Pada Umum nya kelabang beracun
Semua pekerjaan baik, asalkan halal dan tidak merugikan orang lain. Tidak korupsi juga! Di dunia yang serba maju, tampaknya tuntutan ekonomi juga semakin tinggi. Banyak orang mulai mencari pekerjaan-pekerjaan tambahan untuk menyambung hidup mereka masing-masing. Pergerakan harus semakin lincah agar dapur setidaknya tetap mengepul.
Pekerjaan unik yang menjadi viral gaes adalah berburu lipan atau kelabang. Apalagi di kala musim hujan seperti ini, hewan tersebut sudah pasti banyak berkeliaran. Walaupun hewan tersebut berbisa, ternyata hewan ini juga bisa mendatangkan rejeki tambahan.
Ternyata, Alluwidin sudah memulai profesinya sebagai pemburu kelabang tiga tahun terakhir. Akan tetapi, pekerjaan itu hanya bisa dilakukan saat musim hujan tiba. Berarti pekerjaan tersebut hanya bisa dilakukan di akhir-akhir tahun yang sudah memasuki musim hujan.
Di dalam ember tersebut berisi air yang sudah dicampur dengan deterjen. Hal itu dilakukan agar kelabang mati saat dimasukkan ke dalam ember.
Resiko pekerjaan ini cukup tinggi, yakni bisa terkena sengatannya. Menurut pengakuan Isyom, hal tersebut sudah biasa dialami. Sengatan kelabang tersebut bisa menyebabkan bentol-bentol dan juga bengkak karena hewan yang memiliki nama ilmiah Centipede tersebut berbisa.
Isyom akan berburu setelah hujan karena biasanya hewan tersebut akan semakin banyak. Kelabang akan keluar dari sarangnya menuju tumpukan daun, ranting, ataupun sela-sela tanah. Dalam mencari hewan tersebut, dia hanya berburu dari jam 8 malam hingga jam 11 malam.
Biasanya dia bisa berburu hingga 50 ekor kelabang. Harganya pun cukup tinggi, apalagi bila kelabang tersebut bisa sebesar jari kelingking, harganya bisa mencapai Rp3.100 per ekor. Katanya, para pengepul kelabang akan menjual hewan tersebut ke Luar negri untuk dijadikan ramuan obat.
0 komentar:
Posting Komentar