Di Belgia, Ada banyak jenis bir yang cukup terkenal. Akan tetapi, dua yang paling populer hanyalah bir Abbey dan Trappist. Menariknya, sementara bir Abbey dapat diproduksi oleh produsen swasta, bir Trappist hanya boleh diproduksi oleh biarawan tertentu.
Pabrik bir Trappist pertama di Belgia, Westmalle, memulai produksi birnya pada akhir tahun 1836 (hampir 50 tahun setelah Revolusi Prancis). Kala itu, Westmalle, yang dideskripsikan berwarna gelap dan manis, dikhususkan untuk para biarawan.
Tentunya bukan hal yang lazim jika biarawan diperbolehkan memproduksi bir. Namun, ordo biarawan Trappist mematahkan dogma tersebut. Mereka membuktikan bahwa seorang biarawan sekalipun bisa bersaing membuat minuman beralkohol, yang cenderung ditolak oleh institusi keagamaan lain.
Biarawan Trappist sudah berdiri sejak abad ke-17, tepatnya di Biara La Grande Trappe, Normandia. Secara keagamaan, biarawan Trappist ini patuh terhadap peraturan Santo Benediktus yang ketat—sebuah pedoman kuno untuk kehidupan yang monastik.
Dalam situasi yang mendesak, kepala biara tak akan ragu untuk mengatasi krisis dengan cara memproduksi bir. Kendati ada aturan yang sangat spesifik tentang apa yang memenuhi syarat sebagai bir Trappist; dan ada pula sertifikasi khusus untuk pembuatannya.
Tempat pembuatan bir Trappist haruslah di biara; dan yang berperan dalam produksinya pun harus para biarawan. Keuntungan dari penjualan bir ini wajib digunakan untuk mendukung biara atau program sosial lain di luarnya.
Per Januari 2019, hanya ada 14 biara yang memenuhi kualifikasi sebagai produsen bir Trappist: 6 di antaranya berada di Belgia, 2 di Belanda, dan sisanya tersebar di Austria, Italia, hingga di Amerika Serikat.
Di sisi lain, bir Abbey pada dasarnya didefinisikan sebagai bir bergaya biara yang tidak diproduksi oleh para biarawan. Setelah penunjukan resmi bir Trappist oleh International Trappist Association (ITA, pada 1997), kata "Abbey" muncul untuk mewakili bir apa pun yang mirip dengan jenis bir Trappist, tetapi dibuat dan tidak mewakili biara mana pun.
0 komentar:
Posting Komentar