya dengan pengaruh sejarah panjang perdagangan kalkun di AS.
Terlepas dari itu, kalkun, turkey, atau turki hanyalah sebuah nama dan kebiasaan penyebutan dari masing-masing masyarakat di negaranya. Semisal, di Arab unggas berdaging tebal ini disebut 'diiq Hindi' berarti ayam India. Sedangkan di Rusia namanya menjadi 'indjushka' yang artinya burung India.
0 komentar:
Posting Komentar