Powered By Blogger

Minggu, 29 November 2020

5 Karya Tokoh Dunia Ini Ternyata Dihasilkan Selama Karantina, Genius!

Memang benar, karantina adalah masalah sulit bahkan masa yang sangat membosankan bagi orang-orang yang sudah terbiasa untuk berekspresi di luar ruangan. Namun bagi orang yang kreatif, karantina bukan alasan untuk berhenti berkarya, bahkan memiliki pemikiran bahwa karantina adalah waktu yang tepat untuk berkarya.

Nah, itulah yang dipikirkan oleh lima tokoh di bawah. Di tengah kondisi mereka yang terkurung dari dunia luar, mereka masih bisa menciptakan karya yang tentunya bukan asal karya. Lalu, siapa saja dan apa saja yang mereka ciptakan? Ini dia daftarnya!

1. Isaac Newton


Salah satu pandangan kuat dan paling luas di internet saat ini adalah bahwa Sir Isaac Newton berada di masa isolasi ketika dia mengemukakan teori gravitasi. Dan ini benar adanya. Tepatnya di tahun 1665, ketika Newton masih menjadi mahasiswa di Cambridge, kota London mengalami epidemi besar terakhir dari wabah pes yaitu infeksi oleh bakteri Yersinia pestis yang ditularkan melalui kutu.

Karena wabah itu, Newton akhirnya pindah ke Woolsthorpe Manor, kota yang jauhnya satu jam dari pusat wabah. Di kota inilah dia menghabiskan 18 bulan lamanya untuk berkreasi terkait studinya sampai dia menemukan dan mengembangkan teori gravitasi berkat apel yang jatuh ke kepalanya.

2. William Shakespeare



Boleh dikatakan bahwa Shakespeare menemui banyak periode wabah selama hidupnya. Termasuk salah satunya wabah pes yang menyerang London. Hingga ujungnya, London  ditutup karena wabah penyakit ini.

Dampaknya, banyak tempat umum terpaksa di tutup termasuk teater tempat biasa ia berkreasi. Periodesasi karantina ini jugalah yang menjadi masa William Shakespeare ada di puncak kreativitasnya sebagai penulis. Namun ia tidak kehabisan akal, berkat karantina William Shakespeare menuliskan beberapa karya puisi terbaiknya termasuk Venus dan Adonis.

3. Viktor Hugo


Kamu pernah mendengar tentang Les Misérables? Sebelum karya tersebut menjadi karya musikal blockbuster, dulunya itu adalah buku tebal besar yang ditulis oleh penulis Prancis Victor Hugo. Penulisan buku itu memakan waktu yang sangat panjang.

Di mulai tepat pada tahun 1851, saat Hugo sangat kecewa dengan keadaan di Prancis. Karena kekecewaanya ia menjadi seorang kritikus vokal Napoleon III hingga akhirnya ia memutuskan pergi ke pengasingan untuk menghindari hukuman yang mengancam dirinya.

Kondisi pengasingan telah membawanya dari Belgia ke pulau Jersey di Selat Inggris ke pulau terdekat Guernsey. Jika dihitung secara keseluruhan, Hugo menghabiskan hampir 20 tahun melakukan karantina menjauh dari negara asalnya dan melakukan banyak menulis.

Selain tiga buku puisi, dia berhasil menyelesaikan sebagian besar isi buku Les Misérables. Memang ia sudah memulainya bertahun-tahun sebelum pengasingan di mulai, namun baru dituntaskan berkat pengasingannya.

Uniknya, di tengah kekecewaannya dengan Prancis, malah dia menjadi salah satu kontributor karya sastra terbaik Prancis.

4. Frida Kahlo


Frida Kahlo adalah artis dari negara Meksiko mengalami kemalangan yang serius. Frida Kahlo mengidap polio sejak dua berusia enam tahun sehingga mengakibatkan dia harus istirahat di tempat tidur dalam waktu lama.

Sekitar 12 tahun dari kejadian tersebut, ia akhirnya bisa bersekolah. Naasnya, bus yang dia tumpangi ke sekolah bertabrakan dengan trem. Dia menderita luka serius akibat kecelakaan itu, termasuk patah tulang belakang dan panggul. Karena kondisi medis ini, terpaksa dia harus di rawat inap di rumah sakit.

Namun dengan penuh tekadnya, Kahlo menjadikan proses penyembuhan inilah yang sepenuhnya memperkuat kecintaannya pada seni. Sembari berbaring dan hanya bisa menggerakkan tangannya dia melukis potret diri pertamanya saat dalam pemulihan. Bagaimana caranya? Dia menggunakan cermin di atas tempat tidurnya agar jadi referensi sketsa wajahnya.

5. Simone de Beauvoir 


Beauvoir yang seorang penggagas suara feminisme di Prancis abad ke-20 ini kehilangan pekerjaan mengajarnya selama pendudukan Nazi di Paris. Karena itulah dia membantu perlawanan Prancis lewat menghasilkan beberapa karya sastra. Dia menuliskan karyanya selama dia berada di karantina akibat kondisi peperangan.

Salah satu karyanya yaitu Les Bouches Inutiles yang berarti "Who Shall Die"  ditulis pada tahun 1945. Drama ini berisi tentang bagaimana perilaku amoral yang dilakukan oleh penjajah Nazi kepada penduduk Prancis. Karya ini cukup terkenal di kalangan pecinta seni termasuk Prancis.

Nah, itulah lima orang yang terkenal di dalam sejarah yang memberikan karya terbaik berkat masa karantina yang dia lalui. Terakhir, dari mereka kita belajar bahwa pembatasan tempat bukan jalan untuk membatasi pikirkan kita untuk berkreasi.

0 komentar:

Posting Komentar

Related image