Hyena atau hyaena merupakan spesies karnivor yang habitatnya tersebar di Asia Barat dan benua Afrika pada umumnya. Hewan sosial ini adalah pemakan bangkai dan seringkali merebut hasil buruan dari predator lainnya.
Selain buas di alam liar, mereka juga terkenal licik. Mereka jarang berburu dan lebih memilih untuk merebut hasil buruan dari singa, serigala, macan, dan lain sebagainya. Itulah sebabnya mereka dapat survive di tengah ganasnya alam liar.
Inilah lima fakta tentang hyena, karnivor yang licik dan buas. Disimak, ya!
1. Sebagai hewan sosial, hyena terkadang memiliki perilaku yang tidak lazim
Hyena merupakan hewan sosial yang dibatasi dengan beberapa batas teritorial, dan biasanya hyena betina memiliki kekuasaan yang lebih tinggi ketimbang hyena jantan.
Uniknya terkadang perilaku hewan ini sulit untuk ditebak. Terkadang mereka saling bertarung dengan sesama spesies dalam suatu kelompok sosial, meskipun tanpa alasan yang jelas.
Hyena juga merupakan hewan nokturnal, yakni hewan yang aktif di malam hari. Mereka dapat berjalan sejauh 40 kilometer untuk mencari makanan atau bangkai, seperti ditulis dalam jurnal sciencedirect.com.
2. Sebagai karnivor, mereka lebih terkenal sebagai hewan pemakan bangkai
Kendati mereka termasuk karnivor, mereka lebih suka memakan bangkai dan mereka jarang berburu. Itulah sebabnya mereka akan memulung atau mengais sisa-sisa makanan yang ditinggalkan oleh predator lainnya di malam hari.
Menurut jurnal sains yang ditulis smithsonianmag.com, seekor hyena dewasa dapat merobek dan menelan 18 kilogram daging atau bangkai sekali makan. Hyena yang datang terlambat hanya akan mendapatkan sisa-sisanya saja, bahkan terkadang tulang belulang juga habis di makan tanpa sisa.
3. Mereka licik, tapi itulah keahlian mereka
Hewan ini licik, karena cenderung untuk mengintimidasi predator lainnya yang telah sukses berburu. Singa yang telah bersusah payah mendapatkan hasil buruan, akan tidak berdaya jika dipaksa untuk mempertahankan hasil buruannya di hadapan sekelompok hyena.
Itulah sebabnya hyena akan mengamati dari kejauhan, mereka melihat hewan predator lainnya yang tengah berburu mangsa. Mereka akan datang secara bergerombol dan mengintimidasi untuk merebut paksa hasil buruan dari predator lain.
Musuh bebuyutan hyena adalah singa, di mana mereka hidup dalam satu habitat. Mungkin jika satu lawan satu, singa dapat dengan mudah membunuh hyena. Namun faktanya, hukum rimba kerap berlaku di alam liar. Dengan jumlah banyak dan cara yang licik, hyena kerap unggul jika harus berhadapan dengan singa.
4. Mengeluarkan suara ejekan yang mirip nada tertawa
Apakah mereka benar-benar tertawa dalam mengahabisi mangsanya? Mungkin sekilas ini akan terlihat hyena seperti psikopat. Namun ternyata suara ini dikeluarkan hyena sebagai tanda persaingan atau perebutan makanan di antara kelompok mereka, seperti ditulis dalam scienceabc.com.
Jadi dengan penampakan mereka yang kejam, ditambah suara mereka yang seperti bernada ejekan atau tertawa, membuat hyena dianggap sebagai hewan yang licik dan psikopat.
Padahal itu adalah suara alami mereka yang sedang berada dalam kondisi berebut makanan di antara sesama hyena.
5. Umur hyena di penangkaran jauh lebih panjang ketimbang umr hyena di alam liar
Di alam liar, umur hewan pemakan bangkai ini mencapai 15-20 tahun. Kematian biasanya diakibatkan oleh persaingan dengan predator lainnya, dan mungkin juga penyakit yang kerap muncul di alam.
Sedangkan di penangkaran, usia hyena bisa mencapai lebih dari 35 tahun. Hal ini disebabkan karena di penangkaran tidak terdapat persaingan predator dan hyena dapat diberi makan secara rutin.
Itulah lima fakta ilmiah tentang hyena, hewan karnivor buas yang licik. Semoga dapat menambah wawasan mu di bidang fauna, ya!
0 komentar:
Posting Komentar