Benda-benda peninggalan purbakala yang ditemukan oleh arkeolog menjadi
secercah titik terang untuk mengungkap sejarah peradaban kuno manusia.
Dari temuan tersebut, ilmuwan dan ahli sejarah dapat melakukan
penelitian secara mendalam untuk menguak fakta sejarah di baliknya.
Namun, ada beberapa penemuan arkeologis yang hingga kini masih
diselimuti misteri karena dianggap membawa kutukan bagi penemunya.
Bagaimana bisa begitu?
1. Makam Raja Tutankhamun
Kutukan Makam Tutankhamun mungkin menjadi misteri penemuan arkeologis
yang paling terkenal. Raja Tutankhamun atau Raja Tut merupakan Firaun
Mesir yang berkuasa pada masa dinasti ke-18 Mesir, yaitu 1333 Sebelum
Masehi (SM) hingga 1324 SM. Makam Tutankhamun sendiri ditemukan pada
1922 di sebuah lembah dekat Luxor, Mesir.
Makam berusia ribuan tahun tersebut menarik perhatian para arkeolog dan
ahli sejarah. Anehnya, beberapa orang yang terlibat dalam penelitian
tersebut meninggal, beberapa di antaranya tanpa sebab yang jelas.
Ahli sejarah menyatakan, hal tersebut terjadi secara kebetulan.
Pasalnya, beberapa orang yang meninggal tersebut memiliki jarak waktu
beberapa tahun. Bukan hanya makam Raja Tut, hampir semua makam raja
Mesir memiliki segel yang bertuliskan "kutukan".
Segel tersebut ditulis demikian untuk mencegah penjarah merusak
makam-makam tersebut. Kemungkinan berikutnya adalah karena adanya
bakteri dan virus yang memang bersarang di makam mumi tersebut. Pada
saat imun tubuh sedang tidak bagus, seseorang bisa terserang virus yang
membahayakan.
2. Terompet perang Raja Tut
Masih berkaitan dengan Raja Tut, kali ini giliran peninggalannya berupa
terompet "sakti" yang dianggap membawa kutukan. Ditemukan hampir
bersamaan dengan makamnya, terompet ini berada tidak jauh dari lembah
pemakaman Raja Tut.
Terompet-terompet berbahan kayu, perunggu, dan perak ini diyakini
mempunyai kekuatan mistis yang diyakini mampu menciptakan sebuah
peperangan. Pada zaman Raja Tut, terompet ini hanya digunakan pada
perang-perang besar.
Dicatat dalam laman BBC, terompet ini ditiup dan suaranya direkam supaya
seluruh dunia dapat mendengarnya pada 1939 silam. Yang terjadi
setelahnya adalah pecahnya Perang Dunia II di tahun yang sama.
Ilmuwan memang tidak serta merta menganggap bahwa Perang Dunia II
terjadi akibat tiupan sebuah terompet kuno. Namun, bagaimana pun,
kejadian tersebut telah terngiang-ngiang sebagai sebuah kejadian
mengerikan yang dianggap sebagai akibat terompet pembawa sial Raja Tut.
Perang Dunia II sendiri dianggap sebagai salah satu perang terbesar yang
melibatkan lebih dari 100 juta pasukan militer, merenggut sekitar 70
juta jiwa dan telah membuka jalan bagi penggunaan senjata nuklir. Apakah
kutukan terompet Raja Tut sebuah kenyataan atau kebetulan?
3. Vas Basano
Vas bunga ini dibuat pada 1400-an oleh seniman asal Italia. Meski tak
tampak mengerikan, namun Vas Basano ini punya kisah-kisah tragis di
baliknya.
Begitu hebohnya pemberitaan ini hingga laman sains Mental Floss pun
mengulasnya. Menurut sebuah cerita, vas tersebut pernah dihadiahkan
kepada seorang wanita sebelum hari pernikahannya. Sayangnya ia terbunuh
di malam sebelum pernikahannya, dan kabarnya ia sedang memegang vas
hadiah tersebut.
Kutukan-kutukan tersebut terus berlangsung terhadap siapa saja yang
memiliki Vas Basano. Akhirnya vas aneh tersebut dikubur, hingga
ditemukan oleh seorang arkeolog pada 1988.
Pada tahun yang sama, Vas Basano dilelang dan dibeli oleh seorang
apoteker. Namun, ia tewas secara misterius 3 bulan setelah memiliki vas
tersebut. Vas tersebut dijual kembali pada seorang dokter, lagi-lagi ia
meninggal tepat setelah ia membeli Vas Basano.
Sempat diserahkan kepada pihak kepolisian dan museum, namun akhirnya vas
tersebut dikubur entah di mana. Beberapa kalangan yang skeptis percaya
bahwa cerita-cerita tersebut terlalu dibuat-buat, karena faktanya, kini
Vas Basano menghilang entah ke mana.
4. Manusia Es Otzi
Otzi atau Oetzi adalah mumi Manusia Es yang diperkirakan berusia 5.300
tahun. Penemuan arkeologis ini dianggap terkutuk, karena ada beberapa
orang yang terlibat dalam penelitian Otzi yang meninggal tanpa sebab
yang jelas.
Seperti diberitakan dalam Deutsche Welle, seorang arkeolog senior
Amerika Serikat ditemukan meninggal dunia pada saat menulis tentang
studinya yang berkaitan dengan Otzi.
Arkeolog tersebut adalah orang ke-7 yang meninggal dari semua ilmuwan
yang meneliti tentang Manusia Es Otzi dalam rentang waktu satu tahun.
Otzi ditemukan pada 1991 di pegunungan Alpen, dekat perbatasan antara
Italia dengan Austria.
Pada awalnya, mumi tersebut ditemukan oleh seorang turis asal Jerman
bernama Helmut Simon. Namun, turis tersebut meninggal akibat badai salju
di sekitar penemuan mumi Otzi. Setelah itu, kepala tim penyelamat
gunung yang membawa mayat Helmut juga akhirnya meninggal dunia.
Ilmuwan dan arkeolog yang meneliti Otzi juga meninggal dunia. Mereka
adalah Konrad Spindler dan Rainer Henn. Bahkan, pendaki gunung kawan
dari Henn juga harus meninggal karena pernah bersentuhan langsung dengan
Otzi.
Tak cukup sampai di situ, arkeolog lain dan pembuat film dokumenter
tentang studi Otzi juga meninggal dunia. Semuanya meninggal akibat
pernah bersentuhan langsung dengan Otzi. Namun banyak ilmuwan percaya
bahwa semuanya hanya kebetulan.
Pasalnya, banyak dari mereka yang ternyata sudah memiliki penyakit
mematikan seperti tumor, kanker, dan jantung. Bagaimana menurutmu? Suatu
kebetulan belaka?
5. Makam Raja Casimir IV Jagiellon
Dicatat dalam laman Ancient Origins, makam Raja Casimir IV Jagiellon
disebut-sebut sebagai salah satu makam paling terkutuk di tanah Eropa.
Casimir IV adalah raja Polandia sejak 1447 hingga hari kematiannya.
Pada era kepemimpinannya, Polandia menjadi salah satu negeri yang
disegani di wilayah Eropa Barat hingga Timur. Casimir IV juga merupakan
pejabat tertinggi Polandia yang menerima gelar Order of the Garter,
sebuah ordo kehormatan dari Inggris.
Pada 1970, untuk pertama kalinya makam dari Raja Casimir IV diizinkan
untuk dibuka guna penelitian. Izin khusus ini didapatkan dari Kardinal
Karol Wojtila, yakni Uskup Agung Krakow. Izin ini diperlukan karena
pemerintah Polandia saat itu sangat tertutup dan bersifat sosialis.
Namun, penelitian tersebut membawa petaka—setidaknya itulah anggapan
sebagian orang. Sejumlah peneliti dan arkeolog meninggal akibat bakteri
dan virus yang mungkin sudah ada pada makam tersebut.
Total ada 15 orang diketahui meninggal dunia akibat bersentuhan langsung
dengan makam keramat tersebut. Sebagian besar meninggal akibat infeksi
dan kanker. Penelitian terbaru menyatakan bahwa makam-makam kuno sering
mengandung bakteri, virus, dan jamur yang membahayakan kesehatan.
Itu dia lima penemuan arkeologis yang dianggap membawa kutukan dan
menjadi cerita seram di kalangan peneliti. Apakah kamu juga mempercayai
adanya kutukan pada penemuan-penemuan tersebut?
0 komentar:
Posting Komentar