Salah satu hal yang membuat dinosaurus sangat menarik bagi anak-anak dan
orang dewasa adalah ukurannya yang raksasa. Kendati belum pernah
melihat secara langsung, tapi berbagai fosil yang ditemukan paleontolog
dan disimpan di sejumlah museum sudah cukup membuktikan bahwa banyak
dari hewan ini dapat tumbuh hingga mencapai ukuran tubuh yang luar biasa
besar.
Ngomong-ngomong soal ukuran fisik dinosaurus, pernahkah kamu berpikir
kenapa hewan-hewan yang hidup di zaman prasejarah bisa tumbuh hingga
mencapai ukuran yang jauh lebih besar daripada hewan yang hidup saat
ini? Melansir dari Thought Co dan Animal How, berikut beberapa
penjelasan ilmiah mengapa hewan purbakala memiliki ukuran tubuh yang
jumbo.
1. Struktur tulang yang berlubang
Faktanya, hewan besar zaman dahulu memiliki struktur tulang yang
berlubang, artinya tulang mereka tidak seberat apabila solid. Jika
tulang hewan pada zaman dahulu tidak berlubang alias padat, mereka akan
memiliki berat tubuh yang sangat besar sehingga kemungkinan mereka tidak
dapat berjalan atau beraktivitas. Karena fakta inilah dinosaurus dapat
menopang tubuh yang sangat panjang dan tinggi, bahkan sampai ada yang
bisa terbang.
Lain halnya dengan sebagian besar mamalia darat saat ini yang memiliki
karakteristik tulang yang padat, kecuali burung yang memiliki struktur
tulang berrongga atau yang disebut tulang pneumatik. Hal ini
memungkinkan tulang memiliki berat yang lebih ringan yang memungkinkan
burung untuk terbang.
2. Pengaruh kondisi vegetasi
Selama Era Mesozoikum, dari awal periode Trias 250 juta tahun yang lalu
hingga kepunahan dinosaurus pada akhir Zaman Kapur 65 juta tahun yang
lalu, tingkat karbon dioksida di atmosfer jauh lebih tinggi daripada
sekarang. Tingginya kadar karbon dioksida berkorelasi langsung dengan
peningkatan suhu, artinya iklim global jutaan tahun yang lalu jauh lebih
hangat daripada sekarang.
Kombinasi tingginya kadar karbon dioksida yang kemudian didaur ulang
tanaman sebagai makanan melalui proses fotosintesis dan suhu udara yang
tinggi memungkinkan zaman prasejarah dipenuhi dengan berbagai jenis
tumbuhan, mulai dari lumut hingga pohon besar. Karena adanya pasokan
makanan yang berlebihan inilah maka tidak mengherankan apabila hewan di
zaman tersebut bisa makan sepuasnya hingga berevolusi menjadi berukuran
raksasa.
3. Struktur tubuh hewan pra sejarah memungkinkan mereka bernapas secara efisien di lingkungan dengan kadar oksigen rendah
Fakta keren lain dari zaman ketika dinosaurus dan hewan raksasa lainnya
hidup adalah bahwa kadar oksigen di udara kala itu lebih rendah dari
sekarang. Jadi, agar dapat bertahan hidup, hewan-hewan di masa itu
mengembangkan cara bernapas yang lebih efisien daripada makhluk hidup
saat ini.
Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Royal Society Open
Science, didapatkan fakta bahwa dinosaurus memiliki struktur tulang dan
pernapasan sama seperti burung, yang memungkinkan hewan-hewan tersebut
dapat bernapas secara efisien dan bertahan hidup di tempat dengan kadar
oksigen yang rendah. Jadi intinya, struktur tubuh dinosaurus
memungkinkan dirinya mampu bernapas dan menyimpan oksigen secara optimal
pada masa di mana kadar oksigen sangat rendah.
4. Kondisi gigantisme yang dialami hewan berdarah dingin
Banyak ahli paleontologi yang mempelajari dinosaurus herbivora raksasa,
seperti hadrosaurus dan sauropoda percaya bahwa hewan raksasa ini
berdarah dingin. Di sinilah manfaat dari kondisi gigantisme yang
dimiliki hewan raksasa pada zaman dahulu. Jika sauropoda berevolusi
menjadi sangat besar, para ilmuwan percaya hal tersebut akan menyebabkan
homeothermy, yaitu kemampuan untuk mempertahankan temperatur dalam
tubuh terlepas dari kondisi lingkungan saat itu.
Ukuran tubuh yang besar menyebabkan hewan pada masa itu dapat melakukan
pemanasan secara perlahan di siang hari dan mendinginkannya secara
perlahan pada malam hari, sehingga memungkinkan suhu tubuh tetap terjaga
pada temperatur yang konstan.
5. Dinosaurus dan hewan lain yang hidup di zaman tersebut bisa menelan daun dan ranting tanpa mengunyahnya terlebih dahulu
Setelah mempelajari struktur tengkoraknya, para ahli menyimpulkan bahwa
dinosaurus mampu menggigit cabang-cabang besar dan menelannya secara
utuh. Jika dinosaurus tidak perlu mengunyah makanan sebelum menelannya,
hal ini memungkinkan dinosaurus untuk bisa makan lebih cepat dan lebih
banyak yang tentunya berpengaruh terhadap ukuran tubuh dinosaurus.
Gimana? Apakah penjelasan di atas sudah cukup menjawab rasa penasaranmu?
0 komentar:
Posting Komentar