Sama seperti manusia, umumnya hewan juga harus kawin dan berpasangan antara jantan dan betina untuk bisa berkembang biak. Akan tetapi, ada beberapa hewan betina yang memiliki kemampuan unik untuk menghasilkan keturunan tanpa campur tangan pejantan.
Pasti kamu langsung penasaran dong hewan apa sajakah yang mampu berkembang biak tanpa pejantan? Langsung saja, yuk, kita bahas hewan apa saja yang bisa memiliki keturunan tanpa pejantan!
1. Udang karang
Menurut penelitian dalam jurnal Nature, ahli biologi melaporkan bahwa pada 2003, ia mengamati udang karang betina. Udang yang hidup sendirian di akuarium tersebut berulang kali bertelur dan kemudian berkembang menjadi keturunan. Sebelumnya, peneliti juga mengamati krustasea jenis marmorkreb di Jerman pada pertengahan 1990-an dapat bereproduksi tanpa bantuan pejantan, yang menghasilkan serangkaian klona yang semuanya betina.
Ini karena adanya proses yang disebut partenogenesis apomitosis, yang melibatkan melewatkan satu langkah dalam perkembangan telur awal. Alih-alih membelah sehingga mereka membawa setengah dari jumlah kromosom yang dibutuhkan, kromosom telur udang karang ini tetap utuh dan langsung berkembang menjadi marmokreb kecil.
2. Hiu kepala sekop
Pada 2007, para peneliti menemukan bahwa seekor hiu betina kepala sekop yang tinggal di penangkaran yang tidak pernah terpapar oleh pejantan bergabung dengan kelompok spesies yang telah menguasai tindakan kelahiran perawan atau tanpa jantan.
Hiu kepala sekop mengelola hal ini melalui partenogenesis otomatis, yang menghasilkan sekumpulan lengkap kromosom di dalam telur dengan menggandakan materi genetik ibu. Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal The Royal Society Publishing.
3. Kadal
Ada beberapa spesies kadal yang seluruhnya betina. Kadal-kadal ini tampaknya merupakan hasil perkawinan silang antara dua spesies kadal lainnya, yang membuat mereka memiliki jumlah kromosom dua kali lebih banyak dari biasanya, dilansir laman Discover Magazine. Menariknya, hal ini membuat mereka sangat cocok untuk menghasilkan keturunan sendiri tanpa memerlukan seperangkat kromosom jantan untuk melengkapinya.
Namun, kadal ini tidak melupakan seks sama sekali. Kadal betina ini tetap melakukan perilaku pseudoseksual sebelum bertelur.
4. Serangga tongkat
Serangga tongkat raksasa betina akan kawin dengan jantan jika cocok untuk mereka, tetapi serangga tongkat betina tetap dapat berkembang biak tanpa campur tangan pejantan. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Animal Behavior, para ilmuwan meneliti mengapa betina terkadang hidup tanpa jantan. Ternyata, hal ini bukan karena langkanya pejantan, yang dianggap sebagai pendorong utama partenogenesis pada hewan. Sebaliknya, karena betina enggan melakukan perkawinan, jadi betina lebih suka mengambil kesempatan untuk menghasilkan keturunan sendiri.
Serangga tongkat betina bahkan akan melawan pejantan yang ingin kawin. Serangga ini akan mengeluarkan bahan kimia antiafrodisiak untuk mencegah serangga jantan mendekat. Jika pejantan masih tertarik, serangga betina akan menekuk perutnya dan menendang kakinya untuk mengusir pejantan.
Akan tetapi, semua keturunan partenogenesis adalah betina. Jadi, jika serangga tongkat betina terus berkembang biak secara partenogenesis, jantan bisa punah. Namun, para pejantan lebih sering memenangkan konflik seksual daripada sang betina. Itu sebabnya, partenogenesis menjadi hal yang jarang dalam spesies serangga tongkat dan serangga ini masih bisa menghasilkan keturunan jantan.
5. Komodo
Kadal raksasa ini memang memiliki banyak keistimewaan, mulai dari ukurannya yang besar hingga cara mereka menangkap mangsanya dengan cara yang menakutkan. Selain itu, komodo betina memiliki satu bakat lain, yaitu bisa bertelur, kemudian berkembang menjadi keturunan jantan yang sehat tanpa perlu kawin.
Para ilmuwan baru menyadari kemampuan ini pada 2006, setelah seekor komodo betina bernama Flora yang tinggal di Kebun Binatang Chester dan sungai yang tinggal di Kebun Binatang London bertelur dan menetas secara normal walaupun tidak pernah terpapar komodo jantan. Penelitian tentang komodo ini telah dipublikasikan dalam jurnal Nature.
Proses ini dimulai dengan telur yang sama seperti telur lainnya dengan separuh jumlah kromosom yang dibutuhkan. Namun, pada titik tertentu dalam proses perkembangan, jumlah kromosom berlipat ganda kembali. Proses ini hanya menghasilkan keturunan jantan. Ini karena pada komodo betina memiliki dua kromosom seks yang berbeda, yaitu Z dan W, sedangkan kromosom jantan adalah ZZ. Ketika kromosom dalam telur membelah dan kemudian menggandakan diri, ini hanya dapat menghasilkan kromosom WW yang tidak dapat hidup atau ZZ yang dapat hidup sebagai jantan.
Demikianlah beberapa hewan yang memiliki kemampuan berkembang biak tanpa pejantan. Unik sekali, ya, kemampuan hewan-hewan ini?
0 komentar:
Posting Komentar