Secara sederhana, teori konspirasi dapat diartikan sebagai teori semu yang berisi banyak dugaan, khayalan, dan juga pandangan pribadi yang tidak didasarkan pada standar sains yang benar.
Teori konspirasi masuk dalam ranah pseudosains, di mana teori ini memang digagas bukan dari kalangan ilmuwan dan akademisi. Nah, kira-kira teori konspirasi apa saja yang sangat terkenal di dunia? Bahkan masih ada yang mempercayainya, lho. Ini dia!
1. Teori konspirasi tentang manusia reptil
Di Indonesia teori aneh ini memang sangat jarang terdengar, namun tidak di belahan Bumi lainnya. Di luar negeri, beberapa basis penggemar teori konspirasi pernah gencar mengemukakan pendapat dan teori mereka bahwa manusia yang menguasai dunia adalah reptil cerdas.
The Ohio State University dalam lamannya mencatat bahwa dalam teori aneh ini, manusia reptil sudah ada di Bumi sejak zaman purba. Anehnya, di beberapa negara seperti Amerika Serikat, teori ini masih banyak dipercaya bagi mereka yang tak puas dengan kinerja pemerintahan.
Namun jangan kamu anggap serius teori konspirasi ini, ya! Pasalnya, reptil dan primata itu sangat berbeda, dan tidak mungkin menyembunyikan tubuh reptil dalam tubuh primata. Bayangkan saja, ekor dari biawak saja sudah panjang dan kaku, apalagi jika kadal tersebut seukuran manusia, bagaimana caranya menyembunyikan ekor tersebut di dalam celana?
So, gak ada salahnya jika kamu menghibur diri dengan teori aneh ini. Selain menghibur, teori konspirasi ini bisa mendinginkan otak kamu yang mungkin sedang bekerja keras karena tengah belajar tentang teori relativitas Einstein.
2. Teori konspirasi bahwa manusia tidak pernah ke Bulan
Sebetulnya teori konspirasi ini telah gugur dengan sendirinya akibat bukti tak terbantahkan. Faktanya, dengan bukti-bukti sahih tersebut, terungkap bahwa manusia memang pernah mendarat di Bulan pada 1969 silam.
Jika bukti hanya berupa foto, gambar, atau video, mungkin itu tak akan mudah dipercaya oleh banyak orang. Namun, ada satu bukti tak terbantahkan yang menguatkan pendaratan manusia di Bulan.
Ya, bukti tersebut adalah unsur-unsur Bulan yang dibawa ke Bumi, yakni batuan, tanah, dan debu. Unsur-unsur Bulan tersebut telah diteliti dan dipelajari oleh ratusan ilmuwan dan ribuan akademisi dari seluruh dunia. Kesimpulannya, unsur-unsur tersebut sangat berbeda dengan unsur-unsur yang ada di Bumi.
Dalam batuan Bulan tidak didapatkan fosil-fosil mikroorganisme seperti batuan Bumi. Batuan dan debu Bulan juga memiliki senyawa yang sangat berbeda dengan batuan Bumi. Pun batuan Bulan juga tidak sama dengan batuan meteorit yang jatuh ke Bumi, karena unsur pembentuknya juga berbeda.
Hingga saat ini, masih banyak orang yang percaya dengan teori konspirasi yang menyatakan bahwa pendaratan di Bulan adalah hoaks. Tapi anehnya, mereka yang percaya dengan teori konspirasi, tidak pernah bisa menjawab tantangan akan bukti-bukti sahih tersebut.
3. Teori konspirasi bahwa Bumi itu datar
Mendengarnya saja sudah cukup aneh, bukan? Ya, teori Bumi datar juga sering terdengar di dunia maya. Bahkan kelompok pendukung dari teori ini memiliki basis di Inggris, dengan nama Flat Earth Society atau FES.
Seperti dicatat dalam Live Science, gagasan-gagasan tentang Bumi datar sebetulnya sangat mudah untuk dipatahkan oleh sains. Hanya saja, komunitas tersebut sudah memiliki basis penggemar fanatiknya sendiri. Mirip dengan penggemar fanatik klub sepak bola, apa pun yang terjadi, maka ia akan selalu loyal pada klub yang didukungnya.
Pada mulanya FES didirikan oleh seorang bernama Samuel Shenton pada 1956 di kota Dover, Inggris. Saat ini, FES memiliki pengikut yang tersebar di seluruh dunia. Uniknya, hingga kini tidak ada satu pun anggota FES yang dapat membuktikan teorinya secara sahih dan akurat.
Lucunya lagi, para penganut teori Bumi datar juga ternyata menggunakan teknologi yang dibuat oleh ilmuwan dan astronom. Contohnya penggunaan GPS. Map online atau navigasi yang ada di HP merupakan hasil pemetaan yang dilakukan oleh satelit yang bergerak pada orbit Bumi.
Nah, kalau Bumi itu datar, navigasi dan peta GPS gak akan pernah terealisasi karena gerakan satelit hanya berprinsip pada gerakan orbit, yang artinya mengelilingi objek (planet) yang bentuknya bulat.
4. Teori konspirasi bahwa Bulan adalah hologram buatan manusia
Teori konspirasi yang satu ini mungkin bisa dikatakan sebagai teori yang agak cerdas, mengingat penggagasnya juga memiliki hipotesis tentang Bulan, yang meskipun pada akhirnya keliru.
Pada 2015 silam laman Express pernah memberitakan bahwa ada seorang pengamat langit yang mengklaim bahwa Bulan merupakan hologram. Bukan hanya itu, bahkan orang tersebut juga menggagas sebuah hipotesis yang ia beri nama Lunar Wave atau Gelombang Bulan.
Gagasan-gagasan yang ia ungkapkan didokumentasikan pada akun Youtube miliknya dan telah menarik rasa penasaran banyak kalangan, bahkan dari kalangan ilmuwan dan astronom. Gagasannya mengenai hologram Bulan mungkin terdengar ilmiah, namun sebenarnya tidak.
Objek luar angkasa seperti planet, satelit alam, bintang, dan bahkan batuan luar angkasa memang memiliki gelombang yang dapat diamati pada saat-saat tertentu. Bahkan, Bumi juga memiliki gelombangnya sendiri yang diakibatkan oleh pengaruh medan magnetik Bumi.
Ada perbedaan jeda waktu pengamatan yang akan dialami oleh pengamat dari Bumi ke Bulan. Dan pada saat seseorang mengamati Bulan dari Bumi, maka akan ada gelombang Bumi yang ikut tertangkap dalam pengamatan tersebut akibat pengaruh atmosfer dan medan magnetik.
5. Teori konspirasi tentang keberadaan alien
Sebetulnya sains tidak pernah menganggap bahwa alien (makhluk asing) itu tidak ada. Sains pun juga tidak pernah menganggap bahwa mereka ada. Artinya, sains masih berada di pihak yang netral.
Jika memang keberadaan alien itu ada, maka itu masuk akal karena alam semesta sangatlah luas. Namun, hingga saat ini, sains belum dapat membuktikan keberadaan mereka. Sehingga teori tentang keberadaan mereka masih masuk dalam pseudosains dan teori konspirasi.
Seperti dicatat dalam New Scientist, ada beberapa kejadian aneh di luar angkasa yang memang belum ditemukan jawabannya. Salah satunya adalah keberadaan gelombang radio misterius yang ditangkap oleh teknologi manusia. Gelombang tersebut berasal dari luar angkasa yang sangat jauh.
Gelombang radio asing tersebut terdeteksi dari sebuah zona yang berada sejauh 4 miliar tahun cahaya, dan ini adalah zona di sekitar pusat Galaksi Bima Sakti. Apakah gelombang ini hanya peristiwa alam semesta yang biasa-biasa saja, ataukah ada makhluk lain yang sengaja memancarkan gelombang tersebut? Entahlah, yang jelas para ilmuwan tidak mau gegabah dalam menentukan jawabannya.
Itulah lima teori konspirasi yang paling terkenal di dunia. Gimana, apa kamu juga merupakan penganut teori konspirasi?