Powered By Blogger

Minggu, 31 Mei 2020

9 Hewan Liar Ini Gagal Dijadikan Hewan Jinak atau Didomestikasi

9 Hewan Liar Ini Gagal Dijadikan Hewan Jinak atau Didomestikasi

Manusia telah mencoba memelihara hewan tertentu dan gagal. Ini terjadi karena beberapa alasan. Sebagian karena beberapa hewan begitu waspada terhadap manusia sehingga makhluk itu akan melarikan diri. Lainnya terlalu agresif untuk dijinakkan, yang dapat menyebabkan serangan dan bahkan kematian.

Dalam kasus ini, hewan liar yang dibiakkan untuk menolerir dan mungkin menaati manusia atau sekadar membantu pekerjaan manusia tetapi diklasifikasikan sebagai hewan domestik contohnya anjing dan kuda. Meski begitu, hewan tersebut masih bisa mengeluarkan sisi liarnya. Dan berikut hewan-hewan tersebut.

1. Zebra


9 Hewan Liar Ini Gagal Dijadikan Hewan Jinak atau Didomestikasi

Penjajah mengalami masalah transportasi karena mereka pindah lebih dalam ke Afrika pada abad ke-19 dan ke-20. Kuda-kuda mereka rentan terhadap berbagai penyakit dan membawa kuda-kuda baru dari Eropa tidak selalu mudah. Untuk mengatasi masalah ini mereka beralih ke zebra, kerabat dekat kuda dan keledai yang berlimpah di dataran Afrika. Zebra juga kebal terhadap beberapa penyakit yang mempengaruhi kuda. Namun, semua upaya untuk menjinakkan zebra gagal.

Zebra adalah hewan yang sangat waspada dan agresif. Secara alami ia curiga pada hewan lain termasuk manusia, dan akan lari sedikit saja dari bahaya. Zebra adalah pelari cepat, membuatnya sangat sulit untuk ditangkap. Jika tertangkap zebra akan melakukan tendangan dan gigitan ketika berupaya untuk melarikan diri.

Zebra bersifat agresif dan sulit dijinakkan karena habitatnya berbagi dengan predator seperti singa, buaya, hyena, macan tutul, dan manusia itu sendiri.

2. Dingo

9 Hewan Liar Ini Gagal Dijadikan Hewan Jinak atau Didomestikasi

Dingo adalah binatang seperti anjing yang hidup di Australia. Meskipun memiliki kesamaan dengan anjing, mereka tidak dianggap anjing dan tidak dijinakkan. Petani Australia bahkan menganggapnya sebagai hama.

Di Australia sendiri, penduduk aslinya menganggap Dingo sebagai sumber makanan.

3. Moose

9 Hewan Liar Ini Gagal Dijadikan Hewan Jinak atau Didomestikasi

Beberapa abad yang lalu ketika kavaleri kuda masih elemen penting dalam sebuah pasukan, Raja Karl XI dari Swedia memutuskan bahwa dia ingin binatang yang lebih ganas untuk menggantikan kudanya. Dan dia memilih moose.

Sayangnya, rencana itu tidak pernah berhasil. Ketika kemudian dia tahu, rusa besar itu terlalu berbahaya untuk didekati dan semakin memburuk selama musim kawin ketika menjadi agresif tak terkendali. Selain itu, moose rentan terhadap penyakit dan memiliki variasi makanan yang sulit diberikan. Upaya lain untuk menggunakannya sebagai hewan penghasil daging tidak berhasil.

4. Rakun

9 Hewan Liar Ini Gagal Dijadikan Hewan Jinak atau Didomestikasi

Rakun adalah kandidat yang baik untuk didomestikasi. Mereka adalah pemanjat yang terampil dan dapat memasuki ruang sempit, menjadikan mereka hewan yang bekerja dengan sangat baik. Jika didomestikasi, mereka akan bermanfaat bagi warga lanjut usia dan mereka yang cacat fisik. Namun, mereka tidak dapat digunakan sebagai hewan pekerja karena mereka belum dijinakkan.

Meskipun penampilan mereka imut, rakun sendiri hewan yang agresif. Mereka secara alami mempunyai rasa ingin tahu, suka bergerak, dan dengan cepat menjadi agresif ketika terkurung di suatu daerah. Rakun biasanya menggigit terus-menerus ketika lapar atau marah. Gigitannya dapat berakibat fatal karena dapat menginfeksi manusia dengan rabies.

5. Rubah

9 Hewan Liar Ini Gagal Dijadikan Hewan Jinak atau Didomestikasi

Manusia pernah memelihara rubah. Namun, mereka mati dan upaya modern untuk menjinakkan mereka kembali sebagian telah berhasil. sedikit ironi, rubah yang punah yang manusia jinakkan itu disebut anjing Fuegian atau Yaghan. Rubah jenis ini didomestikasi dari populasi liar culpeo alias rubah Andean. Anehnya, anjing Fuegian itu tidak begitu populer pada masanya. Ini mungkin karena tidak berguna seperti anjing biasa.

6. Gajah Asia

9 Hewan Liar Ini Gagal Dijadikan Hewan Jinak atau Didomestikasi.

Gajah Asia tidak dianggap sebagai hewan peliharaan meskipun mereka telah ditangkap dan dilatih selama lebih dari 3.000 tahun. Sebaliknya, mereka diklasifikasikan sebagai hewan jinak atau liar. Gajah Asia yang ditangkap dan dilatih tidak dianggap sebagai hewan peliharaan karena mereka tidak dibiakkan secara selektif.

Untuk didomestikasi, gajah harus dibiakkan secara selektif hingga 12 generasi. Pada generasi ke-12, mereka harus secara genetik berbeda dari nenek moyang mereka dan akan dianggap hewan domestik.

7. Bonobo

9 Hewan Liar Ini Gagal Dijadikan Hewan Jinak atau Didomestikasi

Bonobo masuk dalam daftar ini karena mereka bukan hewan liar. Mereka adalah hewan peliharaan meskipun mereka tidak dijinakkan oleh manusia. Bonobo menjinakkan diri.

Para ilmuwan tidak yakin bagaimana ini terjadi. Tetapi mereka berpikir itu mulai terjadi sekitar dua juta tahun yang lalu ketika Sungai Kongo terbentuk di Afrika. Peristiwa ini memisahkan nenek moyang para bonobo dan simpanse yang tinggal di sana. Primata di utara sungai berevolusi menjadi lebih besar dan lebih agresif karena mereka bersaing dengan gorila yang lebih besar untuk mendapatkan makanan.

8. Kuda Nil

9 Hewan Liar Ini Gagal Dijadikan Hewan Jinak atau Didomestikasi

Manusia dengan bijak menjauh dari kuda nil, salah satu hewan paling mematikan di dunia. Lebih banyak orang dibunuh oleh kuda nil setiap tahun dari gabungan singa, gajah, macan tutul, kerbau, dan badak. Jelas, setiap pertemuan antara manusia dan kuda nil kemungkinan besar akan berakhir buruk bagi manusia. Kuda nil memiliki gigi besar dan luar biasa cepat. Kuda nil dapat berlari hingga 48 kilometer per jam meskipun beratnya sangat besar. Usain Bolt, manusia tercepat di dunia, nyaris mencapai 45 kilometer per jam.

Namun demikian, ada upaya independen untuk mendomestikasi kuda nil. Seperti yang diharapkan, upaya itu berakhir dengan buruk. Dilansir oleh theguardian.com pada 2011 Marius Els, seorang petani dan perwira militer Afrika Selatan, terbunuh oleh seekor kuda nil berusia 1,2 ton, lima tahun yang ia coba jinakkan .

Els memanggil kuda nil yang bernama Humphrey dan menganggapnya sebagai binatang peliharaan. Dia sering mengajak Humphrey berenang dan sesekali menungganginya dan ia juga mengatakan bahwa binatang itu “seperti anak lelaki” baginya. Humphrey tidak menganggap Els sebagai seorang ayah karena itu membunuhnya di sungai yang sama di mana mereka biasa berenang.

Sebelum membunuh Els, Humphrey sudah meneror penduduk. Kuda nil itu dulunya mengejar seorang lelaki dan cucunya ke atas pohon setelah mereka berkano di sungai yang melintasi pertanian Els. Humphrey juga terkenal karena membunuh anak sapi dan mengejar pegolf di lapangan golf terdekat.

9. Coyote

9 Hewan Liar Ini Gagal Dijadikan Hewan Jinak atau Didomestikasi

Semua upaya untuk menjinakkan coyote telah gagal karena mereka secara alami menghindari manusia. Manusia juga mewaspadai hewan-hewan ini karena mereka dapat terinfeksi penyakit berbahaya seperti rabies dan tularemia.

Namun, beberapa peternak telah berani menghadapi risiko ini dan mencoba mendomestikasi coyote. Salah satu metode yang umum dilakukan adalah kawin silang jantan dengan anjing betina. Sementara hibrida yang dihasilkan kurang agresif terhadap manusia.

Metode lain adalah mengambil coyote liar yang masih muda dan dilatih mereka menjadi dewasa. Coyote liar menjadi kurang waspada terhadap manusia setelah sekitar tiga generasi, tetapi mereka bukan hewan peliharaan. Faktanya, beberapa upaya untuk memelihara seekor coyote telah berakhir dengan coyote menyerang manusia.

Ternyata banyak juga usaha manusia untuk menjinakkan hewan liar namun gagal. Karena sejatinya mereka liar sejak dalam kandungan, so agak mustahil untuk nurut kepada kita.


0 komentar:

Posting Komentar

Related image