Sebagai bangunan mewah, Rumah Kerang (Casa de las Conchas), di Salamanca, Spanyol, memiliki halaman tengah yang sangat luas. Ada pengaruh arsitektur Islam yang diimplementasikan terhadap desain rumah ini, khususnya di bagian balkon yang menghadap ke halaman tengah.
Sebagaimana di Kota Kordoba, arsitektur Islam pada bangunan seperti itu biasanya disesuaikan dengan cuaca. Dengan menempatkan halaman (dengan atap terbuka) di tengah rumah, angin dapat leluasa masuk. Dekorasi demikian juga memberikan kesejukan yang lebih stabil di dalam rumah, sebuah tempat untuk melarikan diri dari kegerahan.
Di pekarangan, yang berada tepat di tengah rumah itu, juga ada sebuah sumur yang digunakan sebagai sumber air minum utama. Walhasil, hampir segala aktivitas menjadi terpusat di dalam rumah. Pemilik rumah bisa tenang bersantai atau nyaman berkumpul bersama keluarga.
Mitos Rumah Kerang
Setidaknya ada lebih dari 300 cangkang kerang yang ditempel di Casa de las Conchas. Konon, di bawah semua kulit kerang ini terdapat koin emas. Mitos lainnya menyebutkan bahwa di salah satu cangkang kerang terdapat perhiasan Keluarga Maldonado (pemilik rumah paling awal).
Bagi siapa pun yang mau mengambil emas dan hiasan tersebut, maka harus memberikan uang jaminan. Jika mereka berhasil menemukannya, mereka bisa membawa harta tersembunyi itu plus uang jaminannya. Tetapi jika gagal, maka uang jaminan akan hangus dan tak bisa dibawa kembali.
Keluarga terakhir yang menghuni Casa de las Conchas adalah administrator dari Pangeran Santa Coloma. Setelahnya, rumah ini menjadi markas besar Menéndez Pelayo College, yang beroperasi hingga 1960-an. Adapun kini, Rumah Kerang telah menjadi perpustakaan publik, dengan halaman di tengah rumah yang telah diubah menjadi teras.
0 komentar:
Posting Komentar