Hingga satu abad yang lalu, para astronom berpikir bahwa ruang angkasa sedikit lebih besar daripada Galaksi Bima Sakti kita. Yang dapat dilihat oleh mereka, Galaksi Andromeda --benda paling jauh yang dapat dilihat dengan mata telanjang--adalah awan yang kabur.
Kemudian pada tahun 1920-an, untuk pertama kalinya ditemukan bintang-bintang bebas di Andromeda, dan jelas bahwa Andromeda adalah galaksi yang terpisah penuh sepenuhnya. Para astronom mulai menyadari bahwa ruang angkasa jauh lebih besar dari apa yang mereka kira. Sekarang, dengan bantuan teleskop yang kuat, mereka dapat melihat lebih dari 50 miliar galaksi lain, sebagian galaksi jauhnya sampai dengan 15 miliar tahun cahaya.
1. Pengamat bintang
Para astronom mempelajari langit dari observatorium, biasanya ditempatkan di puncak gunung jauh dari awan dan lampu-lampu kota untuk memberikan pemandangan langit malam yang jelas. Kebanyakan observatorium menggunakan piringan penerima berukuran rakasasa, seperti antena parabola TV yang lebar, atau teleskop kuat yang ditempatkan di dalam sebuah kubah. Piringan atau teleskop juga harus berputar untuk terus melacak benda langit tertentu.
2. Melihat lebih jauh
Teleskop merupakan alat bantu yang paling berharga bagi para astronom. Sebagian besar teleskop bekerja dengan memusatkan cahaya dari bintang-bintang dan galaksi-galaksi yang jauh, sehingga kecil dan redup untuk dilihat dengan mata telanjang. Beberapa teleskop, yang disebut teleskop bias, menggunakan lensa untuk memusatkan sinar. Yang lain, yang disebut teleskop pantul, menggunakan cermin cekung untul memantulkan cahaya. Teleskop katadioptris menggabungkan penggunaan baik lensa maupun cermin.
3. Teleskop di ruang angkasa
Melihat ruang angkasa melalui atmosfer Bumi seperti melihat melalui jendela kaca yang berembun, sehingga para astronom meletakan teleskop di ruang angkasa, pada satelit-satelit yang mengorbit bumi, untuk memberikan pandangan yang lebih jelas. Beberapa teleskop ruang angakasa ini sekarang sedang bekerja. Yang paling terkenal adalah Teleskop Ruang Angkasa Hubble, yang diluncurkan dari pesawat ulang alik pada tahun 1990. Ketika diluncurkan, cermin utama Hubble berada dalam posisi yang salah, tetapi pada tahun 1993 para astronaut membetulkannya ke posisi yang benar.
4. Melihat yang tak kasat mata
Radiasi kasat mata - cahaya yang dapat kita lihat - bukan satu-satunya radiasi yang dipancarkan oleh bintang dan galaksi. Bintang dan galaksi juga memancarkan sinar-sinar yang tak kasat mata, seperti sinar X dan gelombang radio. Keduanya dapat dideteksi dengan teleskop khusus, yang mengungkap lebih jauh tentang ruang angkasa dibanding bila hanya menggunakan cahaya kasat mata. Teleskop radio menggunakan mangkuk raksasa yang menangkap sinyal-sinyal radio alami yang dikeluarkan oleh bintang dan galaksi tertentu. Radio astronomi membuat para astronom mampu melihat lebih jelas
5. Nun jauh di sana
Dengan menghubungkan sinyal-sinyal dari sepuluh mangkuk teleskop radio yang tersebar melintasi Amerika Serikat, Very Long Baseline Array (VBLA) atau Rangkaian Garis Dasar yang Sangat Panjang dapat mengambil emisi-emisi radio dari bintang dan galaksi yang sangat jauh dan redup.
Teleskop modern yang sangat kuat telah menangkap banyak bulan yang sangat kecil yang mengorbit Yupiter dan Saturnus - beberapa diantaranya tidak lebih besar dari sebuah kota kecil.
Itulah lima cara para astronom mengamati ruang angkasa. Seiring berjalannya waktu ilmu pengetahuan semakin berkembang yang diiringi teknologi yang semakin canggih, sehingga bisa mengungkap rahasia-rahasia alam yang tidak tertebak sebelumnya. Tentu masih banyak lagi rahasia di ruang angkasa sana.
0 komentar:
Posting Komentar