Kadang kala, semut dianggap sebagai hama karena kebiasaannya memakan makanan yang tidak ditutup rapat. Walaupun begitu, makhluk mungil ini bermanfaat bagi manusia dan lingkungan.
Meskipun memiliki ukuran tubuh yang kecil, semut merupakan hewan yang tangguh dan bekerja dengan giat untuk kepentingan semua organisme dan lingkungan di sekitar mereka. Dilansir dari laman Thought Co dan AntBlog Org, inilah manfaat semut bagi lingkungan.
1. Menyuburkan tanah
Aktivitas membangun sarang, melewati tanah, dan mengumpulkan makanan yang biasa dilakukan koloni semut mempengaruhi tingkat nutrisi di dalam tanah. Hal ini secara tidak langsung dapat berdampak pada populasi banyak kelompok hewan, mulai dari pengurai hingga spesies yang jauh lebih tinggi dalam rantai makanan.
Semut menyimpan makanan dalam jumlah besar di sekitar lokasi sarangnya, yang dapat meningkatkan bahan organik ke dalam tanah. Semut juga membuang limbah dan meninggalkan sisa makanan, yang semuanya mengubah unsur kimiawi tanah menjadi lebih baik. Aktivitas semut di sekitar tanah biasanya membuat tanah menjadi lebih kaya nitrogen dan fosfor.
2. Membantu menyebarkan benih
Semut membantu tanaman dengan mengangkut benih ke habitat yang lebih aman dan kaya nutrisi. Semut biasanya membawa benih tanaman ke sarangnya, yang merupakan tanah yang subur untuk pertumbuhan benih.
Benih yang diangkut semut juga lebih terlindungi dari hewan pemakan benih dan kekeringan. Penyebaran benih yang dilakukan oleh semut sangat berguna untuk tanaman yang hidup di lingkungan yang keras atau kompetitif, seperti gurun atau habitat yang gersang dan rentan mengalami kebakaran.
3. Pengendali hama alami
Kebanyakan makhluk yang menjadi makanan bagi semut adalah makhluk yang tidak disukai oleh manusia. Semut akan mengunyah pengganggu berukuran kecil, seperti kutu hingga rayap, dan bahkan akan mengeroyok artropoda yang lebih besar, seperti kalajengking atau kutu busuk.
Semut api bahkan sangat pandai mengendalikan hama di ladang pertanian. Sehingga, semut bisa menjadi pengendali hama alami yang tentunya lebih ramah lingkungan daripada pestisida.
4. Meningkatkan aerasi dan drainase tanah
Selama ini, cacing tanah dianggap sebagai organisme yang paling berjasa dalam meningkatkan aerasi dan drainase tanah. Tetapi yang sebenarnya, semut justru melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam memperbaiki struktur tanah daripada cacing. Saat semut membangun sarang dan membangun terowongan di tanah, mereka meningkatkan kualitas tanah secara signifikan.
Saat semut-semut memindahkan partikel tanah dari satu tempat ke tempat lain, mereka juga mendistribusikan nutrisi. Kemudian, lubang terowongan yang dibuat oleh semut juga meningkatkan sirkulasi udara dan air di tanah.
5. Aktivitas dekomposisi
Semut memakan serangga dan limbah organik pembusuk yang biasanya ada di kebun. Dengan demikian, semut membantu menjaga lingkungan tetap bersih. Semut tukang kayu biasanya membuat sarang di kayu yang membusuk atau lapuk, yang membantu mempercepat proses dekomposisi. Ketika semut membuat kayu membusuk, bakteri dan jamur akan tumbuh di atasnya dan memecah selulosa serta lignin di atas permukaan kayu.
Semut juga sangat hebat dalam mengumpulkan semua serangga mati yang tergeletak di taman atau pekarangan. Serangga ini kemudian diubah menjadi pupuk kandang yang berguna untuk tanaman.
Walaupun ukurannya kecil, semut merupakan makhluk yang menjadi berkah bagi lingkungan. Jadi, asal keberadaannya tidak mengganggu, jangan membunuh semut ya.
0 komentar:
Posting Komentar