Powered By Blogger

Rabu, 11 November 2020

Tangguh! 5 Imperium Kuat Ini Dulu Pernah Menguasai Dunia

Imperium atau kekuasaan kerajaan kuno pernah menjadi bagian penting dalam sejarah yang hingga kini masih tercatat dan kerap di ceritakan di berbagai media. Kerajaan-kerajaan tersebut bahkan pernah menguasai banyak wilayah yang tersebar di berbagai belahan dunia. Namun, roda zaman rupanya cukup kejam bagi mereka karena sejatinya tak ada yang abadi dalam kehidupan ini.

Ya, imperium besar yang dulunya pernah berjaya dan menguasai dunia, kini hanya tinggal sejarah. Nah, kira-kira imperium atau kerajaan mana saja yang dulunya pernah berjaya namun saat ini tinggal sejarah, ya? Yuk, disimak!

1. Kekaisaran Romawi



Siapa pun juga tahu bahwa Romawi pernah berjaya di masa lalu. Bahkan, Kekaisaran Romawi pernah menguasai banyak wilayah strategis di dunia, mulai dari Eropa, Asia, dan bahkan Afrika. Dilansir dalam laman History, Kerajaan Romawi mulanya diawali dengan pertumbuhan kota kecil di sepanjang sungai Tiber Italia pada abad ke-8 Sebelum Masehi.

Sebelum Romawi menjadi kekaisaran, peradaban dari Italia tersebut lebih dulu dimulai dengan era republik. Namun, periode republik tidak mampu mengangkat romawi dari peperangan saudara, kemiskinan, korupsi, dan bahkan penindasan oleh imperium lainnya. Sebetulnya, Republik Romawi telah melahirkan nama besar yang menjadi penguasa dataran Eropa paling ditakuti, yakni Julius Caesar atau Yulius kaisar.

Namun, cara dan model kepemimpinannya yang sangat diktator membuat Yulius Kaisar harus mati akibat dibunuh pada tahun 44 Masehi oleh beberapa kelompok senator Romawi yang sudah lama merencanakan pembunuhan dan kudeta. Hasilnya, bangsa Romawi babak belur akibat perang saudara. Kematian Yulius Kaisar dianggap sebagai berakhirnya era Republik Romawi dan selanjutnya berganti menjadi Kekaisaran Romawi.

Setelah era Republik Romawi runtuh, ada satu nama lagi yang menjadi seorang penguasa tunggal di Romawi. Tokoh tersebut adalah Oktavianus yang pada tahun 27 Masehi diberikan kekuasaan penuh dan gelar Augustus oleh Senat Romawi. Di bawah kepemimpinan Oktavianus Augustus, Kekaisaran Romawi semakin kuat dan tak terbendung.

Kekaisaran Romawi bahkan dapat bertahan lebih dari 500 tahun dan mewariskan banyak warisan budaya, bahasa, dan cara pandang sosial hingga saat ini. Pada awal kepemimpinan Augustus dan 200 tahun setelahnya, Romawi berada di zaman keemasan, di mana kekuasaannya sangat masif dan tersebar di berbagai wilayah di dunia.

Meski dengan segala kehebatannya, Romawi tak dapat bertahan lebih lama akibat banyak hal. Pada tahun 476, pemimpin Jerman bernama Odoacer atau Odovaker telah membantai sebagian besar pasukan Romawi dan melengserkan Kaisar Romulus yang kala itu memerintah Romawi. Sejak saat itu, Kekaisaran Romawi semakin terbenam dan akhirnya benar-benar hilang dari peradaban pada abad ke-6 Masehi.

2. Kekaisaran Mongolia


Genghis Khan adalah salah satu pemimpin yang menguasai dunia dan ditakuti pada zamannya. Faktanya, kaisar Mongolia tersebut memang memiliki daerah kekuasaan yang sangat luas. Bahkan, banyak sejarawan yang meyakini bahwa Genghis Khan pernah memiliki pengaruh politik dan militer bagi separuh dunia.

Laman Britannica mencatat bahwa Kekaisaran Mongolia didirikan oleh Genghis Khan pada 1206. Mulanya Mongolia hanya menguasai beberapa wilayah di Asia Tengah. Namun, seiring berjalannya waktu, Kekaisaran Mongolia mampu menguasai beberapa wilayah Eropa dan bahkan Afrika. Selain dipimpin oleh seorang kaisar hebat, Mongolia juga dipimpin oleh beberapa jenderal andal yang ditakuti di medan peperangan.

Sejarah mencatat bahwa kekuasaan resmi dari Mongolia mencapai 23 juta km persegi. Itu artinya, Kekaisaran Mongolia menjadi salah satu imperium yang pernah menguasai dunia dengan wilayah-wilayah luas yang strategis. Genghis Khan sendiri memang dibesarkan dalam lingkungan yang keras dan bahkan ia pernah disiksa menjadi budak.

Meskipun terkadang kalah dalam hal jumlah personel, namun Mongolia kerap menang di medan pertempuran karena mereka memiliki taktik dan strategi bertempur yang sangat mumpuni. Tentara Mongolia juga andal jika bertempur di wilayah yang datar dan terbuka. Itu sebabnya, mayoritas negeri yang memiliki wilayah terbuka, pasti akan dikuasai oleh Mongolia.

Namun, tetap saja Kekaisaran Mongolia harus menghadapi ketidakabadian zaman. Di masa-masa akhir kehidupan Genghis Khan, Mongolia sudah tidak sehebat dulu lagi. Penerus Genghis Khan yang bernama Ogodei juga tidak mampu membawa Mongolia berjaya layaknya kepemimpinan ayahnya dulu. Pada abad ke-15, Kekaisaran Mongolia resmi bubar dan menghilang dari peradaban dunia.

3. Kerajaan Makedonia


Apa kamu pernah mendengar kehebatan Alexander Agung? Ya, pemimpin yang disegani di medan pertempuran tersebut adalah pemimpin dari Kerajaan Makedonia. Faktanya, Makedonia dulunya pernah menguasai banyak wilayah di dunia, dicatat dalam laman Ancient. Pada awalnya, Makedonia berasal dari suku Mackednoi, yakni suku yang diyakini sebagai awal mula orang Yunani.

Pada mulanya, orang-orang yang berada di semenanjung Yunani Selatan tidak menganggap Makedonia sebagai negeri berdaulat. Bahkan, meskipun mereka memiliki rumpun genetik yang sama, tak jarang Makedonia kerap menjadi bulan-bulanan bagi negeri-negeri lainnya. Namun, penderitaan mereka terbayar pada saat kekuasaan Alexander Agung pada masa 336 - 323 Sebelum Masehi.

Pada saat usianya masih sangat muda, yakni 30 tahun, Alexander Agung telah memimpin pasukan di bawah bendera Kerajaan Makedonia. Pangeran yang lahir di kota Pella tersebut merupakan murid dari Aristoteles. Pada 336 Sebelum Masehi, Alexander Agung menggantikan posisi ayahnya, Filipus II, yang dibunuh oleh pembunuh bayaran dari pihak musuh Makedonia.

Beberapa ahli sejarah percaya bahwa Alexander membawa dendam akibat kematian ayahnya dan itu merupakan salah satu motivasi yang membuatnya dapat menguasai banyak wilayah penting di dunia. Terhitung mulai dari wilayah Yunani dan beberapa daerah Eropa menjadi daerah kekuasaan Kerajaan Makedonia. Hebatnya lagi, Alexander Agung juga melakukan ekspansi ke India dan negeri Asia lainnya.

bahkan, di masa akhir kehidupannya, Alexander Agung masih menancapkan ambisi untuk menaklukkan seluruh dunia. Namun, setelah Alexander meninggal di Babilonia pada 323 Sebelum Masehi, Kerajaan Makedonia terpecah dan mengalami perang saudara. Kini, Makedonia hanya menjadi negara biasa di Eropa yang bernama resmi Republik Makedonia Utara sebagai penerus negara Yugoslavia.

4. Kekaisaran Ottoman

Kekaisaran Ottoman atau Kekaisaran Turki merupakan kerajaan yang bermula dari suku-suku Turki yang ada di Anatolia (Asia Minor) dan bertumbuh menjadi sebuah kekuatan yang cukup disegani oleh bangsa-bangsa lainnya, dicatat dalam Britannica.  Kekuatan tersebut lambat laun menjadi sebuah kekaisaran dan memiliki pasukan perang yang menjadi salah satu yang terbaik di semenanjung Eropa kala itu.

Periode Kesultanan Ottoman berlangsung selama 600 tahun dan selama periode tersebut, mereka telah menaklukkan banyak wilayah strategis di Eropa. Pada puncaknya, Kekaisaran Ottoman menguasai wilayah macam Hongaria, Yunani, Ukraina, Irak, Suriah, Mesir, dan beberapa wilayah strategis lainnya. Pasukan Ottoman juga dikenal masif dan memiliki persenjataan yang cukup canggih di zamannya.

Puncak era Kekaisaran Ottoman tersebut ada pada abad ke-15 dan 16. Kekaisaran yang juga dinamakan Kesultanan Utsmaniyah ini mampu menjadi sebuah kekaisaran dengan peradaban cukup maju di zamannya, meliputi militer, ekonomi, dan juga pembangunan kota. Salah satu tokoh pemimpin dari Kekaisaran Ottoman adalah Sultan Osman I yang memerintah pada 1299 hingga 1326.

Era berakhirnya Kekaisaran Ottoman ditandai dengan munculnya Revolusi Turk Muda yang merupakan restorasi konstitusi dalam dunia politik yang melibatkan banyak partai dalam sebuah pemilihan umum di bawah parlemen. Puncaknya ada pada 1922--1923 ketika Kekaisaran Ottoman berakhir dan digantikan dengan Republik Turki.

5. Kekaisaran Persia


Ditulis dalam laman National geographic, Kekaisaran Persia pernah eksis sekitar 559--333 Sebelum Masehi dan pada puncaknya pernah menguasai wilayah Iran, Mesir, Turki, Afghanistan, Pakistan, dan beberapa wilayah Eropa Minor. Di bawah kepemimpinan Kaisar Cyrus II, Persia telah menjelma sebagai sebuah kerajaan yang sangat kuat dan ditakuti oleh banyak negara di dunia.

Bukan hanya itu, Raja Cyrus juga terkenal pengampun dan telah banyak membebaskan tawanan perang. Bahkan, raja-raja di wilayah yang ia kalahkan, juga dibebaskan dan tidak dihukum mati. Raja Cyrus juga menunjukkan toleransi bagi budaya, agama, dan adat istiadat di tempat-tempat yang di taklukkan oleh Persia.

Penerus Raja Cyrus yang bernama Darius Agung naik takhta dan dapat membawa Kekaisaran Persia pada puncak kejayaan. Darius merupakan pemimpin Persia yang membentuk sistem provinsi dan gubernur. Darius juga meningkatkan armada perang dan kemampuan militernya supaya lebih disegani di dunia.

Terbukti, di bawah kepemimpinan Darius Agung, Persia menjadi kekaisaran yang kuat dan ditakuti oleh banyak negeri. Di masa Darius jugalah Persia menjadi salah satu kerajaan dengan angkatan laut terkuat di dunia. Dengan area yang sangat luas, Darius mampu membuatnya menjadi lebih sederhana akibat sistem komunikasi yang baik dan efisien.

Namun, sejak takhta kerajaan diwariskan ke putra Darius yang bernama Xerxes, Persia mulai mengalami kemunduran. Pasalnya, Xerxes sangat berambisi untuk menguasai dunia dan kerap menyulut peperangan dengan musuh bebuyutan mereka, yakni Kerajaan Yunani. Xerxes juga menghabiskan banyak biaya untuk mencoba menaklukkan Yunani.

Puncak kemunduran Persia terjadi pada saat Alexander Agung dari Makedonia mengalahkan Kerajaan Persia pada 334 Sebelum Masehi. Dengan pasukan dan pendanaan militer yang tak sebaik dulu, Kekaisaran Persia dapat ditaklukkan oleh Makedonia dan bahkan kehebatan Kerajaan Persia hanya tinggal sejarah.

Itulah beberapa imperium besar yang dulu pernah menguasai dunia. Ternyata, kekuasaan dan pengaruh politik mereka memang sangat luas. Semoga artikel ini dapat memperkaya pengetahuan kamu di bidang sejarah, ya!

0 komentar:

Posting Komentar

Related image