Powered By Blogger

Jumat, 13 November 2020

5 Fakta Menarik tentang Manusia Purba yang Wajib Kamu Ketahui

Dahulu kala, ada sembilan spesies Homo (manusia) yang berjalan di muka bumi. Lewat catatan arkeologi, kita diberi tahu kalau mereka memiliki naluri bertahan hidup yang kuat, tahu kapan harus melawan spesies Homo lain dan kapan harus hidup berdampingan satu sama lain.

Berikut lima fakta menarik tentang manusia purba yang wajib kamu ketahui.

1. Leluhur umat manusia, Lucy



Menurut catatan fosil, nenek moyang Homo adalah genus yang disebut Australopithecus, di mana salah satu yang paling terkenal adalah Australopithecus afarensis yang disebut "Lucy." Namun, klaim ini masih diselimuti spekulasi karena yang ditemukan hanya pecahan tengkorak, gigi, dan tulang tungkai saja.

Pada tahun 2019, Yohannes Haile-Selassie, seorang paleoantropolog dari Cleveland Museum of Natural History, berhasil menemukan tengkorak Australopithecus afarensis di daerah Afar, Ethiopia. Secara total, tim peneliti Haile-Selassie menemukan komponen wajah seperti dua potongan tulang zygomatik kiri dan fragmen tengkorak lainnya.

Ternyata, setelah potongan-potongan "puzzle" ini disatukan dan direkonstruksi, sosok Lucy terlihat lebih mirip seperti kera daripada manusia modern. Meski begitu, fosil ini berhasil menutup celah dalam catatan fosil leluhur kita.

Selama bertahun-tahun, para peneliti tidak bisa menghubungkan spesies Australopithecus dan nenek moyang manusia yang hidup 6 juta tahun lalu. Singkatnya, fosil yang ditemukan di Ethiopia berhasil menjembatani celah ini. 

2. Satu tempat, tiga spesies Homo 


Sekitar 1,9 juta tahun yang lalu, tiga spesies manusia purba yang berbeda berbagi lingkungan yang sama. Fakta ini terungkap ketika paleoantropolog menemukan sisa kehidupan mereka di sebuah gua di Afrika Selatan. Tiga spesies ini adalah Australopithecus africanus, Paranthropus robustus, dan spesies "baru" yang muncul 2 juta tahun lalu, Homo erectus.

Para paleoantropolog sendiri masih belum yakin kalau kelompok tersebut sudah berinteraksi atau belum. Namun, temuan ini menimbulkan sebuah pertanyaan yang menarik: bagaimana Homo erectus bisa tiba di Afrika Selatan?

Seperti yang telah diketahui, Homo erectus adalah spesies pertama yang memiliki proporsi tubuh mirip dengan manusia modern. Diperkirakan kalau spesies ini pertama kali muncul di luar Afrika, di tempat yang sekarang menjadi negara Georgia 1,85 juta tahun yang lalu dan berhasil bertahan hidup di beberapa kepulauan Indonesia sampai 117.000 tahun yang lalu.

Andy Herries, seorang paleoantropolog di La Trobe University di Australia, menjelaskan kalau ada dua kemungkinan untuk kasus ini. Pertama, Homo erectus memang berasal dari Afrika Selatan, kemudian menyebar ke Afrika Timur dan keluar dari benua Afrika. Kedua, Homo erectus memang berasal dari luar Afrika kemudian bermigrasi ke daerah tersebut.

3. Kepunahan massal delapan spesies Homo 


Sekitar 300.000 tahun yang lalu, ada sembilan spesies Homo yang berjalan di muka Bumi. Namun sekitar 10.000 tahun yang lalu, delapan spesies punah. Pada saat itu, tidak ada bencana lingkungan seperti letusan gunung berapi, perubahan iklim, atau tubrukan asteroid dari luar angkasa. 

Seperti yang diketahui, penyebaran Homo sapiens ke berbagai penjuru dunia telah menyebabkan kepunahan massal keenam, sebuah peristiwa yang berlangsung sejak 40.000 tahun yang lalu sampai hari ini. Kalian pun pasti bertanya-tanya, adakah alasan yang mendasari mengapa Homo sapiens tega "membantai" saudaranya sendiri?

Setelah melihat catatan fosil, para peneliti percaya kalau kecenderungan untuk melakukan genosida, merebut wilayah, dan mengeksploitasi sumber daya bukanlah hal baru. Ketika populasi Homo sapiens mulai tumbuh secara eksponensial, mereka pun mulai memiliki dorongan untuk menghilangkan spesies Homo lainnya.

Menariknya, dari kedelapan spesies tersebut, Neanderthal lah yang dapat bertahan paling lama. Dari beberapa kerangka yang ditemukan, ditemukan tanda-tanda peperangan antara Neanderthal dan "manusia" lainnya. Tentunya, hal ini menunjukkan kalau Neanderthal tidak bisa kabur secara "diam-diam" dari saudara mereka. 

4. Letusan "super" Gunung Toba yang nyaris memusnahkan umat manusia


Sekitar 74.000 tahun yang lalu, Gunung Toba meletus. Setelah meletus, abunya masih bertahan di atmosfer Bumi selama beberapa waktu sampai menurunkan suhu planet ini. Apa yang terjadi selanjutnya adalah musim dingin vulkanik yang begitu parah, sampai beberapa ahli percaya kalau bencana ini hampir memusnahkan semua manusia purba yang hidup saat itu.

Menurut catatan dari National Geographic, salah satu daerah yang terkena dampaknya adalah Afrika Selatan. Pada tahun 2018, para ahli menemukan abu bekas letusan Gunung Toba di dua lokasi berbeda di Afrika Selatan, yakni Pinnacle Point dan Vleesbaai.

Temuan itu menunjukkan kalau manusia purba yang tinggal di sana selama dan setelah "amukan" supervolcano Toba tidak hanya bertahan hidup, tetapi juga ikut berevolusi. Lebih dari 400.000 artefak menunjukkan kalau mereka terus berburu, membuat api dan peralatan, serta tinggal di situs tersebut selama beberapa generasi setelahnya.

Sampai saat ini, penjelasan mengapa mereka dapat selamat dari peristiwa yang telah membunuh sebagian besar manusia purba itu masih belum bisa dipecahkan.

5. "Taman Eden" ternyata terletak di Afrika Selatan 


Pada poin sebelumnya kita sudah membahas tentang Pinnacle Point, tempat dimana manusia purba dapat bertahan hidup setelah letusan Gunung Toba. Namun jauh sebelum musim dingin vulkanik tersebut tiba, atau sekitar 170.000 tahun yang lalu, nenek moyang manusia modern sudah hidup di dalam gua-gua di wilayah Pinnacle Point.

Selama bertahun-tahun, para paleoantropolog mencoba mengumpulkan lalu merekontruksi sisa-sisa kehidupan di Pinnacle Point. Setelahnya, mereka mengungkap satu fakta yang mengejutkan.

Di sana, terdapat sebuah ekosistem unik yang membuat para herbivora meninggalkan naluri migrasi mereka. Oleh karena itu, para manusia gua tidak perlu menempuh perjalanan jauh untuk mencari daging atau air karena semuanya sudah tersedia di dekat mereka.

Sekilas, kondisi tersebut mirip seperti Taman Eden yang dijelaskan dalam kitab suci. Bahkan, ada kemungkinan kalau Pinnacle Point telah menjadi "Taman Eden" bagi manusia purba yang selamat dari musim dingin vulkanik akibat letusan Gunung Toba 74.000 tahun lalu. 

Bagaimana menurutmu fakta menarik tentang manusia purba? Semoga kalian mendapatkan pengetahuan lebih tentang kehidupan manusia purba setelah membaca artikel di atas.

0 komentar:

Posting Komentar

Related image