Apakah kamu percaya bahwa ada kehidupan lain selain di Bumi? Atau justru kamu tidak pernah percaya akan hal tersebut? Semuanya tentu saja kembali lagi pada masing-masing orang. Namun, terlepas dari kepercayaan atau keyakinan, sains sering membahas dan menganalisa apakah alien atau makhluk hidup kompleks di luar Bumi benar-benar ada atau tidak.
Nah, setidaknya ada lima alasan ilmiah yang menyatakan bahwa alien itu bisa ada dan tidak ada. Semuanya dipaparkan secara berimbang dan bahkan melibatkan studi atau pendapat dari banyak kalangan ilmuwan. Yuk, disimak
1. Alam semesta itu sangat luas dan nyaris tanpa batas
Bumi yang kita diami ini berada dalam sebuah tata surya yang menampung beberapa planet dan satu bintang besar (Matahari). Lalu ada galaksi yang dapat menampung miliaran tata surya dan bahkan ada gugusan supergalaksi yang bisa menampung jutaan galaksi. Nah, dalam alam semesta bisa terdapat miliaran hingga triliunan galaksi.
Jadi, kamu bisa bayangkan betapa luasnya alam semesta ini. Bahkan Bumi sudah tidak akan terlihat lagi jika alam semesta dihamparkan. Berdasar pada fakta ini, ada banyak orang yang meyakini bahwa makhluk hidup di luar Bumi itu pasti ada. Mereka yakin bahwa entah di bagian alam semesta lainnya, kehidupan kompleks dan cerdas seharusnya ada.
Namun, dengan luasnya alam semesta tersebut, tidak kemudian bahwa berarti alien juga harus ada. Jurnal sains Royal Astronomical Society berjudul Extraterrestrial Intelligent Being do not Exist yang diterbitkan oleh Universitas Harvard telah menulis panjang lebar mengenai analisa mendalam mengenai kehidupan asing jika memang mereka ada.
Berdasarkan analisa yang dilakukan, jika memang kehidupan asing itu ada, seharusnya keberadaan mereka sudah bisa dideteksi dan bahkan kehadiran mereka sudah ada di tata surya kita. Ulasan sains tersebut bukan satu-satunya gagasan ilmiah yang pernah dicatat dalam jurnal sains. Beberapa kalangan akademisi lainnya juga berpendapat sama, bahwa alien itu tidak ada.
Jika memang makhluk asing tidak ada, maka kehidupan manusia di Bumi benar-benar sendirian dan itu berarti kita sangatlah istimewa karena bisa menjadi satu-satunya penyintas di alam semesta yang nyaris tanpa batas ini. Namun, mungkinkah alam semesta memang tidak mengizinkan makhluk cerdas lainnya ada? Entahlah. Faktanya, memang tidak ada bukti valid yang menyatakan bahwa mereka ada secara fisik.
2. Kehidupan asing bukan berarti harus kompleks dan cerdas seperti manusia
Salah satu alasan kuat yang menyatakan bahwa makhluk asing itu ada adalah karakteristik mereka. Tidak dibutuhkan kehidupan kompleks yang canggih dan bombastis untuk membuktikan bahwa alien itu ada. Dengan adanya lumut atau bakteri di Mars saja, itu sudah menjadi bukti kuat bahwa alien itu ada dan bahkan dekat dengan kita.
Namun, bagi kalangan akademisi yang skeptis, alasan tersebut tidak dapat dijadikan argumentasi ilmiah karena tidak ditunjang dengan bukti-bukti valid. Planet Mars, misalnya, sering dianggap sebagai planet yang pernah memiliki kehidupan sederhana. Sayangnya, bukti yang didapatkan justru sebaliknya.
Scientific American dalam lamannya mencatat bahwa Planet Mars adalah sebuah planet dengan radiasi dan lingkungan ekstrem yang tidak memungkinkan ada kehidupan biologis di sana. Planet Merah tersebut juga sudah lama kehilangan medan magnetnya sehingga tidak memungkinkan mikroorganisme dapat berkembang secara normal.
Bagaimana dengan planet lainnya di tata surya kita? Sama saja, kebanyakan planet-planet tersebut tidak layak untuk ditinggali oleh organisme hidup. Radiasi, asam keras, suhu ekstrem (sangat panas dan sangat dingin), ketiadaan oksigen, ketiadaan air, dan masih banyak lagi kondisi ekstrem yang tidak memungkinkan organisme dapat hidup di planet-planet tersebut
3. Keberadaan alien dapat dibuktikan melalui gelombang jauh yang ditangkap oleh Bumi
Dunia astronomi pernah dikejutkan dengan kehadiran gelombang asing yang dipancarkan dari zona tertentu di alam semesta. Gelombang tersebut dapat ditangkap oleh Bumi dan tidak semua ilmuwan bisa menjelaskan bagaimana gelombang tersebut bisa ada. Mungkin kehadiran gelombang ini dapat mengidentifikasi kehidupan yang jauh di sana.
Akan tetapi, tidak selamanya gelombang tersebut dapat dikorelasikan dengan keberadaan alien, seperti diulas dalam Science Alert. Beberapa kalangan ilmuwan dan ahli astronomi menjelaskan bahwa gelombang tersebut termasuk fenomena kosmik biasa yang tetap masih membutuhkan penjelasan ilmiah.
Cara-cara komunikasi alien dengan cara ini dianggap sebagai cara-cara yang kuno. Bahkan, anggapan akan adanya alien dinilai sebagai cara paling sederhana dan sistematis untuk menarik minat publik akibat keterbatasan pemahaman manusia. Hal skeptis ini diungkapkan oleh Charley Lineweaver, ilmuwan dan ahli astrobiologi dari Universitas Nasional Australia.
Bagi sebagian ilmuwan, penjelasan ledakan radiasi kosmik masih menjadi salah satu alasan logis di balik keberadaan gelombang aneh tersebut. Beberapa bukti juga mengarah pada ledakan bintang mati yang menghasilkan pancaran radiasi yang sangat dahsyat. Bagaimana menurutmu? Apakah gelombang tersebut memang berasal dari alien?
4. Penampakan UFO bisa dikaitkan dengan keberadaan alien, meskipun sering disanggah oleh ilmuwan
Penampakan UFO juga sering dikaitkan dengan bukti-bukti keberadaan makhluk asing di luar Bumi. Ada banyak kesaksian tentang penampakan UFO yang tersebar di seluruh dunia. Bahkan, di antaranya ada yang terdokumentasi dengan cukup jelas. Bagi mereka yang percaya dengan keberadaan alien, penampakan UFO memang bisa dijadikan pegangan atau bukti.
Namun, bagi banyak kalangan akademisi, penampakan UFO tidak harus dikaitkan dengan alien. Bisa saja hal tersebut adalah fenomena alam biasa atau memang properti milik manusia yang tidak dapat diketahui apa sebetulnya benda tersebut. Jika memang UFO selalu milik alien, seharusnya keberadaan mereka sudah dideteksi dengan sangat jelas di Bumi.
Space dalam lamannya menulis bahwa UFO memang nyata karena secara harfiah, UFO berarti benda terbang yang tak dikenal. Jika kamu melihat balon udara milik tetanggamu, dan kamu tidak mengetahui apa itu sebenarnya, maka kamu bisa menganggapnya sebagai UFO. Kesalahpahaman mengenai bahasa ini telah menjadi mitos dan legenda yang sangat kuat di kalangan masyarakat awam.
Beberapa bukti bahkan menunjukkan bahwa UFO juga sering muncul akibat fenomena alam biasa, misalnya kemunculan bola-bola api di udara. Kemunculan awan yang mirip dengan jalur pesawat juga merupakan fenomena alam yang selalu dikaitkan dengan UFO. Bahkan, perangkat lunak pada komputer pesawat yang sedang terganggu, bisa menampakkan gambaran berbayang dari objek terbang lainnya.
Ahli militer Amerika Serikat pernah menyatakan bahwa sebagian besar UFO yang sering terlihat di udara merupakan drone dan perangkat militer lainnya. Beberapa di antaranya merupakan pesawat asing pengintai milik negara lain dan angkatan udara sering menjatuhkan pesawat mata-mata tersebut.
Namun, tetap saja konsep dan teori yang skeptis tersebut tidak boleh mengesampingkan kebenaran jika memang alien itu ada. Mungkin dari 100 penampakan UFO yang tertangkap oleh teknologi manusia, 95 persennya bisa dibilang hoaks dan dapat dijelaskan. Nah, sisanya yang 5 persen kita tidak pernah tahu mengenai kebenaran di balik penampakan tersebut.
5. Ada atau tidak adanya alien memiliki porsi alasan yang berimbang
Pada era 1930 hingga 1950-an, seorang ilmuwan dan ahli fisika bernama Enrico Fermi--selain menggagas teori-teorinya--ia juga telah membuat sebuah paradoks yang dinamakan Paradoks Fermi. Secara sederhana, paradoks tersebut mempertanyakan keberadaan alien secara berimbang.
Paradoks Fermi menyatakan bahwa dengan luasnya alam semesta ini, seharusnya alien itu ada. Tapi, jika alien itu ada, seharusnya bukti-bukti keberadaannya pun juga harus ada. Paradoks ini menjadi pernyataan sekaligus pertanyaan yang tak pernah terjawab tuntas hingga kini.
Dengan adanya paradoks seperti ini, konsep keberadaan dan ketiadaan alien akan menjadi sama kuat. Jika kamu percaya bahwa alien itu tidak ada, maka kamu benar. Tapi, jika kamu percaya bahwa alien itu ada, kamu juga tidak salah. Dalam hal di luar sains, keberadaan akan sesuatu tidak harus dibuktikan secara fisik. Tapi akan berbeda jika ranah ini diperdebatkan dalam koridor sains yang menuntut pembuktian empiris.
Itulah beberapa alasan sains mengenai keberadaan dan ketiadaan dari makhluk lain selain di Bumi. Bagaimana? Apakah kamu percaya dengan keberadaan mereka?
0 komentar:
Posting Komentar