Powered By Blogger

Minggu, 26 April 2020

Jadi Perdebatan Netizen, 6 Perbedaan Khas Mudik dan Pulang Kampung

Jadi Perdebatan Netizen, 6 Perbedaan Khas Mudik dan Pulang Kampung

Bukan karena hanya alasan mendekati Lebaran, kata ‘mudik’ dan ‘pulang kampung’ mendadak ramai diperbincangkan netizen di media sosial. Mudik dan pulang kampung sendiri memang memiliki inti pengertian yang sama, yakni ‘pergerakan’ manusia dari kota ke desa dengan tujuan tertentu. Namun secara kebiasaan, sebenarnya ada perbedaan kecil antara mudik dan pulang kampung yang seringnya tak disadari banyak orang.

Tak merujuk makna kata secara harfiah, berikut ini beberapa perbedaan antara mudik dan pulang kampung jika dilihat dari kebiasaan masyarakatnya.


1. Mudik dilakukan menjelang Lebaran, pulang kampung bisa dilakukan kapan saja

Jadi Perdebatan Netizen, 6 Perbedaan Khas Mudik dan Pulang Kampung

Mudik, memang biasanya identik dengan datangnya bulan Ramadan dan menjelang Lebaran. Waktunya pun biasanya dilakukan setidaknya beberapa minggu sebelum Hari Raya tiba. Sementara pulang kampung biasa dilakukan sewaktu-waktu tanpa harus menunggu momen perayaan tertentu. Mau awal tahun, akhir tahun, atau kapan pun, pulang kampung bisa dilakukan selama persediaan ongkos tercukupi.

2. Mudik dilakukan secara bergerombol, pulang kampung biasanya sendiri-sendiri

Jadi Perdebatan Netizen, 6 Perbedaan Khas Mudik dan Pulang Kampung

Momen mudik juga biasanya dilakukan tak hanya oleh satu-dua orang atau kelompok tertentu, namun dilakukan secara serempak dalam waktu tertentu. Pulang kampung sendiri biasanya dilakukan secara pribadi, baik sendiri atau terdiri dari beberapa orang namun tidak secara massal. Meski tak selalu, pulang kampung biasanya dilakukan secara mandiri oleh satu orang yang memiliki kepentingan tertentu.


3. Mudik hanya menetap sementara di desa, pulang kampung akan menetap selamanya di desa

Jadi Perdebatan Netizen, 6 Perbedaan Khas Mudik dan Pulang Kampung

Kegiatan mudik biasa dilakukan oleh orang rantau yang hidup di perkotaan dan akan tinggal di kampung untuk sementara waktu. Ketika musim mudik habis, maka ia akan kembali ke kota dan sibuk dengan rutinitas hariannya seperti biasa. Pulang kampung dilakukan oleh orang yang merantau di kota dan benar-benar akan menetap di desa karena alasan-alasan tertentu. Bisa karena di kota kehilangan pekerjaan, akan menikah di kampung, mengurus orangtua di desa, dan sebagainya.


4. Mudik berkaitan dengan tradisi, pulang kampung berkaitan dengan kebutuhan

Jadi Perdebatan Netizen, 6 Perbedaan Khas Mudik dan Pulang Kampung

Mudik memang selalu berkaitan dengan tradisi masyarakat yang dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan. Karena sifatnya tradisi, maka momen tersebut akan tetap dipertahankan dengan kebiasaan-kebiasaannya yang sulit dihilangkan. Sementara pulang kampung selalu berkaitan dengan kebutuhan dan kepentingan atau tujuan tertentu.



5. Mudik identik dengan kemacetan, pulang kampung jalannya lancar jaya

Jadi Perdebatan Netizen, 6 Perbedaan Khas Mudik dan Pulang Kampung

Karena waktunya bersamaan, mudik selalu identik dengan kemacetan jalan raya. Bukan mudik namanya kalau tidak bersinggungan dengan kemacetan di beberapa titik perjalanannya. Sementara pulang kampung perjalanannya lebih lancar karena tak semua orang melakukan perjalanan dalam satu waktu secara massal.

6. Mudik membawa ‘oleh-oleh’, pulang kampung membawa ‘celoteh’

Jadi Perdebatan Netizen, 6 Perbedaan Khas Mudik dan Pulang Kampung

Biasanya, orang mudik untuk merayakan Lebaran di kampung memang (salah satunya) akan memberikan oleh-oleh untuk kerabat di lingkungan terdekatnya. Mereka akan membagi-bagikan angpao atau barang-barang tertentu hasil kerja selama merantau di kota. Sementara orang yang pulang kampung tak akan membawa oleh-oleh berupa uang atau barang, melainkan hanya sebuah cerita melalui celoteh. Lihat saja, orang yang pulang kampung biasanya memang akan lebih banyak ‘bercerita’ tentang kehidupannya di kota daripada membagi-bagikan uang atau barang tertentu kepada keluarga besarnya.

Berkaitan dengan corona, mudik atau pulang kampung jika dilihat dari ‘timing’-nya memang memiliki pengertian yang beragam. Mudik atau pulang kampung sama-sama bisa berpotensi menyebabkan penyebaran virus corona lebih cepat dan tak terkendali. Jadi, di tahun ini kita sepakat ya untuk tidak mudik (atau pulang kampung?) agar keluarga kita di kampung tidak berpotensi terjangkiti wabah COVID-19 ini. Semangat ya, kamu tidak sendiri kok!

0 komentar:

Posting Komentar

Related image