Ikan salmon merupakan salah satu jenis ikan bertekstur lembut yang mudah diolah untuk dikonsumsi. Di Indonesia, ikan salmon dapat ditemukan di pasar tradisional maupun pusat perbelanjaan. Ikan salmon juga dikenal sebagai salah satu makanan paling bernutrisi di dunia. Maka dari itu, mengonsumsinya bisa memberikan banyak manfaat kesehatan, termasuk mengurangi risiko berbagai macam penyakit. Bagaimana penjelasannya? 1. Sumber protein Ikan salmon memiliki banyak protein berkualitas tinggi. Seperti lemak omega-3, yang merupakan protein penting dalam kehidupan sehari-hari. Protein memiliki banyak manfaat bagi tubuh, seperti membantu tubuh pulih dari cedera, melindungi kesehatan tulang, hingga menjaga massa otot selama proses penurunan berat badan dan proses penuaan. Setiap 3.5 ons daging ikan salmon, mengandung 22-25 gram protein. Tentunya, jumlah protein itu sangat bagus. 2. Lemak omega-3 Ikan salmon adalah salah satu makanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan lemak omega-3. Setiap 100 gram daging ikan salmon ternak, memiliki lemak omega-3 rantai panjang sebanyak 2.3 gram. Sementara itu, salmon liar, mengandung sekitar 2,6 gram. Tubuh kita tidak bisa memproduksi lemak omega-3, sedangkan protein ini sangat dibutuhkan oleh tubuh. Maka dari itu, mengonsumsi ikan salmon adalah opsi yang tepat. Sebuah studi pada 2012 menemukan bahwa mengonsumsi 0.45-4.5 gram lemak omega-3 bisa meningkatkan fungsi arteri di dalam tubuh. Mengonsumsi dua porsi ikan salmon dalam waktu seminggu, bisa memenuhi kebutuhan lemak omega-3.
3. Kaya akan vitamin B Dalam daging ikan salmon liar, terdapat banyak sekali kandungan vitamin B, mulai dari vitamin B1-B6, B9, hingga B12. Vitamin B membantu tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi. Kemudian, vitamin B juga menjadi “pendukung” tubuh untuk memperbaiki sel DNA yang rusak. Vitamin B terbukti menurunkan peradangan dalam tubuh, yang bisa saja mengacu pada penyakit jantung. Tidak heran, banyak studi yang menegaskan bahwa vitamin B bisa mengoptimalisasi sistem otak dan saraf. 4. Menurunkan risiko penyakit berbahaya Karena kandungan lemak di dalam daging ikan salmon sangatlah banyak, omega-3 bisa menurunkan beberapa risiko penyakit berbahaya, seperti: Penyakit jantung (serangan jantung atau stroke) Kanker Demensia Alzheimer dan penyakit kognitif lainnya Tidak hanya itu, daging ikan salmon juga dipercaya meredakan gejala rheumatoid arthritis, yang terjadi akibat sistem kekebalan tubuh tidak baik, nyeri atau pembengkakan pada persendian tangan atau kaki yang disebabkan oleh autoimun.
5. Sumber potasium yang baik Salmon mengandung potasium tinggi. Dalam daging ikan salmon liar, terdapat 18% potasium (kebutuhan per hari) pada setiap 3.5 ons dagingnya. Pada ikan salmon ternak, hanya ada 11%. Faktanya, salmon memiliki lebih banyak kandungan potasium dibandingkan pisang. Dengan kata lain, ikan salmon bisa membantu kita mengontrol tekanan darah. Risiko terserang stroke pun juga menurun. 6. Mengandung selenium Selenium bisa membantu melindungi tulang. Selain itu, selenium juga mampu menurunkan kadar antibodi tiroid dalam tubuh penderita penyakit tiroid autoimun. Risiko kanker pun akan menurun. Sekitar 3,5 ons dari ikan salmon, mengandung 59-57% (kebutuhan per hari) selenium. Nyatanya, mengonsumsi salmon dan ikan-ikan lain yang tinggi kadar selenium, bisa meningkatkan kadar selenium dalam darah. 7. Menurunkan risiko penyakit jantung Di saat lemak omega-6 dan omega-3 di dalam aliran darah tidak stabil, kemungkinan terserang penyakit jantung pun meningkat. Studi menunjukkan, mengonsumsi makanan mengandung lemak omega-3 dari ikan salmon, bisa menurunkan kadar lemak omega-6 dalam tubuh. Dalam studi berdurasi empat minggu, responden pria dan wanita dengan tubuh yang sehat, diminta mengonsumsi dua porsi ikan salmon setiap minggunya. Hasilnya, kenaikan kadar lemak omega-3 mencapai 8-9%, sekaligus menurunkan kadar lemak omega-6. Para ahli menyarankan orang dewasa mengonsumsi makanan laut sebanyak 8 ons setiap minggunya, terutama ikan-ikan yang mengandung lemak omega-3, seperti ikan salmon. Sementara itu, anak-anak sebaiknya mengonsumsi makanan laut sebanyak 2-4 ons setiap minggunya, sejak usia 2 tahun. Akan tetapi, perlu diingat bahwa ibu hamil sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi ikan salmon. Sebab, risiko kandungan merkuri dalam ikan apapun, tetap harus diwaspadai
5. Sumber potasium yang baik Salmon mengandung potasium tinggi. Dalam daging ikan salmon liar, terdapat 18% potasium (kebutuhan per hari) pada setiap 3.5 ons dagingnya. Pada ikan salmon ternak, hanya ada 11%. Faktanya, salmon memiliki lebih banyak kandungan potasium dibandingkan pisang. Dengan kata lain, ikan salmon bisa membantu kita mengontrol tekanan darah. Risiko terserang stroke pun juga menurun. 6. Mengandung selenium Selenium bisa membantu melindungi tulang. Selain itu, selenium juga mampu menurunkan kadar antibodi tiroid dalam tubuh penderita penyakit tiroid autoimun. Risiko kanker pun akan menurun. Sekitar 3,5 ons dari ikan salmon, mengandung 59-57% (kebutuhan per hari) selenium. Nyatanya, mengonsumsi salmon dan ikan-ikan lain yang tinggi kadar selenium, bisa meningkatkan kadar selenium dalam darah. 7. Menurunkan risiko penyakit jantung Di saat lemak omega-6 dan omega-3 di dalam aliran darah tidak stabil, kemungkinan terserang penyakit jantung pun meningkat. Studi menunjukkan, mengonsumsi makanan mengandung lemak omega-3 dari ikan salmon, bisa menurunkan kadar lemak omega-6 dalam tubuh. Dalam studi berdurasi empat minggu, responden pria dan wanita dengan tubuh yang sehat, diminta mengonsumsi dua porsi ikan salmon setiap minggunya. Hasilnya, kenaikan kadar lemak omega-3 mencapai 8-9%, sekaligus menurunkan kadar lemak omega-6. Para ahli menyarankan orang dewasa mengonsumsi makanan laut sebanyak 8 ons setiap minggunya, terutama ikan-ikan yang mengandung lemak omega-3, seperti ikan salmon. Sementara itu, anak-anak sebaiknya mengonsumsi makanan laut sebanyak 2-4 ons setiap minggunya, sejak usia 2 tahun. Akan tetapi, perlu diingat bahwa ibu hamil sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi ikan salmon. Sebab, risiko kandungan merkuri dalam ikan apapun, tetap harus diwaspadai
0 komentar:
Posting Komentar