Powered By Blogger

Kamis, 21 Januari 2021

Mengunjungi Latar Tempat Film “Kimi No Na Wa.”

 


Pada 2016 lalu, film animasi “Kimi No Na Wa.” yang disutradarai oleh Makoto Shinkai ini telah memicu terjadinya fenomena sosial di Jepang. Film ini ditayangkan di berbagai negara dunia. Bahkan film ini juga memenangkan penghargaan Best Animation Award di Los Angeles, Amerika dan menyandang predikat sebagai film Jepang dengan jumlah penonton terbanyak di Tiongkok. Film ini mengambil hati banyak orang di berbagai belahan dunia.

Ceritanya adalah tentang Taki, seorang siswa SMA yang tinggal di perkotaan dan Mitsuha, siswi SMA yang tinggal di desa. Pada suatu pagi, kedua remaja yang tidak pernah bertemu sebelumnya ini terbangun dalam keadaan jiwa saling tertukar. Cerita ini berlatar tempat di Tokyo dan Hida di Prefektur Gifu. Menariknya, di dalam cerita, lanskap tempat-tempatnya digambarkan dengan begitu realistis. Berwisata kecil-kecilan mengunjungi tempat yang menjadi gambaran lanskap dalam film ini kini sedang populer di Jepang. Misalnya, kuil yang jadi tempat latar, jadi banyak dikunjungi oleh para jemaah.

Di Tokyo ada banyak tempat yang pasti banyak menyimpan kenangan bagi penggemar film ini. Kali ini akan diperkenalkan 6 tempat yang paling pas untuk dibidik kamera. Selagi berwisata di Tokyo, jangan lupa selalu sediakan kamera di tangan!


Jembatan ini berkali-kali muncul di dalam film. Letaknya ada di sebelah kiri persis setelah keluar dari Stasiun JR Shinanomachi. Di film, jembatan ini adalah tempat Taki dan Okudera berpisah setelah kencan dan Mitsuha yang menelepon Taki ketika berkunjung ke Tokyo. Di sekeliling jembatan terdapat barisan pohon ginko dan suasananya pun tenang, cocok dimasukkan dalam rute jalan-jalan Anda.

Salah satu pemandangan Tokyo paling berkesan yang muncul di film ini adalah sebuah bangunan unik dengan matahari terbit di belakangnya. Bangunan yang merupakan gedung tertinggi ke-4 di Tokyo tersebut adalah Docomo Tower. Gedung ini adalah kantor perusahaan NTT Docomo, salah satu perusahaan penyedia layanan telepon seluler di Jepang.
Sebenarnya, gedung tersebut terletak tidak jauh dari Stasiun Yoyogi. Akan tetapi di dalam film digambarkan gedung ini terletak di sebelah kanan jembatan penyeberangan di dekat Stasiun JR Shinanomachi. Seperti yang dapat dilihat pada gambar di atas, lanskap dalam film dan foto lanskap yang sebenarnya begitu mirip, mulai dari gedung-gedung di sekitar, rambu lalu lintas, sampai pohon-pohon di pinggir jalan. Penggemar pasti akan merasakan kembali keharuan dalam film tersebut.

Latar belakang saat Taki dan teman-temannya pulang sekolah adalah “Meiji Memorial Picture Gallery” yang ada dalam lingkungan Jingu Gaien (Taman Jingu) di dekat Stasiun JR Shinanomachi. Bangunan museum itu sendiri ditetapkan sebagai aset budaya penting Jepang. Di dalamnya banyak mural-mural berharga yang menggambarkan sejarah modernisasi Jepang sejak zaman Edo sampai zaman Meiji. Lukisan pada dindingnya menggambarkan Jepang pada zaman peralihan pakaian orang Jepang dari kimono menuju pakaian modern seperti sekarang ini. Gambaran zaman saat budaya tradisional Jepang berbaur dengan budaya Barat sangat sayang untuk dilewatkan, cocok bagi Anda yang ingin tahu lebih banyak mengenai sejarah Jepang.

Jam buka: 09:00 – 17:00, (terakhir masuk 16:30); jadwal khusus akhir dan awal tahun (30 Desember - 2 Januari) 10:00-17:00, (terakhir masuk 16:30)
Biaya masuk: 500 yen (untuk pemeliharaan fasilitas)
Hari libur: tidak pasti

Kalau sudah lelah jalan-jalan dan perut mulai lapar, ayo pergi ke “The National Art Center, Tokyo”! Inilah tempat kencan Taki dan Okudera, seorang senior wanita di tempat kerja sambilannya. Mereka makan di “Salon de The ROND” yang ada di lantai 2 gedung ini. Ciri khas desain kafe ini adalah bentuknya yang menyerupai lingkaran mengambang di udara. Di sini terkenal dengan kue, makaron, dan aneka makanan manis berkelas lainnya. Ada juga menu khusus yang berganti-ganti tergantung pameran yang ada di dalam gedung. Untuk melihat pameran di dalam gedung tidak dipungut biaya. Tempat ini juga pas untuk mencari cendera mata karya seniman kontemporer Jepang.

Jam buka: 10:00 – 18:00 (terakhir masuk 17:30), Jumat 11:00 – 20:00 (terakhir masuk 19:30)
Hari libur: Selasa (tetap buka bila Selasa adalah hari libur nasional atau hari libur pengganti), akhir dan awal tahun.

Salon de The ROND
Jam buka: 11:00 – 18:00 (terakhir masuk 17:30), Jumat 11:00 – 19:00 (waktu pesan terakhir 18:30)
Hari libur: Selasa

  • Membandingkan Kota Hida yang tenang dengan Tokyo kemudian dipadukan dengan alunan musik rupanya menjadi daya tarik tertentu dari fil “Kimi No Na Wa”. Lanskap yang ditampilkan dalam lagu “Zenzenzense” oleh RADWIMPS ini banyak disukai penggemar. Salah satu tempat yang muncul dalam lanskap tersebut adalah perempatan di belakang Kantor Polisi Shinjuku. Beberapa lampu lalu lintas yang berbentuk lingkaran semakin memunculkan kesan Tokyo sebagai kota cyber yang modern. Di area ini juga terdapat banyak gedung tinggi modern dengan arsitektur unik. Tempat ini sangat direkomendasikan bagi penggemar arsitektur.


0 komentar:

Posting Komentar

Related image